Chereads / Kebangkitan Sang Ratu / Chapter 16 - Dia yang Dulu Pernah Mendominasi Guoji Center

Chapter 16 - Dia yang Dulu Pernah Mendominasi Guoji Center

"Apa ini?" Setelah tertegun beberapa saat, Yu Xiangyang baru bisa membuka mulut dan bertanya pada Su Huiqing.

Tapi tatapannya masih terpaku ke kertas itu, isi dari kertas itu benar-benar terlalu menarik perhatian orang.

Dari tulisannya dan jejak gerakan pena yang terlihat sangat jelas, menunjukkan kalau orang yang menulisnya memiliki gaya yang sangat unik.

Su Huiqing berjalan ke sisi jendela lalu membukanya dan berkata, "Ramuan obat."

Ramuan ini akan ia gunakan untuk merendam tubuhnya agar dapat memperbaiki otot dan fisiknya. Tubuhnya yang sekarang masih jauh lebih lemah jika dibandingkan tubuhnya yang dulu, tentu saja dia harus mencari cara untuk memperbaikinya. Ramuan obat ini adalah yang dulu digunakannya.

Hanya saja ada beberapa bahan di dalamnya yang mahal, dia sendiri kesulitan kalau harus mencari obat itu sekarang. Namun Keluarga Yu menguasai toko obat di seluruh Kota Qing, pasti mudah sekali bagi Yu Xiangyang untuk mendapatkan bahan-bahan tersebut.

"Baik." Yu Xiangyang tahu kalau Su Huiqing mungkin menyimpan beberapa rahasia, sehingga dia tidak banyak bertanya dan menahan rasa antusias di dalam hatinya.

Karena Su Huiqing meminta bantuan padanya, apa itu berarti Su Huiqing percaya dengannya?

"Oh ya," Yu Xiangyang melihat kertas itu, melihat tulisan di kertas tersebut membuatnya bertanya, "Gaya tulisan apa ini?"

Tulisan itu bagus sekali hingga membuat Yu Xiangyang teringat pada Shen Anan yang dipuji oleh banyak guru. Tulisan bergaya Xingkai itu mendapatkan juara dua, dengar-dengar Shen Anan juga dapat tambahan nilai di ujian.

(Tulisan bergaya Xingkai adalah tulisan mandarin yang hurufnya sudah disederhanakan). 

Sampai sekarang, wali kelas kelas 1 masih memajang tulisan Shen Anan di dinding. Yu Xiangyang pernah melihatnya dan itu memang benar-benar bagus, tapi ....

Ternyata tidak sebagus tulisan Su Huiqing!

Hanya saja, kenapa tidak ada orang yang menyadari kalau tulisan Su Huiqing ternyata sebagus ini?

"Shoujin, hanya saja sedikit dirusak olehku." Su Huiqing menjawab santai sambil melihat pohon di luar.

(Shoujin merupakan gaya tulisan mandarin yang terlihat seperti kaligrafi).

Yu Xiangyang kemudian melihat Su Huiqing, "Bagaimana caramu bisa berlatih menulis tulisan seperti ini? Guru bahasa kelas kalian bahkan menyebutmu keras kepala di depan seluruh sekolah. Kalau dia tahu kamu bisa menulis dengan gaya tulisan seperti ini, dia pasti akan sangat baik terhadapmu."

Su Huiqing terlihat memiringkan kepalanya, kedua tangannya bertumpu di ambang jendela, angin pun berhembus meniup rambut panjangnya, tatapan matanya tampak dalam, "Apa tulisan sangat penting?"

"Sangat penting, lihat saja Anan, dia menjadi anak kesayangan di sekolah, separuh alasannya karena nilainya bagus dan separuh lagi karena tulisannya bagus." Yu Xiangyang merasa raut wajah Su Huiqing saat ini sangat berbahaya, hanya saja dia tetap bersikeras untuk mengatakan, "Kalau mereka tahu tulisanmu sebagus ini, di sekolah kamu tidak akan …"

Su Huiqing lalu melambaikan tangan dan bersandar di ambang jendela, dia membuka satu permen karet dan tetap melihat ke bawah lalu menjawab datar, "Benarkah?"

Tentu saja!

Namun Yu Xiangyang hanya menjawab dalam hati dan tidak mengatakannya langsung.

"Sudah, sudah." Su Huiqing tiba-tiba mengangkat kepalanya, tangannya memainkan liontin giok salju di lehernya lalu berkata, "Aku mau tidur dulu."

Sudut bibirnya tampak tersenyum, dia menyunggingkan sebuah senyuman yang terlihat dingin dan sinis.

Yu Xiangyang melihat fasilitas mainan yang lengkap di sudut kamar Su Huiqing, awalnya dia ingin bermain sebentar, tapi mendengar kalau Su Huiqing mau tidur, dia akhirnya memasukkan kertas itu ke dalam kantong dan pergi dari sana.

Setelah Yu Xiangyang pergi, Su Huiqing mengunci kamar lalu mengangkat kaki di tempat tidur, tangan kanannya masih memegang liontin giok salju itu.

Liontin ini sangat unik, begitu dia memejamkan mata dan memusatkan pikiran, teknik kultivasi di dalam liontin tersebut langsung melintas di dalam pikirannya.

Teknik kultivasi tersebut memiliki sepuluh tahap. Waktu itu, Su Huiqing menghabiskan banyak waktu dan obat yang diramu sendiri untuk berkultivasi sampai tahap keenam, setelah itu kekuatan fisiknya meningkat dengan sangat pesat.

Karena ini lah dia akhirnya mendominasi Guoji Center dengan kemampuannya sendiri!

