Chereads / The Midnight Project / Chapter 4 - Chapter 3 - Kesan pertama seharusnya baik

Chapter 4 - Chapter 3 - Kesan pertama seharusnya baik

Young Min's POV

Aku terbiasa bangun lebih awal daripada yang lain untuk pergi berolahraga pagi. Saat aku terbangun, pandanganku langsung tertuju pada In Su yang tertidur di meja kerjanya. Lengannya menopang wajahnya yang terlihat tak nyaman. Aku mendekat untuk membangunkannya.

Dia mencoba bangkit dan pindah ke tempat tidur hingga akhirnya aku memeganginya karena dia hampir menabrak kursi kerjanya dan membantunya sampai di tempat tidur.

"Kau sudah bangun?" Tanyanya

"Umm"

"Berolahraga?"

"Umm"

"Tidak ada kata selain umm?"

"Ada apa?"

"Apa?" Dia justru bingung dengan pertanyaanku.

"Ada apa denganmu? Apa yang kau lakukan sampai tertidur di meja kerja?"

"Aku menyusun sebuah lagu." Aku hanya menatapnya dan menghela nafas.

"Kau harus lebih perhatikan kesehatanmu. Kita akan segera pergi untuk world tour."

"Kenapa kau akhir - akhir ini suka mengomel?" Aku hanya menghela nafas.

"Aku minta maaf. Sekarang kembalilah tidur." Kataku.

In Su dan aku memang tak cukup dekat, jika aku diminta memilih member terdekatku, maka aku akan memilih Tay.

Dulu aku dan In Su sangat sering bertengkar, hingga akhirnya PD nim menasehatiku untuk lebih mengerti tentangnya. Jadi seperti saat ini, aku akan lebih baik menghindari pertengkaran dengannya.

Hubungan kami sedikit buruk pada awalnya karena kesan pertama yang  kurang baik.

Flashback~

"Mereka sudah mengecek semua barang - barangku, bagaimana kau bisa terus mengatakan jika aku pencurinya?" Kataku pada pria di sebelahku.

Kami tidak sengaja bersebelahan saat menonton sebuah konser di tengah jalanan daerah Hongdae.

Saat itu aku baru selesai mengikuti audisi, ketika tiba - tiba pria ini mengaku kehilangan dompet dan berteriak ke arahku dan mengatakan bahwa aku pencurinya.

Seketika semua orang datang padaku bahkan ada yang memukulku yang membuat kami berakhir di kantor polisi seperti saat ini.

"Hanya dia yang ada disebelahku saat itu. Apakah kau benar - benar sudah mengeceknya?" Pria ini sepertinya bodoh. Bahkan polisi sudah berkali - kali menggeledahku.

"Benar, kami sudah menggeledahnya. Kami tidak menemukan dompet anda. Dari keterangannya, kami rasa ini tuduhan yang salah." Jelas polisi yang membuatku memutar mataku. Pria ini tetap saja menatapku dengan begitu kesal.

"Sebaiknya kalian berdamai saja. Laporan kehilangan ini akan tetap kami proses dan kami akan menghubungi anda jika kami mendapatkan informasi." Kata polisi itu. Aku langsung beranjak pergi membawa tas gitarku.

Hari ini benar - benar sial bagiku.

Pertama, aku hampir saja tidak bisa mengikuti audisi karena terlambat datang padahal Bo Ra, sahabatku sudah menelponku berkali - kali untuk membangunkanku dan sekarang aku mendapat masalah dari pria sombong tadi hingga gitarku rusak karena diinjak orang - orang.

"Hey.." aku mendengar suara menyebalkan itu lagi di belakangku.

Aku memaksa diriku untuk menoleh kearahnya. Dia menjulurkan tangannya yang membawa sebuah botol minuman dingin.

Aku hanya mengangkat alisku padanya. Jujur saja aku lelah bicara sekarang.

"Aku minta maaf."

Kemana sikap sombongnya yang beberapa saat lalu aku lihat? Sekarang seluruh ekspresinya mengatakan bahwa dia merasa bersalah.

"Tak masalah jika kau tidak memafkanku. Tapi ambilah ini, dan pakai ini untuk luka di wajahmu."

Sekarang sebuah plastik berisi obat - obatan muncul dari balik badannya yang kurus itu. Aku hanya mengambilnya dan pergi dari hadapannya. Aku tidak tahan melihatnya, karena aku menahan diriku untuk tidak memukulnya.

Aku kira itu adalah hari terakhirku bertemu dengannya. Ternyata kami bertemu lagi ketika aku dipanggil ke agency.

"Dia adalah member terakhir yang akan bergabung dengan grup band kalian." PD nim disebelahku memperkenalkanku pada empat pria lainnya.

