Chereads / Love between Gravel / Chapter 3 - Bab 2.b. Pesta topeng

Chapter 3 - Bab 2.b. Pesta topeng

"Bapak-bapak dan ibu-ibu yang terhormat, akhirnya kita berada di puncak acara. Aturannya masih sama dengan tahun lalu tapi ada sedikit perubahan. Sebelumnya silahkan, mendaftar ke sisi kanan untuk wanita dan sisi kiri untuk pria"

Semua orang bergerak maju yang tidak membawa pasangan mendaftarkan diri. Lelang penuh misteri yang membawa banyak tangisan, tawa dan kebencian. Walaupun begitu banyak yang mendaftar, ada beberapa orang yang berharap bisa berjodoh dengan Morgan Zai yang legendaris. Tak banyak yang tahu setelah tidur dengan Morgan Zai, hidup wanita yang sudah dipakainya akan bernasib menyedihkan alias berakhir di tempat kuburan atau tempat sampah dibiarkan begitu saja. Kalau ditemukan polisi dan dilakukan visum, mendapatkan sebagian besar wanita yang diketemukan dalam kondisi kandungannya hancur perlahan-lahan dari dalam ataupun linglung.

Terdengar kejam tapi itulah kenyataannya, Morgan Zai tak kan pernah menginjinkan seseorang hamil setelah dipakainya dengan brutal.

Kegelisahan menggelayuti ketika tak ditemukan wanita itu Tapi tak kenal menyerah,

Morgan Zai memperhatikan satu persatu wanita yang merelakan dirinya untuk dilelang. Acara puncak yang sangat dinantikan oleh pria maupun wanita lajang di pesta adalah mencari pendamping atau hanya sekedar bersenang-senang semalam. Tak dipungkiri kehebohan lelang selalu ditunggu-tunggu.

"Kemana wanita itu"gumamnya terus meneliti satu persatu di atas panggung, tak jarang wanita yang berada di atas memberikan kode kepadanya untuk dipilih. Kali ini ia tak berminat jadi iapun pergi meninggalkan tempat itu menuju mobilnya, disana Baldi sudah menunggu dengan setia di samping mobil.

"Laporan"pintanya dan Baldi menyerahkan sebuah berkas setelah ia duduk dengan santai di dalam mobil menuju rumahnya sekitar 7 blok dari gedung pesta.

Matanya melihat foto Shizuru yang mengenakan baju kasual dan topi diatas kepalanya. wajahnya tanpa polesan bahkan terlihat seperti anak remaja .

"Maria Shizuru Exsclamente , putri seorang pejabat pemerintahan, hmm.."bacanya dengan suara pelan mempertimbangkan sesuatu, tak ingin terburu-buru, dialihkan pandangan matanya ke arah lain diluar jendela mobil.

Selama ini tak ada yang mampu membuat dirinya teralihkan tapi wanita ini berbeda.

"Tuan sudah sampai", Baldi membuka pintu mobil, Morgan Zai keluar dari mobil langsung menuju kamarnya. ditariknya dasi yang mencekik lehernya kemudian di nyalakan rokoknya. asap menyelimuti dirinya, kepalanya berputar-putar mencari celah untuk mendapatkan yang ia mau. dimatikannya kemudian ia keluar menuju ruang kerjanya.

Ketika tangannya hendak bersiap membuka pintu, Baldi datang. "Ada apa?"tanyanya melihat wajah Baldi cemas. "Tuan, tuan besar meminta anda datang ke mansion keluarga Zai"jawabnya. Morgan Zai melangkahkan kakinya menuju mobil diikuti Baldi.

Malam menjelang pagi, angin berhembus pelan membelai wajah untuk segera masuk kedalam mimpi.

Morgan Zai melirik lagi berkas yang ada foto Shizuru. "Baldi, mengapa perusahaan tidak memiliki hubungan kerja dengan tuan Exsclamente? tanyanya, tadi sempat dibacanya tak satupun ada yang kerjasama kerja dengannya. "Sejauh yang saya tahu tuan Exsclamente tidak menyukai dunia luar yang berlebihan"jawabnya. "Mengapa dia bisa masuk dalam daftar acara pesta topeng?"tanyanya lagi penuh minat. "Sesuai tradisi perusahaan akan menawarkan kerjasama secara acak melalui sistem dan kebetulan hanya tuan Exsclamente yang belum pernah hadir hingga hari ini"jelas Baldi yang memang semua undangan yang disebar setiap tahun sebagai acara ulangtahun perusahaan zai.inc adalah mengundang secara acak perusahaan-perusahaan kecil untuk ikut berpartisipasi. Namun, itu hanyalah selubung untuk memperluas jaringan. Banyak perusahaan kecil akhirnya jatuh bangkrut bersinggungan dengan zai.inc dan tak sedikit juga terpaksa mengikuti kebijakan zai.inc kalau tidak ingin diratakan dengan tanah dalam hitungan jam. Bukan rahasia umum dikalangan pengusaha nama besar Morgan Zai lebih menakutkan daripada ayahnya.

