Chereads / The Midnight Project / Chapter 7 - Chapter 6 - Kesempatanku telah hilang

Chapter 7 - Chapter 6 - Kesempatanku telah hilang

Junior's POV

//

"Hyung..." Aku berlari menyambut In Su saat dia keluar dari studio pemotretan.

Dia terlihat terkejut namun menyambut pelukanku padanya. Aku tau dia juga merindukanku, walaupun kami hanya berpisah sekitar seminggu.

"Bagaimana kau bisa ikut menjemputku?" Tanyanya.

"Aku memohon pada manager nim karena aku sangat merindukanmu.." jawabku yang masih memeluknya.

"Baiklah, ayo masuk ke mobil."

"Hyung, aku ingin mengajakmu ke suatu tempat."

"Sekarang?"

"Umm. Kau ada jadwal lagi?"

"Tidak ada. Kalau begitu ayo pergi."

Kami memutuskan untuk pergi ke sebuah kafe yang sempat aku lihat di instagram beberapa saat lalu. In Su sangat suka kue dan kopi jadi aku mengajaknya kesini sebelum kami kembali ke agency. Kafe ini tidak terlalu besar dan lokasinya sedikit masuk ke jalanan kecil, jadi kami harus berjalan kaki saat mobil terparkir di depan jalan masuk.

"Bagaimana dengan liburmu, hyung?"

"Aku menikmatinya. Temanku juga datang saat aku di rumah."

"Teman?" Tanyaku. Aku pikir itu Jung Woo hyung.

"Jung Woo, dia pulang ke Korea beberapa hari lalu."

Selain aku, Jung Woo adalah orang yang juga sangat dekat dengan In Su. Mereka sudah berteman sejak SMP.

"Ah, Jung Woo hyung. Apa kau bertemu dengannya?"

"Umm, kami bertemu sebelum dia kembali ke Singapura."

"Oh, begitu.."

Aku membawa segelas ice vanilla latte dengan whipped cream dan sepotong matcha cake ke meja kami.

"Ini diaaa..." aku meletakkan itu di depan hyung.

"Thank you... Where's yours?"

"Here in front of me.." Tentu saja hyung terkejut mendengarnya ketika aku menatapnya.

"Hahaha aku bercanda hyung. Aku akan ambil pesananku disana."

Aku berbalik ke meja bar untuk mengambil segelas americano dan almond croissant. In Su mencoba matcha cakenya dan dia terlihat sangat menyukainya.

"Enak kan?"

"Bagaimana bisa kau tau tempat ini? Ini matcha cake terenak yang pernah aku coba."

"Benarkah? Aku melihat postingan kafe ini di instagram. Aku sangat senang hyung menyukainya." Dia mengeluarkan ponselnya dan memotret beberapa sisi kafe dan makanannya.

Aku mengambil ponselnya dan berpindah duduk menjadi di sebelahnya. Mengambil selfie dengan matcha cake terbaik yang pernah kami coba.

"Lain kali kita harus kesini lagi." Katanya.

"Aku pasti akan mengajakmu kesini lagi, hyung."

"Wah, Jung Woo juga pasti akan menyukai tempat ini saat dia kembali nanti.."

Aku sedikit kecewa mendengar kata - katanya barusan. Aku hanya menampilkan senyumanku padanya sebagai balasan. Selama ini aku memperhatikannya saat kita bersama, entah saat kita berdua atau bersama member yang lain.

Tapi saat itu aku tidak yakin dengan perasaanku, tapi kini ketika dia membicarakan orang lain saat dia sedang bersamaku, hatiku terasa perih. Aku melirik ke arah ponselku saat beberapa notifikasi muncul dimana fans menandaiku pada banyak komentar.

Aku membukanya dan mendapati foto - fotoku bersama Tay saat di Disneyland dengan caption 'This is how The Midnight's member spend their day off".

"Ada apa?" Aku menunjukkan ponselku padanya.

Kami melihat beberapa foto yang didapat fans saat aku berada di Disneyland. Tidak hanya fotoku dan Tay tapi ada foto Yohan saat di Bali dan sebuah video seseorang yang sedang menyanyi dengan gitar.

"Ini Young Min hyung kan?" Tanyaku pada In Su yang juga menyadari bahwa itu adalah Young Min.

Young Min terlihat memainkan gitar dan bernyanyi bersama dua orang anak kecil, yang aku tau hanya anak perempuan yaitu Yura keponakan Young Min. Mereka dikelilingi beberapa orang yang datang memberi uang dan merekam mereka.

