Chereads / Phantasy world / Chapter 2 - Batu Sihir dan tuan serigala

Chapter 2 - Batu Sihir dan tuan serigala

Stacey pergi ke luar kuil ketika tak ada lagi yang ia temukan. Saat keluar, hawa dan tempat berbeda. Walau hampir mirip dengan sebelum Stacey masuk ke kuil tapi tetap saja berbeda. Hawa nya lebih hangat dari hutan sebelumnya yang ia masuki.

'Dunia lain? Tak mungkin.' Stacey berujar dalam hati sambil terus berjalan.

Hutan ini cukup lebat sehingga cahaya matahari tak terlalu terlihat, cahaya matahari masuk kehutan melalui celah antara pohon-pohon yang berdekatan.

Stacey melihat ke arah belakang, kuil yang baru saja dimasukinya hilang ntah kemana. Benar saja pikirnya, ia benar-benar pergi ke dunia lain.

"Beruntung lah jika ini benar-benar di dunia lain, aku tak harus berhadapan dan dikejar-kejar para pemburu itu!" Lega Stacey dirinya sudah tak dikejar lagi.

Stacey kembali melanjutkan perjalanannya tanpa melepaskan tudung kepalanya, ia tetap berhati-hati walau sudah tak dikejar lagi.

'Auuuu!' Lengkingan dari suara binatang yang sedang kesakitan, Stacey awalnya menolak untuk pergi ke sumber suara tapi apalah daya bagi Stacey yang merupakan seorang elf dimana memiliki kelembutan hati yang luar biasa pada binatang, itu sudah sifat alami setiap elf.

Perlahan-lahan Stacey mendekatkan diri pada sumber suara yang sedari tadi berbunyi nyaring meminta pertolongan. Terlihat seekor beruang yang ingin membunuh serigala didepannya.

Stacey tak sanggup melihat ini, ia dengan refleks muncul di samping sang beruang yang pasti masih ada jarak cukup jauh diantara Stacey dan beruang. Rupanya sang beruang tengah kelaparan dan tak bisa mengendalikan dirinya, ini beruang madu kenapa ia hendak memakan daging? Karena lapar, itulah jawabannya.

'Aghhhhh!!!' Suara beruang itu semakin ganas melihat Stacey dihadapannya, beruang itu bertubuh besar, tangannya saja sebesar gajah, bercanda. Yang pasti tangannya besar, lebih besar dari ukuran tangan beruang pada biasanya.

'Sreeetttt!' beruang itu menghantamkan tangannya ke arah Stacey, dengan sigap, Stacey menahannya dengan tongkat kayu yang selalu ia bawa.

Sangat berat, tangan beruang itu besar dan tekanan yang diberikan beruang itu menjadi semakin berat sehingga tongkat Stacey sebagai penahan serangan dari beruang hancur tak tersisa dan tubuh Stacey terhempas ke belakang.

Beruang itu mendatangi Stacey dengan gerak yang cepat, Stacey bangkit dari jatuhnya.

"Apa kau lapar? Tak apa, aku takkan menyakitimu. Kau tau, disana ada beberapa buah beri dan mungkin satu sarang lebah yang berisikan madu." Stacey memeluk beruang itu tepat ketika beruang itu hendak menghantam kan pukulan ke tubuh Stacey.

Walau tubuhnya sakit luar biasa, Stacey tetap menghadirkan senyuman agar beruang ini tak liar lagi. Beruang itu perlahan-lahan mulai menyadarkan dirinya, beruang itu menatap Stacey dan pergi ke daerah dimana ada buah beri dan madu yang dimaksud oleh Stacey.

Stacey menatap kepergian beruang dan segera mengalihkan pandangan ke serigala besar yang sedang terbaring lemah, dengan sekuat tenaga, Stacey pergi dibarengi rintihan kecil bekas dihempaskan beruang.

Darah disekujur tubuh serigala, sebuah luka besar bekas gigitan beruang dan satu cakaran panjang terdapat di tubuh serigala. Stacey mulai fokus agar bisa mengeluarkan sihir penyembuh, Stacey meletakkan tangannya diluka milik serigala.

"Biarkan aku mengobati makhluk yang sedang tak berdaya ini, kumohon para dewa dan Dewi." Kata Stacey dan munculah cahaya berwarna hijau di tangan Stacey, Stacey mulai menggerakkan tangannya ke area yang dipenuhi luka-luka dalam. Luka-luka itu mulai tertutup kembali,

"Kau sekarang tak apa tuan serigala." Stacey berujar sebelum kegelapan menghadiri Stacey.

Stacey pingsan karena kesakitan yang tak tertahankan itu.

...

Stacey mengerjapkan matanya beberapa kali, menyesuaikan matanya dengan terangnya ruangan.

"Kau sudah bangun? Baguslah." Kata seseorang yang memakai baju aneh.

Stacey membangunkan dirinya dan duduk, ia masih tak sanggup berdiri dan mencoba mengingat-ingat apa yang sudah terjadi.

"Jason! dia sudah bangun!" Panggil seseorang yang berbaju aneh tadi, orang itu tetap diam dalam posisinya yang sedang membersihkan gelas dengan sapu tangan bersih.

'Mimpi?' Pikir Stacey yang sedang kebingungan.

Serigala tadi yang diselamatkan oleh Stacey hadir dengan cepat, khawatir akan keadaan Stacey.

"Apa kau baik-baik saja? apa kau mengingatku???" Tanya serigala itu pada Stacey

'Hewan berbicara? aneh sekali, ini pasti mimpi.' Pikir Stacey yang semakin tak percaya bahwa ini bukan dunia mimpi.

