Chereads / Kebangkitan Sang Ratu / Chapter 1 - Reinkarnasi Ratu

Kebangkitan Sang Ratu

Road of Flowers
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 143.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Reinkarnasi Ratu

Sakit kepala, rasa sakitnya seperti membuat kepala mau pecah, lalu kepingan ingatan akan kejadian dan informasi masuk ke dalam pikirannya dengan diiringi suara ledakan yang terdengar terus-menerus di telinganya.

"Su Huiqing, kali ini kamu membuat rencana jahat apa lagi?" Tanya seorang pria dengan suara menahan amarah, dia terlihat mengerutkan keningnya.

"Sialan!" Su Huiqing juga mengerutkan kening, ketahanan tubuhnya di dalam kelompok tentara bayaran termasuk berada di urutan atas, hanya saja saat ini keluar keringat dingin di dahinya, dan dia menggigit bibir bawahnya sampai memucat, jarinya pun tampak gemetar. Terlihat jelas seberapa menderitanya dia sekarang.

Namun, tatapan mata pria tampan yang ada di seberangnya malah menyiratkan kekesalan dan ketidak sabaran.

Kepala Su Huiqing masih terasa sakit tapi sudah mulai pulih perlahan, namun dia masih tidak terlalu mengerti jelas akan apa yang sedang terjadi.

Sepertinya dia baru saja terkena ledakkan bom model baru yang dia buat sendiri, apakah dia masih bisa bertahan hidup?

Sedetik kemudian, ingatan yang bukan miliknya tiba-tiba masuk ke benaknya. Su Huiqing terlihat mengangkat kedua tangannya dan menekan-nekan pelipisnya. Saat melihat kedua tangannya yang putih, panjang dan kurus di bawah sinar matahari yang menyilaukan ....

Tangan yang secantik ini, mana mungkin miliknya?!

Dia telah mengikuti pelatihan sepanjang tahun dan telapak tangannya jadi menebal.

"Ckck." Su Huiqing akhirnya menyadari kalau ada yang tidak beres, sepertinya ini bukan tubuhnya.

Setelah berpikir demikian, dia pun mendongak dan melihat pria yang ada di hadapannya.

Pria yang ada di depannya berwajah cukup tampan, kelima indranya sangat tajam dan menawan, sepasang mata tajam pria tersebut menunjukkan kesan yang berwibawa walaupun tidak sedang marah. Pria itu mengenakan kemeja abu-abu, dasinya dilepas dan kancing kemeja bagian kerahnya terbuka, membuat otot-otot di dadanya bisa terlihat.

Ketampanannya bisa membuat gadis-gadis di jalanan berteriak.

Su Huiqing berpikir sejenak, kalau saja pria ini tidak menatapnya seolah sedang menatap sampah, mereka berdua mungkin masih bisa berbicara baik-baik.

Pria itu terlihat sedang menahan amarahnya. Dia sudah mengatakan banyak hal tapi gadis di depannya ini malah terlihat tidak peduli bahkan tidak fokus. Hal ini membuatnya mengepalkan telapak tangannya dan menatap gadis tersebut dengan tatapan mengejek, lalu dia pun mengatakan sesuatu dengan nada sindiran, "Ibumu menganggap Anan penting karena dia telah memberikan saran yang berguna bagi Keluarga Su, tapi kenapa kamu malah mendorongnya sampai jatuh? Kalau saja kamu bukanlah nona besar dari Keluarga Su, bisa jadi apa kamu?"

Aura di tubuh pria itu terasa sangat kuat, orang lain yang melihatnya mungkin akan langsung bergidik ngeri.

Tapi, siapa Su Huiqing di hadapannya ini?

Dia adalah ratu dari kalangan tentara bayaran, dia pernah berdiri di hadapan bom sambil mengunyah permen karet dengan tenang, padahal bom itu bisa meledak dalam sepuluh detik. Mana mungkin orang seperti itu bisa takut kepadanya?

"Aku tidak tahu bisa jadi apa, tapi ..." Ingatan lama Su Huiqing perlahan berbaur dengan ingatan yang baru diperolehnya. Dia menatap pria di hadapannya sambil memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong lalu tersenyum licik, "Aku masih mampu mengusirmu."

Perempuan yang selama ini selalu murung dan tidak bersemangat itu kini tiba-tiba berubah menjadi penuh energi. Pria itu tampak mengedipkan matanya tak percaya, tapi kemudian perempuan itu sudah berbalik dan dia pun tak bisa melihat raut wajahnya.

