"Aku percaya padamu Dean, maafkan aku." ucap Marey menatap lembut wajah Dean walau dalam hatinya mengatakan keadaan Dean tidak baik-baik saja.
"Kita pulang sekarang kan Marey?" ucap Dean tidak ingin membuat Marey ragu dengan kesehatannya.
Marey menganggukkan kepalanya kemudian mengemasi pakaian Dean.
"Marey." panggil Dean merasa bersalah karena telah berbohong pada Marey.
"Ya Dean." ucap Marey dengan perasaan sedih. Entah kenapa hatinya merasa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh Dean darinya.
"Dengarkan aku Marey, kamu tahu kan sakitku seperti apa? dan aku juga tidak menyerah. Aku sudah baik-baik saja sekarang. Aku ingin hanya ingin menikahimu dan hidup bersamamu Marey. Kamu mau kan?" ucap Dean dengan tatapan lembut seraya mengusap wajah Marey.
Kembali Marey menganggukkan kepalanya.
"Aku juga ingin menikah denganmu Dean, agar bisa menjagamu selama hidupku." ucap Marey dengan perasaan yang masih sedih.