"Halo, namaku Kang Young Min. Aku mohon bantuan untuk kedepannya." Saat selesai mengucapkan salam itu, mataku bertemu dengan matanya.

"Halo, Aku Jung Jae Rim. Kau bisa memanggilku Junior."

Aku menoleh ke arah pria kecil berambut blonde. Wajahnya sangat tampan dengan senyum merekah yang bisa membuat wanita langsung menyukainya.

"Hei, Aku Park Yohan. Senang bertemu denganmu."

Pria selanjutnya terlihat lebih pendiam dan cool. Tubuhnya sangat proporsional untuk seorang trainee.

"Hey bro, aku Moon Tae So. Panggil saja Tay." Dari aksennya aku sudah bisa menebak bahwa dia lama tinggal diluar negeri.

Dan pria menyebalkan itu bernama...

"Aku Yoon In Su." Kesombongannya itu ternyata tak berkurang 1% pun setelah kejadian terakhir denganku.

"Baiklah, aku akan memberi waktu pada kalian untuk mengobrol. Lalu seperti yang aku sudah katakan pada kalian, dia adalah leader di grup band ini. Kalian bisa membaca detailnya pada kertas ini." Dia menyerahkan beberapa kertas pada kami.

Ucapannya membuatku cukup terkejut. Aku benar - benar akan menjadi leader dari orang - orang di depanku dan juga pria menyebalkan itu?

"PD nim, sebelumnya kita punya kesepakatan kan?" Kami semua menatap In Su yang lalu berjalan bersama PD nim ke ruangannya.

"Woah, aku benar - benar akan memegang bass. Yes!" Junior berseru sesaat setelah membaca kertas itu.

"Kau sangat senang sepertinya." Ucapku.

"Begitulah hyung. Bass adalah alat musik yang paling ku suka dari semua yang aku bisa mainkan."

"Memangnya kau bisa memainkan apa saja?" Tay bertanya padanya.

"Hmm, bass, gitar, piano dan saxophone."

Kurasa dia orang kaya atau bangsawan yang sejak kecil orang tuanya sudah menyiapkan beberapa kursus untuknya.

"Hmm interesting." Yohan memujinya kali ini yang membuat Junior tersenyum.

"Oh iya, ada apa dengannya?" Aku bertanya mengenai In Su pada mereka.

"Oh, aku dengar hyung itu punya kesepakatan untuk berkarir solo bukan grup band seperti yang sekarang terjadi." Junior menjawabnya.

"Sepertinya dia merasa cukup berbakat hingga percaya diri untuk berkarir solo." Kata Tay.

"Jangan bilang padaku jika kalian tidak tau mengenai dia." Aku, Tay dan Yohan serempak menggelengkan kepala.

"Oh my god!" Oke aku mulai yakin jika dia yang paling muda diantara kita dilihat dari sikapnya.

"Hyung itu sudah masuk TV sebelumnya. Dia sangat bagus dalam piano dan suaranya, aku sampai tidak bisa berkata - kata." Kami hanya terdiam sebelum dia melanjutkannya.

"Sungguh! Aku yakin kalian akan suka dengan suaranya. Suaranya khas, apalagi saat dia memainkan pianonya. Jika kalian mendengarnya kalian pasti akan setuju denganku.."

Benar saja, kami bertiga setuju degan apa yang dikatakan Junior saat pertama kali latihan dengannya. Dibalik sikap buruk yang dia perlihatkan padaku, dia beruntung memiliki suara yang benar - benar indah.

Tak hanya dia yang membuatku terkesan, tiga orang lainnya di grup ini benar - benar mengagumkan.

Tay sangat mengagumkan dengan gitarnya, Junior juga sangat menawan saat memegang bassnya, bahkan skill Yohan mengagumkan.

Aku memang sering memuji mereka, tapi itu benar karena aku belum pernah melihat skill musisi seperti mereka yang bahkan suara mereka juga sangat bagus.

Kami berlatih bersama selama 2 tahun sebelum akhirnya debut dengan nama The Midnight.

Perlahan kami mengenal satu sama lain dan menjadi dekat, tapi seperti grup pada umumnya, terkadang terjadi beberapa perbedaan pendapat atau pertengkaran kecil diantara kami, terutama aku dan In Su (dan kami mengakuinya).

Alasan itulah yang membuat manager menempatkanku dan In Su pada kamar yang sama.

Namun bagiku para member The Midnight sangat berharga selain keluarga dan sahabatku. Kami sudah melewati 6 tahun berkarir bersama, dengan berbagai penghargaan dan pencapaian yang kami terima.

Aku bersyukur untuk itu.

Flasback end~

May, 01 2020

PV

Smile is all you need to brighten your day!

Happy reading and please vote~