"Su Huiqing, apa yang kamu bicarakan?" Pria itu melihat sosok yang ada di belakangnya sambil tertawa dingin, "Lihat dengan jelas siapa yang berdiri di hadapanmu!"

Selama hidupnya, Su Huiqing sudah melihat berbagai macam tatapan, ada yang hormat, kagum, dan memuja …tapi tidak pernah ada orang yang berani menatapnya dengan tatapan menghina seperti ini, Su Huiqing pun tersenyum. 

Tapi, sekarang dia benar-benar ingin mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi. Dia tidak ingin mengkuliahi pria yang ada di depannya ini.

Dia meregangkan pinggangnya lalu dengan santai berkata, "Paman Chen, antarkan tamu ini."

Setelah itu dia bergegas melangkahkan kaki meninggalkan tempat ini.

Pria itu masih berdiri tidak bergeming, dia menyipitkan mata menatap kepergian Su Huiqing, ada kebingungan di dalam sepasang mata hitamnya, seketika dia teringat dengan masa lalu perempuan itu, wajahnya sekali lagi diselimuti perasaan terhina dan terlihat dingin, "Sudah mencelakai orang tapi tidak minta maaf ataupun menjelaskan. Nona besar Su benar-benar seperti yang dikatakan orang-orang."

Dan ucapannya barusan hanya dibalas dengan suara pintu yang ditutup, "Peng!".

Sejak kapan Su Huiqing menjadi seberani ini? Padahal dulu gadis itu selalu mendengarkan apa katanya.

Setelah memikirkan hal tersebut, raut wajah pria itu terlihat jijik. Dia lalu melonggarkan dasinya dan begitu dia hendak berjalan maju, Paman Chen segera menahannya sambil tersenyum hangat dan mempersilakannya untuk pergi dengan sopan, "Tuan muda Zhang, silahkan."

"Paman Chen, kamu tahu jelas kalau Su Huiqing kali ini sudah keterlaluan, walaupun Anan bukanlah anak kandung Bibi Su, tapi dia juga putri dari Paman Su! Apa kamu tidak merasa kali ini Su Huiqing sudah keterlaluan?" Zhang Mingxi tidak suka dengan Su Huiqing, tapi dia sangat menghormati Paman Chen, akhirnya dia hanya bisa menekan dahinya.

Dia tidak mengerti kenapa Paman Chen begitu melindungi sampah seperti Su Huiqing?

Paman Chen tidak menjawab pertanyaannya dan hanya tersenyum, tapi senyuman itu menyiratkan makna yang terasa dingin, "Silahkan."

Kali ini Paman Chen bahkan tidak menyebutnya 'tuan muda Zhang' lagi.

Zhang Mingxi pun cemberut, dia menatap kamar Su Huiqing dan berkata, "Paman Chen, beri tahu dia supaya tidak menyesal."

Setelah berkata demikian, dia pun berbalik badan dan berjalan menuruni tangga dengan tatapan mata yang terlihat suram. Beberapa saat kemudian dia tersenyum menghina, Su Huiqing, suatu hari nanti kamu akan kehilangan statusmu sebagai Nona besar Su. Jika saat itu tiba, apa yang masih tersisa padamu?

Setelah melihatnya pergi, senyuman di wajah Paman Chen pun menghilang. Dia lalu menoleh dan melihat pintu yang baru tertutup, tatapannya terlihat khawatir.

Dia kemudian menghela napas, tiba-tiba muncul senyuman santai milik nona tadi di pikirannya, lalu perkataan 'mengusirmu' ini membuat jantungnya serasa lompat.

Apa yang tadi itu benar adalah nona?

Nona yang dulu rela menaiki gunung pisau dan terjun ke lautan api hanya dengan satu kata dari Zhang Mingxi .

Tadi Zhang Mingxi menyuruh nona untuk pergi ke rumah sakit dan meminta maaf pada Shen Anan, kalau nona yang dulu pasti akan langsung pergi.

Tapi hari ini nona tidak hanya menolak permintaan tersebut, tapi juga mengusirnya.

Tunggu dulu, kalau dilihat dari betapa cintanya nona pada Tuan muda Zhang, mungkin saja sekarang dia sedang menangis! 

"Nona, Tuan muda Zhang sudah pergi." Paman Chen kemudian mengetuk pintu dengan panik, "Kalau Nona menyesal, sekarang aku akan segera memanggilnya agar kembali!"

Karena tidak ada jawaban dari dalam, Paman Chen pun jadi ketakutan, "Nona, buka pintunya …"

Di dalam kamar, Su Huiqing sedang duduk di depan meja rias yang di atasnya ada deretan alat dan produk rias kelas atas.

