In Su's POV
Leherku terasa sangat sakit akibat tertidur di meja kerjaku tadi malam hingga Young Min membangunkanku. Aku menulis beberapa lagu sambil menunggu pesan yang dikirim Jung Woo padaku. Aku masih berada diatas kasurku sambil menatap riwayat chat kami. Aku tertidur hingga tak membalas chat terakhirnya tadi pagi.
Jung Woo adalah sahabatku yang sekarang bekerja di luar negeri. Aku merindukannya jadi kami mengobrol melalui chat kemarin malam.
Setelah mandi aku pergi ke dapur untuk mengambil beberapa roti dan bertemu Young Min yang baru saja selesai berolahraga. Aku mengingat bagaimana pertama kali aku bertemu dengannya di agency, dan sejak saat itu kami menjadi dekat walaupun kami masih sering bertengkar.
Aku rasa dia juga masih sedikit kesal denganku karena kejadian di kantor polisi itu, tapi aku juga tak menyalahkannya karena jika itu aku, aku juga akan kesal. Tanpa aku sadari aku menatapnya cukup lama saat memikirkan hal barusan.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" Pertanyaannya membuatku terkejut hingga aku tersedak karena roti yang ku makan. Aku langsung berlari mengambil segelas air.
Dia masih menatapku, terlihat bingung dengan sikapku kali ini. Dia bergerak ke meja makan setelah mengambil sepotong roti dan segelas air. Aku mendatanginya dan duduk dihadapannya.
"Young Min.." aku memulai obrolan yang entah mengapa terasa canggung.
"Jika ada yang mau kau katakan, katakanlah. Jika tidak aku akan ke dalam untuk mandi." Dia menjawabnya.
Dia memang seperti itu, dia tidak terlalu suka basa basi dan sepertinya dia sudah menduga bahwa aku ingin berbicara kepadanya.
"Soal yang Junior katakan..." kalimatku cukup menggantung. Aku masih tidak yakin untuk bertanya padanya.
Dia hanya menatapku, menungguku melanjutkan kata - kataku.
"Apa itu benar jika kita boleh berpacaran?" Suaraku menjadi lebih pelan. Aku tak ingin member lainnya mendengar ini.
"Sebenarnya aku juga tidak yakin. Aku hanya mendengar rumor itu." Aku hanya mengangguk pelan mendengar jawabannya.
"Ada apa? Kau sepertinya terganggu dengan hal itu." Aku mengakuinya sebagai seorang leader yang sangat memperhatikan member - membernya.
"Aku hanya ingin tau soal itu. Bisakah kau bertanya pada manager nim untukku?" Pandangan curiganya terpasang di depan mataku sekarang.
"Alasannya? Beri aku alasan kenapa kau ingin tau soal itu." Baiklah, dia mulai menyebalkan.
"Aku belum bisa memberitahumu sekarang. Tapi jika kau sudah tau jawabannya, aku akan memberitahumu. Aku berjanji."
"Baiklah kalau begitu." Jawabannya membuatku senang. Aku benar - benar lega sekarang.
Aku pindah untuk duduk di sofa ruang tengah. Young Min pergi ke dalam kamar untuk mandi setelah percakapan kami barusan. Aku menyalakan TV dan menonton penampilan salah seorang penyanyi solo yang cukup terkenal. Dia membuatku teringat tentang kesepakatan awalku dengan PD nim.
Awalnya aku ingin berkarir solo karena desakan orang tuaku. Namun keputusan PD nim membuatku berakhir dengan mereka berempat sebagai The Midnight.
Sejujurnya aku menyukai pilihan berkarir solo ataupun grup, selama aku bisa bermain musik.
Dengan semua hal yang telah kami jalani bersama dalam grup, aku sangat bersyukur berada saat ini bersama mereka, Yohan hyung yang multitalented, Tay hyung yang menawan, Junior yang imut dan sangat baik padaku serta Young Min yang perhatian.
Aku tersenyum menatap foto saat world tour pertama kami yang dipajang oleh manager nim di sebelah rak buku kami.
//
"Hyung, lihatlah aku merekam Yohan saat dia membuat lagu. Dia terlihat keren." Kata Junior seraya menyodorkan ponselnya padaku. Anak kecil ini yang memang suka menempel kemana - mana padaku.
Aku melihat apa yang Junior rekam kemarin saat sedang dikamar bersama Yohan.
"Kalian sudah baikan?" Tay menyulut api peperangan kali ini.
"Kata siapa kita bertengkar?" Junior menanggapinya. Aku hanya menghela nafas.
