Cerita sesepuh ? Ini semua benar-benar membuat ku bingung. Tapi lebih dari itu, aku sangat senang karena orang di sekitar tidak menghinaku lagi.
" Nak syenai, setelah kamu pulang ke rumah, memberikanlah surat ini kepada orang tuamu atau walimu ."
" Kau boleh pulang, sekarang."aku pun bergegas pergi menuju pintu keluar, tapi tiba-tiba seseorang menghalangi jalan ku .
" Bocah. Aku minta maaf." Kalimat itu keluar dari pria yang memegang botol ber. Tidak lama kemudian suasana di dalam ruangan kembali normal, orang-orang meminum dan asap rokok kembali keluar dari mulut mereka.
Gulungan surat berwarna cokelat di ikat dengan sehelai tali kuning keemasan dan terdapat lambang bunga.
Aku pergi menuju tempat pertemuan Lala dan Riyou.
Berdiri di depan patung dengan pedang setengah rusak , syenai memperhatikan patung ini.
"Sudah setengah jam berlalu, sepertinya Lala dan Riyou masih melakukan misinya."
Tiba-tiba perut syenai mengeluarkan suaranya.
" Tubuh ini benar-benar lemah, padahal aku masih bisa menahannya. Tapi sepertinya aku harus beli sesuatu untuk di makan, semoga saja tubuh ini bisa sedikit lebih kuat."
Syenai membeli makanan dengan sisa uang yang ada.
Ketika syanai pergi Lala dan Riyou tiba di tempat patung pahlawan dengan pedang setengah rusak.
Lala dan Riyou duduk di bangku dekat dengan patung tersebut.
Membuka mulutnya dan sedikit menguap, Lala kemudian memulai bicara.
" Misi tadi lumayan sulit, ya? Padahal cuma misi rank e." Tanya Lala. Di lanjutkan lala dengan membentangkan kedua kaki kurusnya lurus kedepan.
" Mudah, kok. Kalau Lala serius pasti lebih mudah' kan ?"Jawab Riyou.
Riyou menatap Lala sejenak.
" Lala, kamu belum pernah sekalipun serius dalam segala hal, tapi semua rintangan yang dia hadapi berhasil dilewatinya dengan mudah. Entah apa yang terjadi kalau Lala benar-benar serius, aku juga harus berlatih lebih keras lagi nanti di dalam hutan." Pikir Riyou.
.....
" Syenai belum selesai dengan testnya, ya? " Tanya Lala.
" Ya, mau bagaimana lagi. Syenai adalah anak dari seorang pahlawan dan aku merasakan sesuatu yang di sembunyikan oleh ibunya." Jawab Riyou
" Sesuatu yang di sembunyikan? Apa maksudnya, Riyou? " Tanya Lala.
" Bukan sesuatu yang buruk sih.. tapi entahlah, aku pikir ibu syenai adalah orang yang hebat. Itu yang aku rasakan." Jawab Riyou.
" Kamu juga merasakannya, Riyou?!"Tanya Lala.
Saling menatap Lala dan Riyou seketika.
" Tapi saat ini ibu syenai seperti sedang sakit." Serentak Lala dan Riyou berkata.
....
" Apa mungkin syenai nyasar ?!" Tanya Riyou
" Gak Mungkin. Mungkin rank syenai melebihi kamu Riyou, ehhehe." Jawab Lala sambil terseyum .
" Heeeh?! Ya... Tapi mungkin saja, syenai'kan anak yang spesial." Riyou memikirkan Rank dan kemampuan yang hebat dari pemeriksaan syenai, terlihat jelas wajahnya memikirkan syenai .
Terdiam sesaat setelah berbincang-bincang.
Menutup kedua matanya, Riyou terdiam dan akhirnya membuang nafas panjangnya.
Membuka mata ngantuknya, lala melirik dan menggerakan bibir tipisnya.
" Maaf Riyou, sepertinya kau telah sadar, ya?" Ucap Lala dengan nada ngantuknya.
" Keluarlah kalian !" Teriak Riyou.
Sesaat orang-orang yang berkerumunan tiba-tiba memperhatikan Riyou yang berteriak, tapi tidak lama kemudian mereka kembali melakukan aktivitasnya.
Dengan pelan tapi pasti, muncul pria dengan seragam yang sama di kenakan Lala dan Riyou ,lengkap dengan senjatanya. Pria itu datang dengan hawa keberadaan yang tipis muncul di kerumunan orang-orang.
" Yoo, kita bertemu lagi Lala-chan dan siapa di sampingnya itu, Eto... Yoyo-chan" tanya pria itu.
