"Gelap. "
"Aku tidak bisa melihat apapun ."
"Ada apa ini ?"
"Dimana aku ?"
"Apa aku sedang bermimpi ?"
....
....
"Apa aku sudah mati ?"
...
...
Di dalam kegelapan yang begitu pekat tanpa dasar, tiba-tiba muncul cahaya.
Cahaya kecil terlihat di arah yang sangat jauh. Melihatnya aku berjalan menuju cahaya yang terlihat seperti secerah harapan, yang bisa menjawab ribuan pertanyaan.
"Jangan pergi, kumohon bertahanlah !"
Suara siapa itu ? suara yang penuh emosional dan membuat ketenangan yang begitu terasa di hati, suara yang tidak asing bagiku, tapi siapa ? aku sama sekali tidak mengingatnya.
Seketika aku tersenyum karena mendengar suaranya.
Suara yang menghentikan langkah kakiku, sebenarnya siapa yang bicara ?
Mendengar suaranya saja bisa membuat hatiku begitu tenang, aku pun menunggu sesuai perintahnya.
" Bertahan.. bertahanlah...."
Lagi, suara yang penuh dengan emosional, muncul di dalam kegelapan yang pekat.
Aku diam, berdiri membeku mendengar suara yang muncul lagi dan lagi. Entah dari mana asalnya.
" Kamu pasti bisa ! Bertahanlah aku mohon ! "
Mendengar perkataannya, aku merenung terduduk. Melihat kegelapan di sekitar dan makna dari perkataannya, aku berusaha untuk mengerti dan memahaminya.
Tiba-tiba tetes demi tetes air mataku terjatuh kedalam kegalapan tanpa dasar, menggerakkan tanganku untuk menghapus air mata yang mengalir, tubuhku kini mati rasa. Diam dan membeku menanti suaranya.
....
Aku menunggu dalam kegelapan yang begitu pekat, menunggu suara yang bisa menenangkan hatiku.
Suara yang penuh dengan emosional.
Tubuh ku bergerak mencari sumber suara itu, mencari suara di dalam kegelapan.
Aku berlari dan terus berlari ,mencari sumber suaranya.
Dimana Suaranya ?
Dimana ?
Aku mencari mu !
...
Ku mohon berbicaralah....
Berhenti bergerak, tubuhku kembali diam membeku dan yang tersisah hanyalah aku dan kegelapan yang begitu pekat ini.
....Tiba-tiba kabut menyeliputi. Kabut dingin yang terasa menusuk tulang.
Ada apa ini ? Apa ini Alam bawah sadarku? Atau, hanya mimpi ? Ah, enyahlah, apapun itu , ini sangat menakutkan.
Sesaat aku melihat daerah sekitar, dan aku mengetahui, kegelapan ini ternyata begitu mengerikan.
Berlari tanpa arah dan tujuan, kini ketakutan menyertai langkahku untuk mencari sumber suara yang kunantikan.
Didalam kegelapan yang begitu mengerikan, aku tersadar terdapat cahaya kecil yang muncul.
Kabut dingin dan kegelapan yang mengerikan membuat keringat tiba-tiba keluar dari tubuhku.
Aku pergi mencari cahaya kecil.
Lari dan mencari, aku terus berlari di dalam kegelapan yang begitu pekat nan mengerikan.
Itu dia cahayanya.
Aku pergi menuju cahaya yang tepat di depanku.
Sesaat aku memasuki cahayanya, tiba-tiba muncul suara yang aku nantikan.
" DEWA !! AKAN KU BUNUH KAU !! "
Mendengar suaranya aku berusaha untuk kembali dan berusaha mencari lagi sumber suaranya.
Tetapi itu semua percuma, sekuat dan sekeras apapun aku berusaha untuk kembali, cahaya ini terus menarik tubuh lemahku.
Akupun tertarik terhisap kedalam cahaya.
...
Tiba-tiba aku berada di tempat yang begitu indah dan luas, tetapi bukan pemandangan alam yang terdapat rumput hijau dan air terjun yang mengalir ke dalam hutan juga di sertai hewan yang bernyanyi dan malaikat yang siap melayaniku.
Tempat ini juga bukan tempat yang di penuhi kobaran api yang terus meluap di sertai teriakan yang mengerikan setiap detiknya. Tempat yang akan membuat semua orang berbicara " aku akan melakukan hal yang sangat baik, jika bisa kembali." Tempat para pencundang, yang akan merengek menyedihkan. Menghela nafas panjang. Untung bukan tempat yang seperti itu.
Tempat yang aku singgahi sekarang adalah tempat yang begitu sejuk, penuh kehampaan.... lagi.
Tempat yang terlihat dasarnya .
Tempat yang di penuhi kristal murni, yang bisa membiaskan cahaya yang menghampirinya. Hanya itu yang bisa kukatakan, karena yang lainnya akan ku abaikan.
Tiba-tiba.
" Manusia akan melihat ,apa yang dia ingin di lihat."
