Lily melihat pantulan dirinya sendiri di depan kaca riasnya itu. Ia akan mulai bekerja di butik lagi hari ini. Setelah tinggal selama beberapa hari di desa, Lily pikir tidak akan ada masalah lain yang muncul. Namun dugaannya salah, kini hubungannya dengan Eli jadi merenggang.
Nana, nama wanita itu terus terngiang di kepalanya. Lily berusaha menampik bayangan wanita itu, namun itu selalu mengganggunya.
Rasa kecurigaannya pada wanita itu semakin menguat. Dilihat bagaimana Nana sengaja menimbulkan keributan di ruang makan waktu itu, membuat Lily berpikir jika tujuannya memang membuat hubungannya dengan Eli menjauh. Tapi apa tujuannya melakukan itu? Apakah dia begitu karena ingin menjadi satu-satunya teman Eli?