Mobil perlahan memasuki mansion keluarga Zai. Mansion yang sangat indah dengan air mancur ditengahnya dan dihiasi bunga-bunga yang bermekaran disekelilingnya. Morgan Zai turun dari mobil. kakinya melangkah tanpa suara masuk kedalam, ibu tirinya duduk di ruang tamu dengan pemandangan yang menjijikan menurutnya. Tak terhitung lagi berapa kali ia nyaris terjebak dengan jebakan yang sengaja dibuat ibu tirinya. Ia tetap melangkah lebih kedalam tepatnya di ruang kerja ayahnya. Ayahnya berdiri menghadap jendela dengan angkuh.

"Ayah"panggil Morgan Zai ketika sampai disampingnya. "Bagaimana?"tanya ayahnya yang tak lain tuan besar pendiri zai.inc . "Aku sudah menemukan seseorang yang tepat untukku tapi sepertinya aku butuh bantuan ayah"jawabnya pelan, ayahnya tetap dalam posisi yang sama. Morgan Zai sangat tahu hanya dengan melibatkan ayahnya , keluarga Exsclamente bisa didekati. "Bantuan apa tepatnya", tuan besar sudah menduga putranya akan bertemu dengan Shizuru malam ini. "Exsclamente"katanya menjauh dari ayahnya mengambil minuman keras.

Tuan besar mengeryitkan keningnya lalu menghembuskan nafasnya. Sebuah perjanjian masa lalu antara nyonya besar pertama dan dirinya di masa muda yang disesalinya kini.

"Gadis itu tidak boleh kamu sentuh!"ucap tuan besar duduk. Morgan Zai tertegun mendengarnya tapi iapun bersikap biasa agar tak terlalu kelihatan rasa penasarannya.

"Mengapa?"tanyanya memiringkan kepalanya. Tuan besar mendengus melihat sikap putranya, semakin misterius maka semakin tertarik putranya untuk melakukan sesuatu.

"Apa kamu ingat di musim panas?", tuan besar berharap hari ini tidak ada.

"Musim panas?"tanya Morgan bingung.

"Kalau tidak salah saat kamu berumur 10 tahun di rumah musim panas"kata tuan besar berusaha mengingatkan dimana musim panas itu adalah musim terakhir ia dapat melihat istrinya tertawa dan bercanda dengannya. Setelahnya penyakitnya merenggut kebahagiaan yang selalu terpancar di wajahnya dan mulailah semua diambil alih olehnya dan tuan besar hanya bisa mengikuti dari belakang.

Morgan Zai berusaha mengingat-ingat tapi kabur sehingga ia menggelengkan kepalanya.

"Ibumu dan ibunya membuat acara pernikahan kecil-kecilan. Kamu dan Shizuru."

Mata Morgan Zai terbelalak ingat peristiwa puluhan tahun lalu ketika tuan besar mengeluarkan sebuah cincin milik ibunya yang sudah meninggal serta mahkota bunga dan berkas. Tuan besar menyerahkan berkas ke tangan Morgan Zai. Cepat atau lambat , hal ini pasti akan terjadi. Jadi, ia tetap harus melakukannya kalau tak ingin menjadi masalah besar di kemudian hari.

"Kamu bisa melakukan pembatalan pernikahan kalau memang tidak menginginkan"kata tuan besar lelah.

"Ayah, bagaimana bisa ini sah"tanyanya dengan senyum-senyum senang ternyata wanita menyebalkan diusianya 10 tahun adalah wanita yang diincarnya. Sungguh nasib berpihak kepadanya. Seingatnya dulu, wanita itu selalu mengganggunya dan membuatnya kesal setengah mati karena bisa membuatnya melakukan hal-hal konyol. Kemudian ibunya mengadakan permainan pernikahan, dirinya sebagai mempelai prianya dan Shizuru sebagai mempelai wanitanya. cap tangan miliknya dan dirinya jelas tertanda di bawah surat pernikahan tersebut.