Bahkan tiga ketua tertinggi di Guoji Center juga takut padanya.

Sayangnya …Dia tidak berhati-hati dan membuat dirinya sendiri mati.

Orang luar hanya cemburu pada Guoji Center, tapi mereka sama sekali tidak tahu betapa mengerikannya tempat di mana orang berbakat di seluruh dunia itu berkumpul!

Su Huiqing menenangkan pikirannya dan terlihat memejamkan mata. Sekarang dia harus mulai berkultivasi lagi dari tahap satu. Pengalamannya dan resep obatnya yang dulu masih ada dalam otaknya, tentu saja sekarang kultivasinya akan lebih lancar daripada sebelumnya.

Hari kedua.

Sekarang adalah hari senin dan Su Huiqing harus bersekolah.

Su Huiqing memakai seragam dan mengikat rambutnya tinggi, jari putihnya menghapus embun di cermin lalu dia menatap dirinya di dalam cermin.

Dalam cermin berembun itu, samar-samar terpantul bayangan wajah yang cantik. Hanya saja dalam matanya yang hitam dan tajam, terpancar kesinisan dan hal ini membuat wajahnya terlihat memiliki kecantikan yang unik.

Su Huiqing mengedipkan mata, kesinisan dalam tatapan matanya pun menghilang dan dia kembali ke sosok yang santai serta cuek. Setelah itu Su Huiqing naik ke mobil Keluarga Su untuk berangkat sekolah.

Kota Qing, pukul enam pagi.

Sebuah mobil hitam berhenti di pintu gerbang, kemudian pintu belakangnya tampak terbuka.

Yang pertama kali terlihat adalah sepasang kaki jenjang yang memakai celana kembung yang terlihat bagus sekali.

Sepasang kaki itu melangkah keluar dari dalam mobil tersebut.

Su Huiqing meletakkan tasnya di belakang, lalu satu tangannya terlihat memainkan ponsel. Dia mendongakkan kepalanya dan menyipitkan mata melihat gerbang sekolah. Kemudian dia berkata dengan santai, "Aku benar-benar kekurangan uang."

Yu Xiangyang yang baru turun dari mobil pun Segera berlari kecil menghampiri Su Huiqing. Dia mengira perempuan itu mau menyemangati diri sendiri untuk belajar, "…"

Tapi gadis itu malah menghadap ke gerbang dan berkata kalau sedang kekurangan uang? Nona besar Su, sebenarnya apa yang sedang kamu lakukan!

"Nona besar Su, jangan terlalu mencolok." Ucap Yu Xiangyang kemudian berpikir lagi dan berkata, "Sudahlah, lebih baik kamu terlihat mencolok saja."

Dia melihat Su Huiqing dan merasa kalau orang ini sangat mencolok. Kalau dia memang tidak ingin merendah, maka dia tidak akan pernah bisa melakukannya!

Dua orang itu kemudian berjalan menuju gedung sekolah.

Kelas tiga SMA berada terpisah, Su Huiqing di lantai lima dan Yu Xiangyang di lantai empat. Di sepanjang jalan, Yu Xiangyang tidak terdengar memelankan suaranya dan semua orang tahu kalau gadis cantik di sampingnya ini adalah si sampah yang terkenal itu, Su Huiqing!

Tatapan penasaran yang ada di sekitarnya itu tiba-tiba berubah menjadi tatapan menghina dan marah!

Saat mereka berjalan sampai di lantai dua, dua orang itu dihalangi oleh sekelompok perempuan.

"Kenapa aku merasa kalau …" Su Huiqing terlihat menyipitkan matanya, "Ada yang tidak beres dengan tatapan orang-orang ini padaku."

Yu Xiangyang mengelus hidungnya dan terbatuk canggung, "Nona besar Su, mungkin kamu tidak tahu mengenai nama baikmu sekarang di sekolah ini. Shen Anan adalah idola wanita yang disukai semua orang."

Dan Su Huiqing tidak meminta maaf setelah mendorong idola seperti Shen Anan sampai jatuh. Dia malah menindas Shen Anan! Jadi mana mungkin orang-orang bisa menatapnya biasa saja seolah tidak terjadi apa-apa?!

"Su Huiqing, aku kira kamu hanyalah sampah yang suka membuat onar saja, tapi siapa sangka kalau di usia semuda ini pikiranmu sudah sejahat itu!" Sekelompok gadis-gadis itu diketuai oleh seorang gadis berambut pendek yang menatap Su Huiqing dengan dingin, "Anan sudah sangat mengalah terhadapmu, kenapa kamu tidak melepaskannya? Kalian para orang kaya memang begitu, tidak pernah memedulikan orang lain dan selalu orang biasa yang tertindas selamanya. Sayangnya, meskipun orang lain takut pada Keluarga Su, tapi kami tidak!"

Su Huiqing tampak menyipitkan mata dan berkata dengan santai, "Sepertinya kamu salah paham."

"Salah paham?" Wajah gadis berambut pendek itu tampak menghina, lalu dia mengucapkan kata-kata yang terdengar menusuk, "Bukankah kamu yang mendorong Anan agar dia tidak bisa mengikuti ujian bersama, dan membuat Keluarga Su membatalkan kontrak dengannya?"

Setelah bicara seperti itu, gadis tersebut kemudian melambaikan tangan dan anggota kelompoknya langsung mengepung Su Huiqing dengan penuh dendam.

Su Huiqing malas menjelaskan lagi, dia terlihat memiringkan kepalanya dan berkata, "Minggir."

Tatapan matanya terlihat sinis, dan dia hanya mengatakan satu kata tersebut dengan suara datar.