Para wanita yang hadir sangat ingin mencicipi masakan Bai Qingqing itu, kemudian Bai Qingqing merobek beberapa lembar daun dan dengan antusias mempersilakan mereka untuk makan.
Hawa adalah orang pertama yang maju. Bai Qingqing memberikan daun yang berisikan sepotongan ikan yang besar sambil tersenyum dan berkata, "Hati-hati dengan tulang ikannya, sebaiknya kamu mencari dua dahan untuk membantumu memisahkan tulang ikan dari dagingnya supaya bisa menikmatinya."
Salah satu pasangan Hawa membantunya untuk mencari dua buah dahan namun mereka tidak tahu bagaimana cara memakai sumpit. Ia hanya mengambil satu cabang, kemudian dengan hati-hati ia mengambil sepotong kecil ikan dan memasukkannya ke dalam mulutnya, lalu berkata dengan terkejut, "Ya Tuhan, ini enak sekali!"
Para wanita yang lainnya segera mengambil ikan dari tangan Bai Qingqing, kemudian satu persatu mereka mulai memakannya.
Eudora sangat marah hingga ia tidak mau mencicipinya. Harga dirinya yang sangat tinggi sehingga ia bisa menahan diri, sebelum pergi ia melontarkan sebuah kalimat dengan suara yang sangat kecil sehingga tidak bisa didengar orang lain, "Apa hebatnya makanan itu!" setelah itu ia pergi begitu saja.
Bai Qingqing melihat punggung Eudora yang semakin menjauh, lalu ia tersenyum dan merasa sedikit puas. Gadis itu selalu saja marah meskipun ia tidak melakukan apa-apa, hidup di masa primitif ternyata tidak sesederhana yang ia pikirkan.
Kemudian Hawa berkata, "Eudora memang seperti itu, jangan terlalu memedulikannya, dia berperilaku seperti itu pada semua orang yang ada di suku."
"Aku juga tidak memiliki waktu untuk memperdulikannya." Jawab Bai Qingqing dengan santai.
Setelah berkata seperti itu kepada Bai Qingqing, Hawa pun kembali makan ikannya dengan lahap. Semakin ia memakannya, ia semakin menyukainya. Ia menikmati suasana yang sangat nyaman ini, kemudian Hawa bertanya kepada Bai Qingqing, "Bisakah kamu mengajariku cara memasak ikan ini? Aku sangat menyukainya dan aku ingin memasaknya untuk pasanganku juga."
Ketiga laki-laki yang ada di samping Hawa segera memandangnya, seolah-olah hanya Hawa satu-satunya perempuan yang ada di dunia ini yang mereka miliki.
Bai Qingqing terlihat sangat iri, ibu rumah tangga modern memasak setiap hari, namun berapa banyak orang yang telah menerima ucapan terima kasih yang tulus dari suami mereka?
"Tentu saja boleh, kamu bisa datang kepadaku kapan saja." Bai Qingqing mencoba untuk mendekati para wanita suku macan tutul ini dan ia tidak bisa menolak permintaan Hawa untuk mengajarinya. Setelah masa haidnya selesai, Parker mungkin akan bersamanya. Ia harus segera menemukan solusi. Jika tidak berhasil, ia akan kabur dan pergi ke kota Wan Shou!
Setelah mencicipi masakan Bai Qingqing, para wanita pergi dan diikuti oleh pasangan mereka masing-masing di belakangnya.
Bai Qingqing memiliki perut yang kecil, dan sebagian besar ikan di dalam panci masuk ke perut Parker, ia merasa kenyang dan sangat menikmati makanan kali ini.
Mencuci pot batu adalah tugas Parker. Karena menggunakan kayu bakar minyak, jadi ada lapisan kerak hitam yang lengket di bagian bawah pot. Pot batu itu adalah pot pinjaman dan Parker tidak mungkin mengembalikannya dalam kondisi terbakar seperti ini. Alhasil, Parker harus menemukan batu besar dan membuat pot yang baru sambil bersenandung.
Bai Qingqing memperhatikan tindakan Parker dan berpikir bahwa tempat ini mungkin mirip dengan Zaman Neolitikum di dunianya. Bai Qingqing bertanya-tanya apakah selanjutnya akan memasuki Zaman Perunggu atau tidak.
Bai Qingqing mengganti kapas yang bersih dan mengubur kapas penuh darah di tumpukan tanah menggunakan kayu di belakang rumah. Parker menyebut tempat ini adalah toilet para macan tutul, tapi bagi Bai Qingqing ini lebih mirip seperti kumpulan kotoran kucing.
Setelah kenyang makan, biasanya Bai Qingqing akan mengantuk. Dan benar saja, ia langsung tertidur begitu berbaring di atas tumpukan jerami. Ketika bangun, Bai Qingqing bisa melihat ada beberapa pot batu lagi di dalam rumah dan Parker sedang membakar daging di luar.
"Apa itu babi?" Kata Bai Qingqing sembari berjalan keluar.
Ekspresi di mata Parker yang memandang Bai Qingqing tidak jelas, "Kupikir beberapa hari ini aku sudah terlalu baik padamu."
"Kenapa?" Tanya Bai Qingqing.
"Dasar bodoh!" Parker menatap Bai Qingqing dengan penuh kebencian yang sepertinya sudah menumpuk, kemudian ia pun berteriak padanya, "Untuk kawin denganmu!"
Bai Qingqing seketika langsung terdiam.
"Siapa yang mau kawin denganmu!" Bai Qingqing juga membalasnya dengan berteriak, seketika wajahnya memerah, lalu ia diam sejenak dan setelah itu ia melanjutkan kalimatnya, "Kamu bisa melemparku kembali ke hutan dan membiarkan aku dimakan oleh serigala, bukankah itu mudah saja? Aku akan memanjat sendiri ke atas pohon itu."
Parker menjadi semakin marah pada Bai Qingqing.