Chereads / Kebangkitan Sang Ratu / Chapter 12 - Sampah Adalah Sampah

Chapter 12 - Sampah Adalah Sampah

Tempat pelatihan pewaris itu seketika sunyi senyap.

Su Huiqing lalu melihat ke sekeliling ruangan kelas tersebut.

Sepasang mata Su Huiqing tampak sangat jernih dan berbinar bagai lukisan, bulu mata panjangnya yang lurus bergerak turun, membuatnya terlihat tidak berbahaya.

Cahaya redup bersinar masuk dari jendela dan membentuk garis serong, Su Huiqing dengan raut wajah datar berdiri di sana berselimut cahaya matahari.

Hanya saja ...

Senyuman di bibirnya, mau dilihat bagaimanapun juga tetap saja terlihat kejam.

"Sepertinya, semua sudah mengerti." Su Huiqing mengalihkan pandangannya dan melonggarkan cengkraman tangannya.

Peng!

Pemuda berambut datar yang dia cengkram pun mengeluarkan suara kesakitan lalu terjatuh.

Su Huiqing memakan permen karet yang tadi dibukanya, kemudian dia berjalan santai kembali ke tempat duduknya.

Raut wajahnya masih tetap terlihat datar.

Seolah yang baru saja membuat semua orang di sana terkejut bukanlah dirinya. 

Semua orang yang dilewatinya tanpa sadar membuka barisan dan memberinya jalan.

Tidak ada orang yang menyangka kalau kejadiannya akan seperti ini. Apakah orang yang memiliki kecepatan luar biasa sampai membuat orang lain tidak bisa melihat jelas gerakannya itu tadi adalah benar-benar Su Huiqing?!

Tanpa sadar mereka ingin melawan, tapi begitu teringat akan kekuatan menakutkan di tubuh Su Huiqing, satu per satu dari mereka menjadi tidak bernyali.

Benar-benar gila!

Apakah orang yang sangat kuat di hadapan mereka sekarang adalah manusia sampah yang selama ini membuat orang merasa jijik jika melihatnya?!

Zhang Mingxi yang awalnya merasa sangat marah sekarang merasa ragu, dia menatap Su Huiqing, perasaan aneh itu datang lagi. Hanya saja ... Dia sudah terlalu familiar dengan Su Huiqing, jadi dia tahu bagaimana sebenarnya sifat Su Huiqing.

Su Huiqing seperti lumpur di dalam selokan yang tidak bisa dicuci bersih walaupun menggunakan pemutih!

Sehingga dia hanya ragu sejenak lalu mengalihkan pandangannya lagi dengan kesal!

Lalu kemudian terdengar suara bel yang tergantung di pintu.

Seorang pemuda yang mengenakan pakaian santai terlihat masuk ke ruangan tersebut, dia mengenakan kacamata berbingkai emas, wajahnya tampak lembut dan tampan.

Semua orang tercengang, karena pertama, mereka tidak menyangka kalau orang yang akan datang masih semuda ini.

Kedua, mereka tidak menyangka kalau wajahnya sangat tampan!

"Margaku Xie, kalian bisa memanggilku Guru Xie." Dia menyapukan pandangan ke semua orang di dalam kelas lalu tersenyum hangat, "Sebelum kita mulai pelajaran, aku ingin melihat tingkat penguasaan kalian dalam bidang ekonomi."

Sambil berbicara, dia menunduk dan menekan keyboard lalu muncul satu soal di layar.

"Ini adalah persoalan sulit dalam bidang ekonomi dan sudah terkenal di seluruh dunia, silahkan mulai mengerjakan."

Semua orang di dalam kelas pelatihan itu tampak menunduk dan suasana pun terasa tegang. Semuanya ingin memberikan jawaban yang menarik untuk memenangkan perhatian Guru Xie yang datang dari Guoji Center. Dilihat dari statusnya saja, Guru Xie sudah terlihat sangat luar biasa!

Mereka semua tahu kalau kesan pada pelajaran pertama sangatlah penting!

Hanya saja, mana mungkin soal yang diberikan oleh guru dari Guoji Center bisa diselesaikan dengan mudah?

Sebagian besar murid di sana tampak menggigit ujung pena mereka dan sedang memeras otak, tidak tahu harus mulai menulis dari mana.

Hanya Shen Anan saja yang setelah lima menit berpikir, tangan kirinya bergerak mengambil pena dan menulis dengan penuh semangat, raut wajahnya terlihat penuh keyakinan. Begitu melihat tindakannya, semua murid pun menghela napas. Kali ini bisa dipastikan kalau dia lagi pemenangnya!

Shen Anan memang sangat cerdas, sampai-sampai mereka bahkan tidak tahu harus mulai cemburu dari mana.

Yu Xiangyang juga menggigit ujung penanya, setelah berpikir selama 20 menit, dia akhirnya baru mulai menulis. Setelah beberapa saat, tiba-tiba dia mendongakkan wajahnya melihat Su Huiqing.

Begitu melihat, dia langsung tercengang.

Semua murid di kelas itu sedang berpikir keras, termasuk Shen Anan.

Hanya Su Huiqing seorang diri yang bersandar di kursi.

Satu tangannya memutar pena, sedangkan tangan satu lagi memainkan rambutnya sesekali, terlihat sangat cuek dan santai.