"Surat itu memerlukan pembaharuan janji. Jadi, sah atau tidak tergantung kalian mengantikan cap tangan itu dengan tanda tangan. Batas waktunya saat Shizuru berumur 22 tahun."jelas tuan besar memandang perubahan wajah putranya yang seperti orang jatuh cinta, ia terpaksa harus mengakui keputusan almarhum nyonya besar pertama sungguh menakutkan dan ambisius. Sebelum kematiannya, nyonya besar pertama mampu membuat semuanya berjalan sesuai keinginannya. zai.inc awalnya adalah ide nyonya besar pertama supaya putranya bisa berdiri tegap di dunia sedangkan dirinya hanya bisa mengikuti keinginan istrinya itu. Semua bisnis gelapnya disulap nyonya besar pertama menjadi legal. Penyesalan terbesarnya hingga sekarang ini, ia tidak bisa menyenangkan hati istrinya.

"Dan sekarang umur Shizu?"gumam Morgan Zai melihat foto pernikahan masa kecilnya, antara senang dan kesal tak mampu ia katakan, ibunya selalu mempunyai kejutan untuknya walaupun sudah meninggal 15tahun lalu.

Tuan besar berdiri mendekat putranya yang mulai seperti orang sinting. ditepuk-tepuk pelan pundaknya, "20 tahun dan bisnis Zai.inc juga milik Exsclamente". wajah Morgan Zai terangkat mendengar kalimat terakhir ayahnya. "Pemegang saham zai.inc terbesar kedua adalah Shizuru yang untuk sementara ini di wakilkan oleh ayahnya hingga Shizuru mengambil alih", decak kagum kepada ibunya tak dapat disembunyikan lagi. "Ibumu sudah memastikan menantunya tak kekurangan apapun di masa depannya. Kamu menginginkannya?"tanya tuan besar hati-hati mengingat bagaimana putranya terkenal dengan predikat Don Juan. "Tentu saja ayah, kita tak boleh melanggar wasiat ibu", Morgan Zai menyengir ke arah ayahnya. "Pastikan orang luar tak tahu tentang ini, waktumu tersisa 2tahun sebelum ia kembali ke Amerika"katanya. "Apa maksud ayah?"tanya Morgan kaget, baru saja senang sekarang dijatuhkan membuat kesal saja. "Lihat poin terakhir, apabila batas waktu yang ditentukan tidak melakukan pembaharuan dan subjek berada di Amerika maka otomatis perjanjian ini batal secara hukum. semua saham akan dialihkan sepenuhnya menjadi milik Morgan Zai. Perhatikan baik-baik isinya, jangan senang dulu. Shizuru tak semudah yang kamu tahu"kata ayahnya kesal melihat sekilas mesum putranya yang terkadang tidak tertolong. Morgan Zai tertawa terbahak-bahak melihat ayahnya kesal, "Tenanglah ayah, aku pasti akan membawa menantu ayah kemari", dielusnya rambut putranya dengan sayang. "Dia berlian ayah, jangan sampai tergores"peringat tuan besar melotot ketika melihat senyum putranya jahil ,"Kalau aku yang menggores, boleh?"tanyanya penuh harap dan sengaja ingin menganggu ayahnya yang sangat melindungi menantunya. "sedikit saja setelah pembaharuan bebas"jawab tuan besar meninggalkan putranya sendirian menatapnya dari belakang.

Morgan Zai tersenyum lebar, kalau anak lain akan keberatan dengan perjanjian ini tapi dirinya malah senang. Berarti selera ibunya tak jauh beda dengannya. Sejujurnya ia juga tak tahu harus bersikap bagaimana tapi ini sungguh menarik hatinya untuk mencari tahu istri masa kecilnya, dibacanya sekali lagi tulisan tangan ibunya.

"Sebuah lukisan dapat dilihat nilainya melalui perjuangan panjang untuk mewujudkannya, layak atau tidaknya dipasang di dinding tergantung keinginan dan hati"

Kali ini, Morgan Zai memiliki tujuan baru yaitu mendapatkan hatinya saat pertama kalinya melihat Shizuru di taman saat itu sedangkan keinginannya adalah menempatkan nyonya muda ditempat yang seharusnya. Senyumnya tak pernah lepas dari wajahnya, saat keluar dari mansion. Tangannya menggenggam erat kotak yang tadi dibuka ayahnya. matahari bersinar menyambut hatinya dengan pelukan hangatnya. Morgan Zai berterimakasih kepada ibunya ternyata ia tidak pernah meninggalkan dirinya sendirian selama ini dan tahu apa yang terbaik untuk hidupnya.

Cinta pandangan pertama dan takdir tak ada yang mengerti dan mengetahui, nasib yang menentukannya.