Tekanan dahsyat seketika datang, jantungku berdebar hebat, tusukan hawa dingin begitu terasa di seluruh tubuh.
Mendengar suara yang ada di belakang ku, aku menoleh kearah sumber suara.
Terlihat sesosok cahaya bertubuh manusia setinggi 4-5 meter. Entah pria atau wanita, aku tidak bisa menebaknya.
Aku ingin bertanya " S-siapa kau ?! "
melihat mahluk yang tiba-tiba muncul di belakangku. Tetapi mulutku tidak bisa mengeluarkan suara apapun.
Tanpa menjawab pertanyaan yang terdapat di pikiranku, makhluk bercahaya itu mengangkat tangan kanannya, dan memberikan telunjuk ke arah bola mata kananku.
" Kau adalah seorang manusia."
" Dan kau adalah keganjilan di duniamu."
Keganjilan ? Di duniaku ? Apa maksudnya ?
" Untuk sekarang kamu tidak di izinkan berbicara, tapi ku izinkan kau untuk berpikir dan merasakan."
Jadi karenanya aku tidak bisa berbicara.
" Dewa di duniamu , membenci mu. bahkan dewa di duniamu, yang mengakhiri hidupmu sendiri dan mengirim rohmu ke wilayahku."
Dengan nada tenangnya dan tanpa ekspresi, makhluk bercahaya itu berbicara padaku.
Dewa di duniaku ? Membenciku ? Bahkan mengakhiri hidupku ? Wilayahnya ? Apa-apa semua ini !?
Aku berusaha untuk mengingat semuanya, berusaha mengingat kehidupanku sebelumnya .Tapi yang kudapatkan hanyalah rasa sakit kepala yang sungguh luar biasa.
Bergetar dahsyat tubuhku, hingga tergeletak tak berdaya.
" Kau tidak di izinkan memiliki ingatanmu, kau tidak di izinkan melakukan hal yang kau inginkan." Tegas makhluk bercahaya dengan ekspresi datar.
" Aku adalah dewa dan kau adalah manusia. Lebih tepatnya kau adalah keganjilan."
Tiba-tiba tempat berubah seketika menjadi kehampaan yang nyata. Hanya aku dan makhluk bercahaya.
" Aku beri kau pilihan, hidup di dunia ku atau. "
" berusaha hidup kemudian mati tersiksa di neraka dunia dewamu, yang membencimu ? "
Hidup mati tersiksa di neraka ?! Dewa?! Apa-apaan itu !? Memangnya apa yang telah kulakukan hingga di benci dewa duniaku yang sebelumnya ?!
" Kau, ku izinkan untuk berbicara."
Makhluk bercahaya pun menghentak jarinya.
" Seberanya apa yang terjadi !? Apa yang membuat dewa di duniaku sampai membunuh ku !?" Tanya ku terburu-buru.
" Karena kau adalah keganjilan. Sekarang kau ingin kembali ke dunia mu dan hidup mati tersiksa karena dewa mu atau kehidupan baru di dunia ku ?"
Hidup mati tersiksa bersama dewa yang membenci ku atau hidup kembali di dunia baru ? Tentu aku akan memilih hidup kehidupan yang baru.
Tapi aku mengingat suara yang penuh emosional yang berharap aku bertahan ? Kembali ? Dan membenci dewa. Tetapi aku sama sekali tidak bisa mengingatnya.
Entah ini pilihan yang benar atau salah.
" Apa yang kau pilih ?"
Tanya lagi makhluk bercahaya.
Ragu ,tanpa kepastian. Aku pun memberanikan diri untuk membuka mulutku, dan menggerakannya.
" Aku memilih hidup kembali di duniamu ! "
Seketika makhluk bercahaya itu tersenyum dan melebarkan senyumannya.
Cahaya kuning tiba-tiba muncul setelah aku memilih hidup di dunia baru.
" Bagus, sekarang akan tambah menyenangkan."
Cahaya kuning di bawah kakiku mulai membesar melingkari daerah sekitar.
" Apa aku bisa mendapatkan kekuatan khusus ?"
" Senjata yang hebat ? Mana yang tak terbatas ? "
"Apapun itu aku harap sesuatu yang sangat bermanfaat di dunia baruku "
Kembali tersenyum lebar makhluk bercahaya mendengar ucapanku.
" Kekuatan khusus ? Senjata hebat ? Mana yang tak terbatas ? Omong kosong apa itu ? "
"Kau akan menjadi hiburanku."
" Kau akan ku ubah menjadi makhluk yang lemah di dunia ku." Menghentak jarinya lagi.
Tubuhku yang lemah kini menjadi sangat lemas , dadaku pun tiba-tiba menjadi menonjol seketika. Rambut ku memanjang secara alami.
" Kau sekarang adalah manusia perempuan yang sangat lemah."
Cahaya kuning menutupi seluruh tubuhku. Menutup mata sedalamnya dan berkata dalam hati kecil ku.
" AKU BENCI KAU DEWA !!"