"Nona besar Su, guru itu datang dari Guoji Center, bisa tidak serius sedikit!" Yu Xiangyang mengeluarkan selembar kertas dan meletakkannya di hadapan Su Huiqing dengan raut wajah tidak berdaya, "Aku tahu kamu suka balap mobil dan tidak berbakat dalam bidang ekonomi seperti ini, tapi walaupun berpura-pura, kamu juga harus tetap berpura-pura dengan benar kan? Apalagi guru ini datang dari Guoji Center, kalau sampai kamu membuatnya marah, Keluarga Su juga pasti akan kerepotan!"

Yu Xiangyang terdengar khawatir, wajahnya benar-benar terlihat cemas, "Apa kamu tidak memahami soal yang diberikan? Kalau begitu aku jelaskan padamu ya …"

Tiba-tiba jari panjang yang terus memutar pena itu berhenti.

Ujung penanya juga berhenti di atas kertas.

Su Huiqing menegakkan tubuhnya, "Baiklah, aku akan menulisnya."

Usai berkata demikian, dia mengambil pena dan mulai menulis. Tidak sampai satu menit, dia hanya menulis dua baris kalimat!

Yu Xiangyang mendekat, melihat dua baris simbol-simbol tidak rapi itu.

Apa ini? Apa ini huruf?!

"Nona besar Su … Sudahlah, kamu mau menulis saja sudah bagus. Kami tidak bisa terlalu berharap tinggi padamu." Yu Xiangyang lalu menghela napas, seharusnya dari awal dia sudah tahu kalau akhirnya akan begini. "Lagi pula kamu bahkan tidak mengerti soal itu."

Suara Yu Xiangyang terdengar sangat pelan, tapi Shen Anan dan Zhang Mingxi yang duduk tidak jauh dari mereka bisa mendengarnya dengan jelas.

Shen Anan menatap Zhang Mingxi, dia tidak kaget melihat raut wajah Zhang Mingxi yang terlihat jijik. Dia lalu menunduk, matanya tidak menunjukkan rasa senang.

Memang kenapa kalau Su Huiqing memiliki status tinggi? Dia tetap hanyalah orang bodoh yang tidak berguna!

Su Huiqing melempar penanya ke meja lalu kembali bersandar di kursi, wajahnya terlihat sangat santai.

Mendengar omelan Yu Xiangyang, dia hanya tersenyum santai, simbol yang tidak dimengerti?

Baguslah kalau tidak mengerti!

Ini adalah bahasa khusus yang digunakan di area perang Guoji Center, aneh kalau pemuda itu sampai bisa membacanya!

Satu jam kemudian, Guru Xie mengetuk meja dan berkata, "Letakkan kertas kalian di sudut kiri atas meja, semuanya bisa berdiskusi dengan bebas."

Setelah bicara, dia mulai berkeliling kelas.

Di setiap meja sudah ada selembar kertas, dia hanya melirik sekilas lalu berjalan, wajahnya terlihat tenang dan tidak bisa ditebak sama sekali.

Murid-murid di sana tanpa sadar menahan napas saat melihat Guru Xie melihat satu per satu meja di sana!

Nyaris tidak ada satu orang pun yang bisa membuatnya berhenti lebih dari 10 detik!

"Sepertinya, Anan kali ini akan menjadi kesayangan guru lagi."

"Tsk, apa kamu masih perlu mengatakannya lagi?"

"Selain dia siapa lagi yang bisa!"

"..."

Xie Zhengyuan berjalan ke sisi Shen Anan, dia berhenti sejenak dan bertanya, "Apa kamu menulis dengan tangan kiri?"

Shen Anan menggenggam erat telapak tangannya, berusaha menahan rasa antusias di dalam hatinya, "Iya."

Xie Zhengyuan mengangguk lalu melanjutkan pemeriksaan, dia melewati satu meja kemudian sampai di sisi meja Su Huiqing. Awalnya dia hanya melirik sekilas saja, tapi tiba-tiba dia tercengang melihat kertas di meja tersebut!

Kemudian dia mendongak dan wajah melihat Su Huiqing, beberapa saat kemudian dia bertanya, "Siapa namamu?"

Su Huiqing memiringkan kepalanya dan menyipitkan mata, "Su Huiqing."

Tatapan Xie Zhengyuan tampak dalam, sepertinya dia sedang menekan pergolakan perasaannya, "Pelajaran hari ini sampai di sini, kita lanjutkan minggu depan."

Setelah itu dia langsung meninggalkan kelas dengan terburu-buru.

Su Huiqing mengangkat alisnya lalu melihat kertasnya sekali lagi. Tulisan tangannya berantakan, bahkan orang yang mengenalnya pun belum tentu bisa mengenali tulisannya!

Dia mengalihkan pandangan dan menenteng tas ranselnya dengan kedua jari, kemudian menendang kursinya dan berjalan keluar dari kelas dengan malas.

Sedangkan murid-murid di sana belum bereaksi.

Su Huiqing si sampah itu mendapat perhatian dari guru? Ini adalah lelucon terlucu tahun ini!

Zhang Mingxi berdiri dan berjalan ke meja Su Huiqing lalu mengambil kertas di atas mejanya, setelah tertegun beberapa saat, dia membuangnya dengan tidak peduli, terlihat jelas hinaan di dalam mata tajamnya, "Sampah memang sampah. Aku kira dia sudah sadar. Tsk ... Beraninya dia membuat malu dengan simbol-simbol ini!"