Stacey memegang kepalanya, rasa nyeri masih tertempel dikepalanya, berdenyut hebat yang Stacey tahan.

"Jason! dia masih dalam perawatan. Minumlah ini, obat herbal ini akan membantumu." Kata seseorang yang memanggil serigala itu dengan sebutan Jason.

Stacey hanya menatap bingung, tak mengambilnya karena bisa saja itu adalah racun. Denyut kepalanya masih saja terasa hebat.

Seseorang itu menggelengkan kepalanya dan memasukkan paksa obat herbal berwarna hijau pekat itu kedalam mulut Stacey Secara paksa. Stacey terbatuk-batuk, kini sakit dikepalanya mulai hilang dan fokus matanya kembali lagi.

"Dimana ini? mimpi?" Stacey menampar pipinya agar menjadi bukti bahwa ini hanyalah mimpi, tapi bukan itu kenyataannya.

"Dan kau, kau bisa berbicara? ada apa ini?" Tambah Stacey yang sangat bingung dengan keadaan saat ini.

"Perkenalkan aku adalah seorang penyihir, namaku Scarlett dan serigala ini adalah Jason. Terima kasih telah menyelamatkan nyawanya, kau sekarang berada di dunia PHANTASY, apa kau bukan berasal dari sini?" Jelas seseorang itu yang bernama Scarlett, Stacey mencoba mencerna semua perkataan Scarlett.

"Dia mirip orang itu tapi beda, hawanya sekilas berbeda tapi sama." Bisik Jason sang serigala pada Scarlett yang masih bisa terdengar jelas di telinga Stacey.

"Sepertinya kau memang bukan berasal dari sini. istirahat kan lah dulu tubuhmu." Suara Scarlett sangat hangat dan dia memiliki telinga yang sama dengan Stacey.

"Tak apa, aku baik-baik saja. terimakasih telah merawat ku." ujar Stacey yang mencoba bangkit dari duduknya.

"Kau masih butuh istirahat kata Scarlett, aku benar-benar berterimakasih padamu." Jason menghalangi Stacey dan menyuruhnya duduk kembali.

"Inilah dunia PHANTASY, dunia dengan segala ras ada, kejanggalan menjadi hal biasa dan misterius." Tambah Jason sambil memberikan informasi mengenai dunia PHANTASY.

"Kau bilang kau seorang penyihir? kau elf kan, bagaimana bisa? elf kan hanya memiliki kekuatan penyembuhan. kekuatan penyembuhan tak cukup untuk dipanggil seorang penyihir." Stacey mengabaikan ucapan Jason dan menghampiri Scarlett yang sedang duduk di kursi.

merasa dicampakkan, Jason menghela nafas kecewa dan lesu, Jason hanya menyimak perbincangan antara Stacey dan Scarlett.

"Sebelum itu, namamu?" Tanya Scarlett yang bingung ingin menyebut Stacey.

"Stacey, Stacey Robwansky." Jawab Stacey tanpa ekspresi.

'Robwansky?' Jason dan Scarlett berpikir secara bersamaan.

"Batu sihir, kau bisa memiliki sihir jika memiliki batu sihir. Aku dan Jason akan membawamu ke tempat tersebut." Jawab Scarlett mengenai pertanyaan Stacey sebelumnya.

"Kau tak menaruh rasa curiga kepadaku?" Stacey bertanya lagi, siapapun pasti kan bertanya seperti itu. karena memang tak mudah mempercayai seseorang.

Scarlett menggelengkan kepalanya dan mulai berjalan yang diikuti Stacey dan Jason dibelakangnya. mereka keluar dari ruangan ini yang dimana sebelumnya mereka berada di dalam pohon yang besar dengan dedaunan yang berwarna pink.

Stacey terpesona dengan keindahan alam yang memanjakan matanya, tetapi Stacey memasang wajah tanpa ekspresi, datar.

"Kau benar-benar orang yang dingin ya." Kata Jason kepada Stacey.

Stacey tak menjawab apapun, karena saat ini Stacey juga sedang bingung dengan dirinya.

Setelah beberapa ratus langkah, Stacey, Scarlett dan Jason telah sampai di tempat yang memiliki batu sihir. Ini adalah sebuah bukit besar dengan batu-batu kecil berwarna warni.

"Sebelum itu, sucikan dirimu Stacey. Jason! antar dia menuju tempat pensucian diri." Perintah Scarlett pada Jason, Stacey mengikuti Jason.

tempatnya tak jauh dari bukit batu sihir.

'Air terjun? apa aku harus bertapa di bawah air terjun itu?' Stacey bertanya-tanya dalam hati nya.

"Kau harus menemukan jalan masuk di belakang air terjun tersebut dan temuilah lelaki yang bernama 'Alexador', setelah itu sebut nama ku dan Scarlett." Titah Jason memberi penjelasan kepada Stacey.

"Ini sebagai jasa terima kasihku." Jason memberikan tongkat dengan ukuran dan panjang yang sama seperti milik Stacey sebelumnya, tapi tetap saja bentuknya berbeda.

"Terima kasih, akan kujaga baik-baik." Kata Stacey sesaat sebelum menuju air terjun.

Stacey mulai meraba-raba, dan terdapat benjolan diantara permukaan datar lainnya. Stacey menekan tombol tersebut dan terbukalah pintu jalan masuk menuju sebuah tempat persembunyian.

Jason yang melihat Ternganga tak percaya, pasalnya hanya orang-orang yang berhati suci tanpa dendam lah yang bisa menemukan pintunya dalam kurun waktu kurang dari 5 menit.

Stacey memasuki tempat tersebut, kobaran api terlihat jelas di depan sana,

"Setelah berapa....."