Iles sudah memarkirkan motornya digarasi rumah, dilihat jam yang berada di tangan menunjukan pukul 11.00, tapi Iles tidak khawatir Karena orang taunya tidak dirumah, dia pun masuk dengan ekspresi wajah yang sulit dibaca,
Iles membuka kunci rumahnya lalu kembali menguncinya,
"kak" panggil Alex dari tangga
Iles yang mendengar itu menghembuskan nafasnya, Iles sengaja pulang malam, Karena Iles Kira Alex sudah tidur, Iles pun membalikan badannya dengan senyuman kecil
"Kenapa kamu belum tidur? Ini sudah malam" tanya Iles sambil menghampiri Alex yang berada di tangga
"kakak dari mana?" Bukannya menjawab pertanyaan Iles, justru Alex malah bertanya
"kakak kan sudah bilang ada hal yang harus diurus" Iles menjawab pertanyaan Alex sambil menghembuskan nafasnya
"Ayo tidur ini sudah malam" Ajak Iles agar percakapan itu segera berakhir, Iles meninggalkan Alex dibelakang yang menatap Iles sedih
Setelah naik empat tangga Iles berhenti dan membalikan tubuhnya
"Ayo alex" Ajak Iles, Karena Alex tidak bergerak akhirnya Iles kembali turun untuk menarik Alex menuju kamarnya
Iles pun mendorong tubuh Alex masuk kamarnya, lalu mengacak rambut Alex sambil tersenyum
"Good night, have a nice dream " Iles menutup kamar Alex setelah mengatakan itu
Alex menatap pintu kamarnya lama sebelum akhirnya berbaring untuk tidur, Alex kalah oleh rasa kantuknya, Karena menunggu Iles
Iles masuk kamarnya lalu membuka kamar balkonnya, Iles mengeluarkan sebatang rokok yang dia simpan di tas nya, lalu menghidupkannya setelah menutup pintu kamarnya
Iles memandang langit dengan ekspresi wajah yang kosong, setiap orang yang melihatnya hanya akan berpikir Iles sangat menikmati rokoknya, tanpa tau apa yang ada dipikirkan Iles
"ah it's amazing " gumam Iles sambil menatap langit seolah perkataannya ditujukan untuk para bintang
Ditempat lain, disebuah mansion
Seorang lelaki berambut pirang masuk dengan langkah berat menuju suatu kamar,
"ayolah aku lelah! "ujar pria berambut pirang itu sambil membuka sebuah kamar,
Terlihat dikamar itu ada seorang wanita meringkuk takut disudut ruangan melihat seorang pria berambut hitam berdiri tegak didepannya dengan memegang sebuah pisau, wanita itu mendapatkan beberapa sayatan ditubuhnya
"berhenti kak!! " kembali pria berambut pirang itu mengguncangkan tubuh pria berambut hitam itu, lalu menariknya ke kamar pria berambut hitam
"apa yang kakak lakukan?" tanya pria berambut pirang, Dia melihat saudaranya yang menyugarkan rambut hitamnya tanpa mengenakan atasan, sehingga terlihat semua pahatan indah tubuh bagian atasnya
"dia melakukannya lagi, Rafael, she is crazy, you know? Dia mencoba hal yang lebih gila" jelas pria berambut hitam pada pria berambut kuning yang dipanggil Rafael itu
"tapi kamu tidak harus melukainya dia keponakan mu kakak" Rafael menaikan Nada bicaranya
"Dia keponakan mu bodoh, Karena aku hanya anak angkat, Dan aku tidak sudi menampungnya lagi"
"kak clavis, aku mohon dia akan bunuh diri bila Kakak mengusirnya" Rafael memohon
"apa kamu gila Raf, kamu tidak lihat apa yang dia lakukan tadi? Menggodaku dengan penampilan tidak pantas itu? Lalu kau masih memintaku mengurus pasien gilamu itu" clavis kesal dia melemparkan pisau ditangannya kelantai hampir mengenai kaki Rafael
"aku mohon kak, orang tuanya memintaku untuk menyembuhkannya, dan kakak orang yang dicintainya" Rafael memohon pada clavis
"kamu bilang itu cinta!, buka matamu itu obsesi, dia memasukan obat pada minumanku lalu menggodaku, kamu bilang aku masih harus menampungnya" clavis marah dia berdiri lalu mengambil pakaian dan jacket dilemarinya, dan pergi dari kamar itu sambil mengambil kunci mobilnya
"kak clavis, jangan temui pasien kosong satu ku lagi" Rafael mencegah clavis yang akan pergi, dengan menarik tangan clavis
"Kenapa kamu harus menyebutkan kodenya? Sebutkan namanya" tantang clavis dengan senyuman, clavis menghentakan tangannya dan kembali berjalan
"apa kamu gila bila aku menyebutkan namanya, akan terjadi pembunuhan disini" Rafael menarik rambutnya, dan mengejar kembali Kakaknya,Kenapa Kakaknya harus tertarik pada pasiennya yang berbahaya, Kenapa tidak tertarik pada orang yang sudah jelas mencintainya
"kak, tap-"
"berhentilah mengatakan pasien gilamu itu mencintaiku, dia hanya terobsesi, dan bawa pergi keponakanmu itu" potong clavis saat Rafael akan mengatakan cintai saja yang sudah disisinya
"kakak menyebut keponakanmu gila?, apa kabar gadis yang kakak kejar sekarang?" Rafael merasa gila menghadapi para pasiennya, apalagi Kakaknya sekarang terlihat seperti orang gila bagi Rafael semenjak Kakaknya melihat gadis itu
"sudahlah turuti permintaanku, bawa wanita itu pergi dari rumahku, dan jangan sampai aku melihatnya lagi, tarik dia dari kampus dan pulangkan kembali ke orang tuanya, aku merasa gila" clavis keluar rumahnya lalu melajukan mobilnya tanpa tujuan
