Chereads / CATATAN KELAM / Chapter 22 - Part 22. Pembalasan

Chapter 22 - Part 22. Pembalasan

Paginya, saat hendak berangkat sekolah, Vika merasa tidak nyaman. Ia terpikirkan soal akun bernama Resti Safitri tersebut. Bagaimana kalau gadis tersebut menemuinya?

"Vik ... Vika!" sentak Ibunya mengacungkan kain lap di depan wajah putri semata wayang tersebut.

"Kenapa? Kalau mulas ke kamar mandi dulu," perintah wanita itu sambil berlalu kembali ke kompor.

"Nggak. Vika berangkat dulu, deh." Gadis itu mengambil tas dan mengulurkan tangan.

"Habiskan dulu masi gorengnya."

"Kenyang, Bu."

"Ya sudah, tunggu sebentar."

Vika memandang ibunya yang sibuk mengambil kotak bekal berwarna pink, lalu mulai memasukkan nasi goreng baru dan telur mata sapi ke dalamnya. Ah, kebiasaan dari dulu kalau ia tidak menghabiskan sarapan, pasti dibawakan bekal.

"Bu ... jangan banyak-banyak, dong," gerutu Vika.

"Diam saja. Ini harus kamu habiskan, dari pada jajan sembarangan."

Meski enggan, Vika membawa kotak bekal tersebut. Namun ia menolak saat ibunya mengulurkan botol minum besar.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS