"Semua ada di map ini." ucap Tony sedikit gugup karena di dalam map itu ada suratnya untuk Marey.
"Baiklah. Aku akan mempelajari dulu dokumen yang akan aku tandatangani. Dan kamu bisa istirahat dan makanlah. Aku tidak mau ada karyawanku yang sakit karena belum makan." ucap Marey dengan tersenyum.
"Yang kamu maksud siapa Marey?" tanya Tony dengan bingung.
"Teguh saja kamu Tony. Kenapa kamu tidak mau makan siang saat Sheila mengajakmu keluar?" tanya Marey dengan kedua alis terangkat.
"Kamu? kamu tahu dari siapa?" tanya Tony semakin bingung.
Marey bangun dari duduknya kemudian menarik tangan Tony agar bangun dari duduknya.
"Tentu saja dari Sheila, memang aku orang pintar yang tahu sesuatu tanpa ada yang memberitahu? sekarang cepatlah pergi dan makan siang." ucap Marey sambil mendorong punggung Tony keluar dari ruangannya.
"Tapi Marey...aku masih harus..." Tony tidak meneruskan ucapannya saat Marey menatapnya dengan tatapan serius.