" Mezer , namaku adalah Riyou. Aku sudah bilang kalau sekarang kami ingin bertemu dengan teman dan kami sudah lulus di misi tadi, kenapa guild masih ragu dengan kekuatan kami ?" Tanya Riyou.
Menatap mezer ke arah Riyou dan berkata dalam hatinya " Riyou , salah satu bocah sepesial di negara ini, walaupun tidak sesepesial Double job+ . Tapi di usia yang masih muda dia sudah berada di rank b, bahkan dia menyadari keberadaan ku, walaupun aku sudah menipiskan hawa keberadaan. Tapi dia mampu merasakannya. Benar-benar bocah spesial." Tiba-tiba mazer tersenyum.
" Kenapa kamu sekarang tersenyum mazer-san ? Oiii..." Tanya Lala yang membuat kedua bibirnya melingkar .
" Entahlah."
" Aneh." Lala
" Memang aneh, mazer" Riyou
" Apa tesnya masih berlanjut? " Tanya Riyou.
" Tes dari guild sudah selesai kok"
" Lalu kenapa kamu masih mengawasi kami ? " Tanya Riyou
Duduk mendekati Riyou, mazer kini kembali berbicara.
" Sebenarnya misi yang kalian lakukan tadi itu bukan misi rank e, melainkan misi rank d mungkin c malah. Tapi ini seharusnya menjadi rahasia, loh . Jadi jangan beri tahu anggota guild, ya? Apalagi ketua hihihi ." Jawab mazer diakhiri tawa.
"Lalu kenapa? Kekuatan kami sudah di tes dan kami lulus' kan ?" Tanya Riyou.
Membuang napas panjang.
" Sekarang aku yang tanya, kalian tadi melakukan misi apa?" Tanya mazer.
" Penyerangan." Jawab Riyou.
" Salah, menurut mu apa Lala-chan?" Tanya mazer.
Berfikir Lala sambil memegang jidatnya.
" Entahlah..." Jawab Lala.
" Tidak apa Lala-chan, jawab saja sebisa kamu." Tegas mazer sambil tersenyum ke Lala.
" Kalau begitu, mungkin pengawalan." jawab Lala.
" Betul Lala, itu misinya. Tapi kalau Lala-chan menjawab pengawalan diri sendiri, maka jawabannya akan 100% benar, karna tujuan misi sebenarnya adalah mengetes kekuatan kalian untuk melindungi diri sendiri. Kenapa Riyou menjawab penyerangan?" Kembali bertanya mazer ke Riyou.
" Karena jika misinya adalah melindungi diri sendiri, maka jawabku tetap akan sama, penyerangan! jika hanya bertahan dan lari tanpa perlawanan itu menyedihkan !" Tegas Riyou.
" 50% benar jika lawannya adalah orang yang sebanding dan lemah. Dan -50% salah jika lawannya kuat dan sengaja lemah ,dan memiliki taktik sebagainya." Jawab mazer.
" Hah..?!" Riyou kebingungan.
" Ohh.." menguap Lala.
" Misi tadi artinya kalian lolos jika berhadapan dengan preman biasa, dan jika Riyou dan Lala-chan bertemu lawan yang tidak biasa dan memilih tetap bertarung ,maka jawabanya kalian akan mati." Tegas mazer.
Mengucek-ngucek matanya sambil menguap lagi Lala.
" Syenai masih lama ,ya? " Tanya Lala.
Melihat reaksinya, mazer berdiri dari tempat duduknya.
" Ya, cuma itu yang ingin kuberitahu sekarang. Selamat tinggal Lala-chan , yoyo-chan." Pergi mazer.
" Sudah kubilang namaku Riyou! Dasar mazer, pengangguran! " Teriak Riyou.
....
Setelah selesai dengan membeli dan memakan makanan ,syenai kembali ke tempat patung pahlawan dengan pedang setengah rusak.
Syenai kemudian bertemu dengan Lala dan Riyou yang sedang duduk.
" Hai Lala, Riyou." sapa syenai sambil memegang makanannya.
" Hee... Lala nunggu lama syenainya malah asik makan, c.u.r.a.n.g~" bangun Lala dari tempat duduknya menuju syenai.
" Syenai , kamu baik-baik saja'kan?" Tanya Riyou dengan wajah penasarannya.
" Ya, memangnya kenapa, Riyou?"
" Itu makanya gak terlalu banyak?" Tanya lagi Riyou.
" Banyak? " sadara dengan jumlah makanan yang dibawanya , syenai berfikir sejenak Dan mulai kembali berbicara "Ohh. Ya, ini sengaja biar kita bisa makan bareng." jawab syenai di akhiri dengan senyuman kakunya.
" Asikkk." Lala pun langsung mencicipi beberapa makanan manis.