Su Huiqing tidak melihat alat rias tersebut, dia hanya melihat dirinya di cermin.

Dibenaknya terus berputar tiga kata, *Sha, Ma, Te! 

(Sha ma te merupakan pelafalan untuk kata Smart dalam bahasa Mandarin, dan di sini kata tersebut merupakan nama sebuah band rock yang memiliki gaya rambut unik).

Siapapun yang melihat rambut ungu yang mengembang ini pasti akan langsung teringat akan band tersebut.

Su Huiqing lalu menarik rambutnya dari atas ke bawah, kemudian dia mengambil jepit rambut berwarna merah muda dan menjepit poninya yang sudah menutupi mata. Jari putihnya mengambil penghapus makeup dan kapas lalu dia berjalan ke toilet untuk membersihkan wajah. Setelah itu dia baru melihat dirinya lagi di cermin.

Bayangan di dalam cermin menunjukkan wajah yang muda, berkulit putih tanpa cacat dan sangat lembut.

Alisnya ramping seperti lukisan, bulu matanya panjang dan lebat, sepasang bola matanya terlihat hitam pekat berkabut, hidungnya mancung, bibirnya merah dan giginya putih. Dari alis sampai ke mata, hidung dan dagu, tidak ada satupun yang jelek.

Warna rambutnya ungu, begitu dilihat langsung menyilaukan mata. Setelah menghapus makeup tebal di wajahnya, warna khas Smart itu juga tidak bisa menutupi kecantikannya. Dia pun merasa hanya warna seperti inilah yang pantas untuk kecantikannya yang menonjol.

Bisanya rambut yang melengkapi orang, tapi di tubuhnya berubah menjadi orang yang melengkapi rambut.

Tubuhnya mengenakan seragam sekolah hitam putih, sepertinya sudah dimodifikasi dan terasa sangat pas dengan tubuhnya, di pojok kiri atas tersulam namanya.

Di lehernya ada sebuah benang merah, dia menarik benang merah itu dan menggenggam sebuah batu giok putih salju yang diikat oleh benang tersebut. Dia lalu kembali berpikir dan mencoba untuk merapikan ingatannya.

Beberapa saat kemudian, Su Huiqing memandang cermin sambil tersenyum nakal. Senyuman itu tampak sedikit dingin, ini adalah senyuman khasnya.

Saat senyuman ini muncul di wajahnya, raut wajahnya tidak terlihat aneh, melainkan terlihat bercahaya, murni, dan centil menjadi satu.

"Tujuh belas?" Su Huiqing mengeluarkan satu jarinya dan merapikan rambut ungunya, "Aku jadi lebih muda delapan tahun, bagus sekali."

Dia lalu berjalan keluar dari toilet perlahan, kemudian mendengar suara Paman Chen dari luar pintu.

Ketika dia berbalik badan dan membuka pintu, dia pun melihat Paman Chen yang mengangkat tangannya hendak mengetuk pintu, posenya terlihat santai. Kemudian Su Huiqing mencoba untuk berkata dengan pelan, "Paman Chen, ada uang tidak?"

Paman Chen tercengang melihat Su Huiqing yang seperti ini, wajahnya masih sama tapi terlihat berbeda. Dibandingkan dengan kecantikannya yang dulu, gerak gerik nona di hadapannya yang sekarang ini membuat orang tidak bisa mengalihkan perhatiannya.

Mendengar suara nonanya, dia pun segera mengeluarkan beberapa uang berwarna merah, "Cukup tidak?"

"Tentu saja." Su Huiqing tersenyum menerima uang itu, "Terima kasih Paman Chen, aku akan pulang malam ini."

Setelah itu dia berjalan melewati Paman Chen dan turun ke bawah dengan lincah.

Dia seperti tidak senang membuang waktu untuk menuruni tangga berputar tersebut. Saat sudah menuruni setengah tangga, dia memasukkan uang ke kantongnya dan menggunakan kedua lengannya sebagai tumpuan untuk melompat. Dalam sekejap mata, dia pun sudah sampai di bawah. Gerakannya terlihat ringan dan cuek, poninya yang dijepit menunjukkan dahinya yang bersih. Dia kemudian menyibakkan rambut yang terurai ke dadanya dengan santai.

Jari putihnya mengitari rambut panjang berwarna ungunya, dia terlihat seperti gadis cantik di dalam komik!

Ada aura yang tidak bisa terungkap dari wajahnya, membuat para pelayan yang keluar dari dapur tampak tercengang. Tunggu dulu, apa ini benar nona mereka?!