Anak kecil ini memang suka digoda sepertinya atau dia memang bodoh karena terus menanggapinya.
"Bukankah In Su marah saat mendengar pembicaraan mengenai Park Gyna yang kau datangi?"
Tay membuatku menatapnya dengan senyum manisku kali ini. Junior terlihat sudah bersiap - siap untuk memukulnya.
"Baiklah, baiklah. Senyuman manis In Su sudah menjawab semua. Lupakanlah, aku hanya bercanda tuan muda." Katanya dengan sarkastik.
Junior dan aku memang sangat dekat, dia terus menempel padaku kemana - mana dan karena itu fans kami membuat nama pasangan untuk kami. Aku tahu, banyak yang berharap itu nyata, tapi hubungan kami hanya sebatas kakak dan adik.
Seperti janji sebelumnya kami berkumpul di studio bersama manager nim dan beberapa staff untuk membicarakan rencana world tour kami.
Kali ini kota yang akan kami datangi lebih banyak dari world tour pertama kami, dan itu pasti akan sangat melelahkan. World tour kali ini konsepnya akan sesuai dengan album terakhir kami dan kami sepakat memilih kota pertama yaitu Seoul dan kota terakhir yaitu Singapura.
Itu juga berarti kami akan punya waktu berlatih lebih banyak bersama serta untuk persiapan pertunjukkan solo masing - masing member.
"Aku menunggu keputusan dari kalian mengenai apa yang akan kalian tampilkan untuk pertunjukkan solo nanti. Beri aku ide kalian paling lambat 2 minggu lagi, agar kita bisa berdiskusi lebih banyak dengan staff lainnya." Kata manager nim menutup pertemuan kami sore itu.
Dia juga memberikan kami libur selama seminggu untuk menyegarkan diri masing - masing setelah jadwal comeback kami yang cukup padat.
//
"Apa yang akan kalian lakukan saat libur, hyung?" Tanya Junior pada kami semua saat kami sudah berada di mobil van untuk kembali ke dorm.
"Sepertinya aku akan ke Hongkong untuk 4 hari, keluargaku berkumpul disana." Tay menjawab.
Keluarga besar Tay memang tersebar dibeberapa tempat, seperti Hongkong dan Bangkok dan mereka sering mengadakan acara kumpul keluarga, jadi Tay sering meluangkan waktunya untuk itu.
"Aku akan ke Bali, aku butuh pantai." Sahut Yohan.
"Kau bisa ke Busan, tak perlu jauh - jauh ke Bali, hyung." Ejek Junior.
"Aku yakin kau tidak tahu perbedaannya." Yohan tidak mau kalah kali ini.
"Aku belum pernah kesana sih. Kalau begitu biarkan aku ikut denganmu ya hyung."
"Aku kesana agar aku bisa lebih tenang tanpamu yang selalu menggangguku. Jika aku kesana denganmu, itu akan sia - sia."
Kali ini dia benar - benar membuat kita semua tertawa.
"Ah hyung, bagaimana kalau kita ke Disneyland Tokyo?" Junior mengajakku kali ini.
"Aku akan pulang ke rumah kali ini. Aku tidak ingin liburan keluar negeri."
"Aw, biasanya kau pasti pergi jika kita mendapat cuti libur."
"Aku hanya ingin berada di rumah kali ini." Jawabku.
Disamping ibuku yang terakhir menelpon dan ingin aku pulang, Jung Woo juga bilang dia akan kembali ke Korea minggu depan jadi aku berencana untuk bertemu dengannya.
"Kalau begitu Young Min hyung, pergi denganku ya?" Young Min kali ini menjadi sasaran Junior setelahku.
"Aku juga akan pulang untuk bertemu keponakanku, Junior. Maafkan aku."
"Lalu aku pergi dengan siapa?"
"Ikut saja dengan Tay, di Hongkong juga ada Disneyland kan?" Yohan menyarankan.
"Tidak buruk juga jika pergi denganku, aku rasa nenekku akan menyukaimu." Kata Tay.
"Kau bisa lebih terkenal dikalangan usia yang lebih tua jika nanti neneknya Tay menyukaimu." Young Min menambahkan.
"Ah, berhenti mengejekku!"
Walaupun ketika di panggung dia bisa berubah 180 derajat menjadi sangat menawan dan membuat para wanita menggilainya, tapi dia tetaplah maknae kami yang imut.
Aku mengabaikan para member yang bergantian menggoda Junior saat notifikasi pesan muncul di ponselku :
Love: Aku tidak sabar bertemu denganmu. Aku mencintaimu..
May, 03 2020
PV
Stay healthy everyone!
Please vote this story..