"Jangan ke sana Marey, nanti aku akan mengenalkanmu langsung dengan Luis." ucap Dean dengan tersenyum memeluk pinggang Marey.
Kening Marey berkerut saat dia menatap Dean dengan tatapan sedikit terkejut.
"Kenapa kita tidak pergi ke sana Dean?" Marey bertanya dengan tatapan penuh.
"Biarkan mereka melepaskan rasa rindunya pada Luis. Sudah lama mereka tidak pernah berbicara dengan Luis." ucap Dean seraya menggenggam tangan Marey.
"Apa kamu sering bicara dengan Luis?" tanya Marey penasaran dengan sosok Luis karena pertama kali menerima Dean bekerja Dean memakai nama Luis Frederick.
"Luis orang yang sibuk di udara? jarang sekali bertemu dengan kita, datang ke Indonesia pun sangat jarang. Seperti hari ini, Luis hanya bisa video call. Tapi kamu tahu? mereka semua menyayangi Luis." ucap Dean dengan sebuah senyuman.
"Luis sibuk di udara? maksudmu Dean?" tanya Marey tak mengerti.
Dean tertawa kecil melihat Marey tidak mengerti dengan istilah ucapannya.