Paman Chen akhirnya kembali sadar, tapi dia hanya melihat bayangan Su Huiqing yang sudah menjauh. Lalu dia pun segera berteriak, "Aih, Nona, kamu belum sembuh betul … Apa kamu masih mau mencari Tuan muda Zhang?!"

"Bukan!" Su Huiqing berbalik badan dan melambaikan tangan seraya perlahan berjalan ke pintu.

Paman Chen melihat punggung gadis itu dengan khawatir, akhirnya dia pun menghela napas.

Terlihat jelas kalau Paman Chen tidak mempercayainya!

Su Huiqing memegang uang sambil berjalan menuju jalan besar, dia masih terus merapikan ingatannya.

Tidak salah lagi, dia sudah mati tapi terlahir kembali ke dalam tubuh perempuan yang memiliki marga dan nama yang sama dengannya.

Kehidupan gadis ini sedikit menarik.

Su Huiqing adalah nona dari Keluarga Su di Kota Qing, dia adalah satu-satunya nona di keluarga tersebut. Karena itulah, ibu dan kakeknya sangat menyayanginya dan hal itu membuat sikapnya menjadi seperti sekarang ini, tomboi, pandai berkelahi, makan dan bermain dengan seenaknya.

Nona muda dan lugu ini memiliki seorang tunangan, yaitu adalah pria yang tadi menyuruhnya pergi ke rumah sakit untuk meminta maaf, Tuan muda dari Keluarga Zhang, Zhang Mingxi.

Zhang Mingxi adalah pria kaya yang tampan dan pintar, dia adalah raja berlian kelima yang terkenal di Kota Qing, dia sangat berkuasa. 

Sayangnya, mana mungkin seorang Zhang Mingxi menyukai seorang sampah seperti dirinya?

Terutama di bawah bayangan adik perempuannya yang beda ibu, Shen Anan. Su Huiqing hanyalah setitik noda saja!

Shen Anan adalah salah satu dari tiga murid terbaik di tahunnya, dia hanya beberapa bulan lebih muda daripada Su Huiqing. Usianya masih 17 tahun, tapi karena kepintarannya, dia pun mengerti tentang bisnis. Begitu dia datang ke Keluarga Su, Tuan Shen selalu membawanya menghadiri berbagai pesta kalangan atas. Wajahnya cantik, sopan, dan anggun, jika dibandingkan dengan Su Huiqing, dia lebih mirip dengan nona dari Keluarga Su.

Kembali ke Su Huiqing, sebenarnya nilainya juga masih termasuk dalam sepuluh besar, hanya saja sepuluh dari belakang. Dia memiliki sifat yang tomboi, membosankan, tidak tahu apa-apa tentang bisnis, dan hanya bisa berkelahi serta membuat onar. Semua keluarga terkenal di Kota Qing hanya bisa menggelengkan kepala dan menghela napas jika mengungkitnya.

Su Huiqing dan Shen Anan, dua orang ini benar-benar sangat berbeda.

Wajahnya cantik, nilainya bagus, sikapnya lembut dan hangat, berbakat bisnis, Shen Anan terlalu sempurna sampai Zhang Mingxi juga tertarik dengannya.

Saat mengetahui Su Huiqing sudah mendorong Shen Anan sampai jatuh, dia bahkan segera kembali dari luar kota dan datang ke rumah Keluarga Su untuk memperingatkan Su Huiqing!

Mengenai kenapa Shen Anan bisa jatuh dari tangga, menurut kabar yang beredar, hal itu karena terjadi perselisihan di antara mereka berdua di dalam sekolah. Setelah itu Shen Anan berguling jatuh di tangga, tapi tidak ada yang tahu kebenarannya.

Tapi di mata orang lain, Su Huiqing sengaja mendorong Shen Anan.

Kali ini dia benar-benar menjadi orang jahat, dia menjadi orang brengsek yang tidak disukai semua orang di sekolah!

Su Huiqing yang mengingat semua ini pun tak kuasa menahan senyum, mata hitamnya terlihat memancarkan aura dingin.

Hanya ada dua jenis orang yang berani menindas Su Huiqing, yang satu adalah orang yang ingin bertemu dengan raja neraka, dan yang satu lagi adalah orang yang sudah pernah bertemu dengan raja neraka!

---

Dari 15 Februari 2020, koin yang sudah digunakan untuk membeli buku yang tidak terpilih akan dikembalikan dalam waktu 30 hari. Perlu diperhatikan Fast Pass yang sudah digunakan tidak bisa dikembalikan. 

Buku-buku yang terpilih untuk dilanjutkan akan memiliki tanda khusus di pojok sampul dalam 30 Hari untuk menunjukkan kelanjutannya. 

Terimakasih atas pengertian Anda.