Tony terbangun dari mimpinya dengan keringat dingin yang membasahi kening dan tengkuk lehernya.
"Ya Tuhan, mimpi apa aku? kenapa hatiku terasa sakit sekali?" tanya Tony sambil mengusap wajahnya.
"Kenapa aku bisa bermimpi tentang Marey yang sangat marah besar padaku? apa ini pengaruh dari aku yang menyembunyikan rahasia besar pada Marey?" tanya Tony merasa benar-benar tersiksa dengan ancaman Sheila.
"Bagaimana aku bisa menjelaskan pada Marey kalau tujuan utamaku sudah tidak sejalan dengan hati dan perasaanku? apa Marey akan percaya kalau aku benar-benar tidak ingin meneruskan balas dendamku pada Dean?" ucap Tony dalam hati sambil meremas rambutnya.
Entah kenapa tiba-tiba Tony bermimpi Marey sudah tahu semua tentang alasannya mendekati Dean dan bekerja sama hanya karena ingin balas dendam pada Dean yang membuatnya kehilangan adik perempuannya saat peristiwa kecelakaan itu terjadi.