Kami membaca captionnya yang tertulis :

"Young Min, leader of The Midnight did a show in the park with two little kids. He made people coming and help the homeless guy that sing to get money."

Kami merasa lega membacanya karena captionnya cukup baik.

"Wah, Young Min benar - benar melakukan itu untuk menolong orang. Dia keren." Kataku.

"Aku yakin manager nim sudah melihat video itu."

"Umm, ini bahkan sudah dibagikan beberapa kali. Apa manager nim akan marah hyung?"

"Aku tidak tau pasti. Tapi kau tau kan agency meminta kita untuk selalu berhati - hati."

"Aku tau. Aku akan membantu Young Min jika manager nim memarahinya." Kataku.

"Aku rasa dia tidak butuh bantuanmu."

"Hyung.." Aku menatapnya kesal.

"Hahaha maksudku aku yakin dia bisa menjelaskan dengan baik ke manager nim."

"Benar juga. Tapi mengapa tidak ada yang mendapatkan fotomu, hyung? Apa kau hanya dirumah dan tidak pergi?"

"Umm, aku hanya keluar sebentar, itupun tidak jauh dari rumah, sisanya aku lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluargaku." Jawabnya.

Kami tidak bisa berlama - lama berada di cafe ini karena kami harus kembali ke agency dan bertemu member yang lain.

//

Ini adalah pertemuan pertama kami berlima setelah cuti yang diberikan manager nim dan setelah menyelesaikan jadwal pribadi masing - masing member di akhir bulan ini.

Setelah dari Hongkong aku langsung berpisah dengan Tay karena aku harus menghadiri undangan fashion show di New York sedangkan Tay kembali ke Korea untuk syuting variety show bersama Young Min.

Yohan adalah member yang memiliki jadwal pribadi paling padat minggu ini, bahkan dari Bali dia harus langsung ke Shanghai dan Bangkok untuk pemotretan majalah dan iklan.

Ketika kami masuk ke studio, member yang lain sudah berada disana bersama dengan beberapa staf dan manager nim. Kami lebih banyak membahas persiapan untuk world tour dan jadwal latihan bersama. Manager nim juga sepakat untuk memberi kami pelatih kebugaran dalam mempersiapkan fisik kami selama world tour nanti.

"Maaf, apa kau melihat In Su?" Tanyaku pada salah seorang staff.

Manager nim meminta kami untuk kembali ke dorm setelah pertemuan selesai namun In Su hyung tidak ada di mobil, jadi aku mencarinya.

"Oh aku baru saja melihatnya bersama Young Min ke arah tangga." Katanya. Aku langsung pergi menyusul mereka setelah mengucapkan terima kasih padanya.

Aku mendengar suara In Su dan hendak berjalan menuruni tangga untuk menemuinya, namun aku menghentikan langkahku saat tidak sengaja mendengar pembicaraannya dengan Young Min.

"Ada yang harus aku katakan." Suara In Su terdengar seperti pembicaraan mereka adalah sebuah pembicaraan serius.

"Yang kau lihat saat di taman itu..." Dia masih melanjutkan.

"Maksudmu pria yang bernama Jung Woo?" Kali ini Young Min bertanya.

"Umm.. Dia... Dia.."

"Dia pacarmu?"

Pertanyaan macam apa yang Young Min tanyakan. Tidak mungkin In Su berpacaran dengan Jung Woo. Mereka hanya teman.

"Tidak. Maksudku belum. Kami tau jika kami saling menyukai tapi aku harus mendengarkan jawaban dari apa yang aku tanyakan padamu waktu itu."

"Aku belum menanyakannya. Akan sangat sulit bagiku bertanya tentang kepastian rumor itu pada manager nim. Bukannya aku tidak ingin membantumu, aku merasa sekarang bukan waktu yang tepat."

"Baiklah, aku akan menunggu darimu. Dan bisakah kau merahasikannya pada member yang lain?"

"Umm, baiklah. Jangan khawatir."

Setelah aku mendengar itu, aku pergi meninggalkan mereka. Aku tidak ingin mendengarkan hal lainnya yang bisa membuat dadaku makin sesak. Aku berlari ke dalam toilet saat tiba - tiba aku ingin menangis.

Sekarang aku begitu yakin bahwa aku menyukai In Su lebih dari seorang kakak laki - lakiku. Aku menginginkannya lebih tapi aku sadar saat ini aku tak memiliki kesempatan itu.

May, 04 2020

PV

Never forget to love yourself..

Please vote ya~