Chereads / Love between Gravel / Chapter 11 - bab 5.b. Sepasang kekasih

Chapter 11 - bab 5.b. Sepasang kekasih

Shizuru turun dengan santai, rambut panjangnya tergerai lembut mengikuti langkahnya menuju ruang makan yang letaknya dekat taman. Penampilannya terlihat sederhana tapi elegan di mata Morgan. Wangi sampo dan sabun menguat mengusik hidung Morgan untuk mendekat.

Morgan memperhatikan langkah Shizuru, dirinya sengaja bersembunyi sehingga tak keliatan. Denyut tak nyaman dirasakannya di bagian bawahnya. Sedikit frustasi ternyata bagian bawah miliknya tahu siapa pemiliknya.

Wangi badan Shizuru membuatnya gila. Morgan mengatur nafasnya yang mulai memburu, ia tak boleh menjadi bodoh kalau tak ingin Shizuru melarikan diri sama seperti tadi pagi.

Wajah tenang Shizuru sangat membuat jengah Exsclamente. Helaan nafas terdengar menambah tegang suasana ruang makan.

"Ada apa Shizu"katanya menyeruput teh panas melati kesukaannya. Shizuru enggan menjawab perkataan ayahnya yang menurutnya menyebalkan karena tanpa dosa. "Ayah, sebenarnya apa yang ayah tutupi dari Shizu"tanya Shizuru mengambil roti kemudian mengoleskan selai kacang diatasnya tetapi belum sempat mendengar jawaban, ia merasa ada yang salah. Cepat ia menoleh.

cup...

Matanya melotot ketika bibirnya di cium seenaknya bahkan ciuman tersebut bukan sekedar ciuman melainkan French Kiss dengan rasa seperti menghukumnya karena kesalahan yang dibuatnya.

Exsclamente terpaksa melemparkan buah apel yang ada didekatnya tapi Morgan dengan mudah menangkapnya. Ciuman itu terpaksa diakhiri oleh Morgan karena dilihatnya Shizuru kewalahan bernafas. Shizuru akan memprotes yang dilakukannya tetapi tidak jadi ketika sorot mata Morgan menantangnya. Shizuru memaksa mengerakkan tangannya untuk melanjutkan sarapan paginya yang tertunda bahkan mungkin bisa dikatakan makan siang. Sikap cuek Shizuru bikin Exsclamente menahan tawa terlebih wajah Morgan yang berubah masam. "Sayang.."panggil Morgan terhenti ketika dilihatnya beberapa pemegang saham berjalan masuk. Exsclamente berdiri mendekat untuk menyalami satu persatu. "Halo cantik, apa kabarmu"kata Jordan sambil merentangkan tangannya, wajah Shizuru berubah senang, ia bangkit memeluknya dengan penuh perasaan bahkan Jordan mengecup sekilas pipinya. Sontak Morgan berdiri menatap tak suka, hal ini tak luput dari pandangan mata Exsclamente. "Mengapa kamu tidak mengirimkan pesan sebelum ke rumah"tanya Shizuru tak percaya Jordan akan muncul dihadapannya, mengetahui itu Morgan beranjak berdiri kemudian menghampiri, tangannya melingkar manis di pinggang Shizuru. Kaget ada yang menyentuhnya, Shizuru menoleh kearah samping dan....mendarat sebuah bibir melumat bibir Shizuru terang-terangan. Jordan tak terima menarik kerah baju Morgan, alhasil Shizuru ikut tertarik karena tangan Morgan masih menempel.

"Apa yang kamu lakukan,hah!"bentak kencang Jordan, semua orang yang berada di ruangan itu menoleh kearah suara bentakan. Posisi mereka bertiga menarik perhatian para pemegang saham, Baldi dan Exsclamente. Shizuru merasakan tak nyaman, ditariknya baju Morgan untuk tidak melakukan apapun terhadap Jordan.

"Zai.."panggil Shizuru lirih memperingatkan tapi cukup terdengar oleh Morgan, "Kamu membelanya, sayang"tanya Morgan memaksa Shizuru menatapnya. "Tidak"jawab Shizuru susah payah, tatapan yang mampu mengobrak-abrik bagian saraf sensitif yang dimilikinya. "Shizu, bagaimana bisa kamu..", Jordan tak habis pikir melihat tindakan Shizuru terhadap Morgan yang sepertinya kebingungan. "Jordan, lihat ke sekitar, jangan buat keributan. Ini rumah ayahku!"katanya tegas ditambah wajah malu ketika Exsclamente ayahnya sudah berdiri di dekat mereka bertiga dengan tangan bersedekap. "Apa yang kalian lakukan?"tanya Exsclamente keheranan tapi tertawa dalam hati, seandainya tuan besar melihat ini, ia nyakin suara tawanya melebihi dirinya. Akhirnya Morgan Zai kena batunya dan itu karena istri kecilnya.

