Bai Qingqing adalah satu-satunya wanita di suku itu yang menggunakan jahe, bawang putih, dan bumbu-bumbu lainnya untuk memanggang daging. Dan tidak ada orang lain yang juga ingin belajar membuat hot pot karena membutuhkan garam dalam jumlah yang cukup banyak, namun Bai Qingqing tetap bersedia mengajari Hawa secara pribadi.
Untuk sementara waktu, suku ini membuat Bai Qingqing menggila, bukan hanya soal makanan, tapi banyak hal aneh yang ditunjukkan pada Bai Qingqing hingga membuatnya memiliki imajinasi tidak berujung… dan semuanya terasa aneh.
Sebagai contoh, para binatang menyukai aroma adas bintang dan kayu manis, mereka akan menggiling keduanya hingga menjadi bubuk dan dijadikan sebagai bumbu untuk memanggang daging sebagai pengganti garam.
Menurut mereka, rasanya sangat halus dan ketika dimakan rasanya cukup enak.
Contoh lainnya, seseorang menumbuk daun di depan rumahnya hingga menjadi bubur, dan memanggang daging yang berwarna hijau tua dengan rasa yang terlalu pahit untuk ditelan.
Binatang di sini tidak terbiasa mengolah makanan, sehingga ketika melihat para binatang jantan sedang makan, mereka akan menganggap itu adalah perlakuan yang kejam dan mengerikan.
Kejadian seperti itu tidak ada habisnya dan Bai Qingqing hanya melewatinya dengan tawa. Setelah beberapa hari berlalu, akhirnya masa datang bulan Bai Qingqing selesai.
Sementara Parker dan Bai Qingqing masih belum menemukan jalan keluar. Bai Qingqing masih tetap tinggal di rumah Parker dan tidak kemana-mana demi menjaga keamanannya.
"Aku pergi keluar dulu untuk mencari makanan, setiap hari makan daging bisa membuatku gila."
Bai Qingqing bukanlah macan tutul, berhari-hari hanya makan daging saja membuatnya merasa kekurangan asupan nutrisi yang lainnya.
Parker memandang Bai Qingqing dengan sedih, namun Bai Qingqing tidak menyadarinya. Tiba-tiba Parker merobek rok kulit binatang yang ia kenakan.
Bai Qingqing terkejut dan mulai mundur selangkah, kemudian Parker berkata, "Aku akan pergi berburu!"
Setelah Parker berubah menjadi binatang buas dan berjalan keluar rumah, Bai Qingqing baru bisa menghela napas lega dan melambai padanya sambil tersenyum, "Hati-hati dijalan."
Parker menoleh, menatap wanita itu dengan mata emasnya lalu terus berlari tanpa henti hingga hanya terdengar napasnya yang terus berhembus dengan stabil 'huh hah huh hah'.
Hmm, Bai Qingqing bermaksud ingin mencari rumput liar, macan tutul itu pasti akan sangat senang ketika mencium aromanya. Tingkat perkawinan mulai meningkat dan Bai Qingqing dari suku kera sepertinya juga harus mulai bereaksi.
Bai Qingqing juga pergi keluar rumah setelah Parker pergi, bukan untuk mencari Hawa, tetapi ia berjalan ke danau di luar suku sendirian. Ia ingat ada banyak lumut duri tumbuh di sana yang bisa dimakan.
Sinar matahari hanya bisa masuk ke lembah pada siang hari, sehingga suhu di lembah punuk lebih rendah jika dibandingkan dengan suhu diluar lembah. Karena merasa kepanasan, Bai Qingqing buru-buru berjalan ke sisi danau yang teduh.
Tanpa diduga, lumut duri di tempat teduh itu menjadi semakin rimbun dan Bai Qingqing melompat kegirangan. Ia segera melipat lumut duri itu dan mengupas lapisan luarnya hingga bagian dalam yang berwarna hijau kemerahan mulai terlihat, lumut di bagian dalamnya terlihat segar dan lezat.
Sambil makan, Bai Qingqing terus mencari lumut tanpa berhenti hingga tanpa sengaja kakinya menginjak rongga dan membuatnya terjatuh.
"Aahhh---"
Bai Qingqing jatuh ke dalam lubang hitam dan segera mencium bau basah yang kuat. Baunya sedikit mirip seperti bau keranjang ikan, tapi lebih dingin. Baunya bukan bau anyir ikan mati, tapi sedikit bau tanah.
Jelas-jelas di luar sangat panas, tetapi di dalam lubang ini terasa sangat dingin, dan kulit putih Bai Qingqing tanpa disadari sedikit iritasi.
Bai Qingqing mendongak, belang-belang cahaya menembus melalui rerumputan dan tanaman merambat di luar. Bai Qingqing mengira tanaman merambat itu sejenis rumput liar.
Di bagian bawah ruang besar, satu-satunya jalan keluar adalah lubang berdiameter dua meter yang ada di atasnya, dan ia tidak tahu bagaimana mengeluarkan dirinya dari situ. Di bagian dinding lubang terdapat air danau, banyak air yang masuk dan membanjiri sekitar Bai Qingqing.
Bai Qingqing mencari sesuatu untuk membantunya memanjat dinding. Ia melihat sekeliling, cahaya di dalam lubang itu sangat redup, dan samar-samar ia melihat ada sebuah batu, kemudian ia pun berjalan mendekati batu tersebut.
Air yang menggenang membuat membuat suara gemericik saat ia berjalan, suaranya bergema di lubang yang hampir tertutup itu…
Sesuai dugaan, ada batu di sana, ketika Bai Qingqing hendak mendekat, ia melihat ada sesuatu benda aneh di atas batu itu.
"Oh? Kenapa di sini ada kain?"