Clavis melihat jam diponselnya karena dia tidak mengenakan jam tangan, ponselnya memperlihatkan pukul 08.48 yang artinya gadis itu akan berada ditempat biasa yang bisa clavis tempuh dalam waktu 25 menit bila mobilnya melaju dengan cepat dan tentunya tidak macet
Tetapi jalanan sedikit macet sehingga clavis sampai ditempat tujuannya dengan waktu 30 menit,
Clavis memarkirkan mobilnya, tapi dia memilih untuk tidak turun seperti biasa dia akan melihat dari jauh sosok samar itu, Karena gelapnya malam
Sosok itu memilih pulang saat malam semakin larut, lalu melajukan kendaraannya dengan kecepatan seperti pembalap,
"rumahnya jauh dari Sini, tapi karena kecepatan seperti itu aku yakin dia hanya membutuhkan waktu beberapa menit saja" ujar clavis saat melihat sosok itu pergi, dilihat kembali ponselnya menunjukan pukul 10.10
Clavis memutuskan untuk tidak pulang ke mansion nya, Karena biasanya Rafael akan menginap disana sampai clavis mengizinkan keponakannya tetap disana,
Sebuah keberuntungan Rafael tidak tau bahwa clavis memiliki rumah lain, jadi clavis memilih pergi kerumah lain mengikuti sosok itu
Keesokan harinya
Iles sudah sampai dikampus bahkan waktu masih pagi, tapi Iles memang memiliki kelas pagi untuk hari ini, dan Iles melihat mey yang sudah duduk dengan ekspresi ramah seperti biasa
"morning mey" sapa Iles sambil menghampiri kursi disebelah mey
"morning " balas mey dengan senyumannya
"Wah apakah kamu berhasil memikat pamanmu itu? karena tidak biasa aku melihatmu mengenakan pakaian panjang" Iles memandang mey menggoda, Karena mey mengenakan pakaian tertutup bahkan lehernya pun ditutup
Mey yang mendengar pertanyaan itu tersenyum bahagia lalu menganggukan kepalanya malu malu, lalu memperlihatkan lehernya yang berbekas merah
"Uh ganas" komentar Iles sambil menggelangkan kepala
Wajah mey merah mendengar komentar Iles, tapi kelas harus dimulai Jadi percakapan mereka berakhir
"Uhhhhhhhhh punggungku" komentar Iles saat kelas sudah usai, sambil merenggangkan tubuhnya
Tiba tiba ponsel mey berdering, mey mengangkatnya sementara Iles memperhatikan mey dengan posisi kepala Iles yang berada diatas meja, pipinya menyentuh meja, Iles melihat perubahan ekspresi mey menjadi marah
Iles kaget saat mey langsung berdiri sehingga kursi yang didudukinya berdecit, iles melihat mey berlari keluar kelas, Iles langsung mengikuti dengan panasaran
Dilihat didepan mading yang sama seperti waktu kasus Becca, disana orang orang berkumpul dengan saling berbisik, mey menghampiri kumpulan itu, entah kenapa orang orang langsung menyingkir dari sekitar mey dengan pandangan jijik
Iles merasa aneh, dia berlari menghampiri mey yang terlihat kaget melihat mading, disana Iles melihat mey dibawa oleh dua orang pria yang bertubuh gemuk kedalam hotel, tidak hanya itu ada foto dimana mey berada disebuah club dan sedang duduk dipangkuan pria yang membawanya ke hotel difoto lain, tertera tanggal dan jam yang menunjukan foto foto itu diambil tadi malam
Iles menutup mulutnya kaget, sementara mey mengamuk dia mencabuti foto foto itu sambil mengusir semua orang disana
"pergi kalian sialan, ini fitnah, siapa yang memasang ini disini!" teriak mey marah pada semua orang yang berada disana orang orang menghindar saat mey mulai membabi buta menyerang orang lain
Mey menarik rambutnya dan menendang tubuh siapa saja yang didekatnya untungnya Iles menghindar saat mey mulai mencabuti foto tadi,
"bubar kalian sialan! Ini Foto editan! Siapa yang memasangnya" mey mulai berteriak kembali, beberapa pria mulai memegangi tangan mey agar tidak mengamuk lagi
Tidak lama mey lemas dia jatuh terduduk dilantai para pria yang memegangi mey pun mulai melepaskan tangannya, Iles mulai mendekatinya
"jelas jelas aku melakukannya dengan paman yang kucintai, dia membelaiku lembut semalam, Foto itu bohong, aku ingat setiap sentuhan paman" mey mulai meracau
"mey tenang" Iles mencoba memegang tangan mey
Tangan mey menarik sesuatu dari tasnya lalu menghempaskan tangan Iles, itu pisau mey mengeluarkan pisau, tangan Iles berdarah Karena tergores pisau yang mey keluarkan, seseorang langsung menarik Iles menjauh karena luka Iles lumayan panjang dari siku sampai pergelangan tangan, semua orang menghindari mey sejauh mungkin,
Ternyata yang menarik Iles adalah Becca, Iles memegang tangannya dengan darah mengucur
"apa ini! siapa yang melakukannya!!, semalam aku bersama pamanku!!" kembali mey berteriak lebih kencang sehingga beberapa orang datang untuk melihat
"aku semalam dengan paman-" mey ambruk pingsan saat seorang pria memukul bahu mey, lalu pria itu membawa mey, semua orang mulai berbisik melihatnya