Chereads / Jadi Kamu Selalu Mencintaiku / Chapter 41 - Masuk ke Dalam Apartemennya (5)

Chapter 41 - Masuk ke Dalam Apartemennya (5)

Setelah selesai berbicara, Ji Chicheng berbalik dan berjalan ke sebuah ruangan yang ada di sebelah kiri.

Pakaian apa yang bisa Ji Anning pakai? Pakaian perempuan?

Bagaimana bisa ada pakaian wanita di tempat tinggalnya?

Mungkinkah…

Hah… ia seperti pria normal pada umumnya, sehingga jika ada wanita yang keluar masuk di tempat tinggalnya itu bukanlah sebuah hal yang aneh.

Ji Anning yang sebelumnya melihat Ji Chicheng mulai mengalihkan pandangannya dan melihat ke kamar yang ada di sebelah kiri, pintu kamar itu tampak tertutup.

Tidak ada pilihan lain selain berganti pakaian, tidak peduli baju wanitanya yang mana yang akan ia ambil, yang penting Ji Chicheng sudah memberi izin padanya.

Ia berpikir sambil melangkah ke depan dan berjalan ke arah kamar itu.

Setelah sampai di depan pintu, ia mengulurkan tangan dan meraih gagang pintu, lalu ia sedikit memutar gagang pintu itu sambil mendorongnya.

Ruangan itu tampak gelap, dan aroma yang familiar masuk ke hidungnya. Tapi itu aroma itu hanya tercium sekilas saja, kemudian menghilang tidak ada aroma apapun.

Apa… apa ini bukan kamarnya?

Ji Anning berbalik dan melihat ke belakangnya. Kamar yang baru saja dimasuki Ji Chicheng, ruangan itu menghadap ke selatan, dan ternyata itu adalah kamar tidur utamanya.

Ia mengulurkan tangan dan menyentuh saklar lampu yang ada di dinding, seketika lampu pun mulai menyala, ia memperlihatkan dekorasi dan barang-barang yang ada di dalam kamar.

Ruangan yang kosong membuat Ji Anning sedikit termenung, di dalamnya bahkan tidak ada tempat tidur. Hanya dua alat fitnes yang tidak memakan banyak tempat.

Mungkin karena ia berolahraga di sini, itulah mengapa ia barusan mencium aroma badannya.

Ji Anning tidak banyak berpikir dan langsung masuk ke ruangan tersebut. Ia berjalan ke arah lemari, sesampainya di depan lemari ia pun membuka pintu lemari.

Astaga!

Mulut Ji Anning menganga lebar saat melihat isi yang ada di dalam lemari, ia benar-benar terkejut.

Apakah ini yang ia katakan 'beberapa' set pakaian? Apanya yang beberapa set pakaian??

Lemari jelas penuh dengan gaun dan baju, bahkan setiap baju dan gaun semuanya digantung rapi sesuai dengan jenisnya.

Dan setiap baju yang ada di sini sepertinya semua ini masih baru.

Tapi tipe orang seperti Ji Ruoqian, mereka tidak akan mengenakan pakaian yang sama selama beberapa bulan, dan setiap baju yang mereka kenakan selalu terlihat seperti baru.

Jadi ia tidak seberapa heran dengan itu, ia hanya terkejut karena melihat ada begitu banyak baju perempuan di sini.

Sepertinya wanita itu tinggal bersamanya.

Ji Chicheng baru kembali beberapa hari yang lalu, mungkinkah ini pacarnya yang di luar negeri kembali ke Tiongkok bersamanya?

Oh… pria ini benar-benar menutupi semuanya dengan sangat rapat. Haruskah Ji Anning memberitahu Yang Danning, atau setidaknya mengingatkannya untuk tidak terlalu mengharapkan cinta dari Ji Chicheng. Kalau tidak, nantinya ia hanya akan merasa kecewa.

Setahu Ji Anning, pria ini adalah pria yang sangat menyebalkan. Jika ia berbicara meski hanya satu kata saja bisa membuat orang lain menjadi kesal dan sakit hati. Jika ia tidak benar-benar cinta dengan tulus kepada seorang wanita, pasti ia tidak akan membuang waktu hanya untuk wanita tersebut.

Lihat saja pakaian di lemari ini dan bisa dilihat betapa ia sangat mencintai wanita itu.

"Apa yang kamu lihat?"

Ji Anning yang saat itu melamun melihat pakaian yang ada di dalam lemari, tiba-tiba terkejut ketika terdengar suara merdu seorang pria yang datang dari pintu lemari.

Nada suara terdengar acuh tak acuh seperti biasanya.

Ia terkejut dan dalam hati ia merasa sedikit panik. Ia merasa sedikit malu karena tertangkap basah memikirkan berbagai macam gossip. Kemudian Ji Anning menggelengkan kepalanya sembari berkata, "Tidak, aku tidak melihat apa-apa."

Tanpa melihat wajah pria itu, ia dengan cepat melewati Ji Chicheng, dan langsung melihat ke dalam lemari.

Kemudian Ji Anning mengulurkan tangannya, dan mengambil sebuah gaun merah yang panjangnya hampir selutut.

Dia tidak memperhatikan ketika ia mengambilnya bajunya. Ia langsung menurunkan gaun itu dari gantungan dan hanya melihatnya sekilas.

Sebelum bisa melihat lebih dekat, Ji Anning menunjukan baju yang ia pilih dan berkata pada Ji Chicheng yang saat itu sedang bersandar dengan malas di pintu lemari sambil memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, "Paman, aku pinjam yang ini, ya."

Ji Chicheng menatap gaun itu sekilas, sedikit menggigit kedua bibirnya dengan ringan dan tidak berkomentar apapun.

"Aku akan ke kamar mandi untuk ganti baju sebentar." Ji Anning membawa pakaian itu dan berjalan melewati Ji Chicheng sambil menundukkan kepala.