"Tidak ada ayah"jawab Shizuru melepaskan tangan Morgan halus dan berganti memegang lengan ayahnya dengan manja. "Benar itu, Morgan? Jordan?"selidiknya melihat wajah keduanya berusaha tidak ada masalah diantara mereka. "Jaga sikap Morgan, rapat akan dimulai dan Jordan, dimana ayahmu?"tanya Exsclamente tenang. "Ayah sedang kurang sehat dan masih berada di Amerika bersama ibu"jawab Jordan bergeser tubuhnya disamping Exsclamente. Kesempatan itu tak disia-siakan oleh Morgan, ia menarik pelan tangan Shizuru untuk mengikutinya. Shizuru diam saja mengikuti, tak ingin menarik perhatian banyak orang. Sesampainya di taman belakang, Morgan menarik Shizuru masuk kedalam pelukannya. "Aku merindukanmu"ucapnya pelan sambil mencium keningnya. Shizuru melepaskan diri dari pelukan Morgan, terpaksa Morgan melepaskannya. Shizuru mengambil jarak sedikit jauh darinya. "Aku tidak tahu apa mau mu tapi jauh-jauh dariku mulai dari sekarang!"katanya menatap Morgan dengan pandangan marah. "Kamu istriku!"ujarnya dengan sedikit kencang. "Kita baru saja bertemu dan apa yang terjadi diantara kita, bukanlah hal besar aku rasa. Tuan Morgan, ini rumah ayah saya. Saya harap tuan Morgan tahu sopan santun di rumah orang"kata Shizuru pergi meninggalkan Morgan sendirian yang bengong, tak menyangka Shizuru mampu membuat dirinya kehilangan kata-kata.

Wajah Morgan mengeras ditambah perasaannya yang mulai memburuk, ia masuk kedalam lagi menuju ruangan makan yang disulap sebagai ruangan makan. Tampak disana Shizuru duduk bersebelahan dengan Jordan menambah buruk hatinya. Morgan duduk di tempat yang masih kosong dan posisinya cukup mampu melihat Shizuru dengan kemarahan tertahan, bagaimana Jordan sengaja memanas-manasi mendekat ke badan Shizuru. "Rapat kita mulai dengan agenda perencanaan taman. Sehubungan rapat kali ini, saya juga ingin memperkenalkan putri saya sebagai pengganti saya di perusahaan", Exsclamente mengucapkan sambil memperhatikan satu persatu wajah-wajah orang yang hadir. Kasak kusuk dimulai, hal ini membuat Shizuru tidak nyaman. "Ayah"panggil Shizuru pelan sementara kepalanya dielus sayang oleh Jordan. Exsclamente mengabaikan panggilan tersebut, "Seperti yang kalian tahu kondisi saya akhir-akhir ini kurang bisa diandalkan, oleh karenanya saya meminta tuan Morgan untuk membantu Shizuru dalam menjalankan posisinya sebagai pengganti saya di perusahaan". Shizuru menolehkan kepalanya kearah orang yang dimaksud, mulutnya langsung cemberut. Melihat itu, mau tak mau menghibur hati Morgan. Jordan tak ingin Shizuru terlalu fokus kearah Morgan, segera menarik perhatiannya dengan menyentuh sedikit tangannya, Shizuru menoleh, "Ada apa"bisiknya pelan karena tak ingin menganggu ayahnya yang masih berkata-kata berdiri di tengah. Jordan hanya mengelus kepalanya dan menggeleng.

Tak lama kemudian Baldi datang membawa setumpuk kertas dan layar lcd sebagai tanda dilaksanakan rapat tersebut.

Shizuru memperhatikan desain yang diberi, jiwa seninya mulai berjalan melihat keindahan taman yang masih belum tertata rapi. Morgan berdiri di dekat Shizuru untuk memberikan penjelasan proyek tersebut dari segi keuntungan dan kerugian yang didapatkan oleh pemegang saham secara keseluruhan. Morgan sengaja sesekali menyentuh bagian tubuh Shizuru, walau tidak nyaman dengan sikap Morgan tapi Shizuru diam saja karena semua pandangan mata kearahnya. Jordan berusaha tenang tak terusik. Exsclamente nyaris geli kalau tidak diingat ini sedang rapat. Exsclamente hanya bisa memijat lehernya setiap kali Morgan beradu pandang kearahnya untuk menantang dirinya menyela.

Tangan Shizuru sedang di atas meja ketika tiba-tiba dengan seenaknya Morgan menggenggamnya erat. Sulit melepaskan karena memang Morgan tak ingin. Selama rapat tangan Morgan terus menggenggam dan Shizuru terpaksa menerima dengan pasrah kalau tidak ingin malu dihadapan para pemegang saham. Secara tidak langsung, Morgan memberitahukan kepada pemegang saham kalau dirinya dan Shizuru adalah sepasang kekasih.