Chereads / Cool Boy Vs Cool Girl / Chapter 4 - 03 - Flashback

Chapter 4 - 03 - Flashback

Hari demi hari Austhia hadapi dengan penuh banyak rintangan, ia bosan dengan hidupnya yang hanya dihantui oleh bayang-bayang masa lalunya.

Beberapa tahun yang lalu...

"Mama.." teriak bocah berumur sembilan tahun memanggil mamahnya.

Berlari kecil menghampiri mamanya, tapi saat ia akan mendekati mamahnya, ia dikagetkan oleh suara pecahan piring di rumahnya.

Betapa kagetnya ia saat melihat mamahnya tengah berciuman dengan seorang lelaki yang ternyata pamannya sendiri. Hingga tak sadar Austhia menitikkan air matanya.

"Mama.." gumam Austhia pelan. Meninggalkan ibunya yang sedang bermesraan.

Austhia kecil berlari meninggalkan orang yang sedang bercumbu mesra. Berlari ke kamarnya dengan air mata yang terus berjatuhan.

Setelah dia diam cukup lama ada yang mengetuk pintu "Ada apa bi.." Ternyata itu adalah Bi Diah asistent pribadinya.

"Itu non, ada seseorang yang ingin menemui anda..." Ucap Bi Diah dengan ramah.

Thia mengerutkan keningnya, siapa pagi-pagi yang datang ke rumahnya. Setelah orangtuanya bercerai tidak ada yang datang menemui dirinya. Lalu itu siapa?.

Berjalan menuruni tangga, Thia melihat seseorang yang sedang membelakangi dirinya. Siapa dia ucap Thia dalam hati.

"Si__" Ucapan Thia terpotong saat lelaki itu membalikkan tubuhnya. Membuat tubuh Thia menegang seketika.

Siapa yang tidak kaget, orang yang selama ini ia benci sedang tersenyum miring kepadanya. 'Pamannya', ya dia adalah paman yang telah menghancurkan hidup keluarganya.

"Apa kabar Thia.." sapa Dion pamannya.

"Mau apa ANDA kemari...!". Ucap Thia dingin menghiraukan sapaan Dion. Dion yang mendapatkan ucapan dingin dari Thia hanya terkekeh pelan seperti orang gila. Thia yang melihat itu hanya memutar bola matanya malas.

"Jangan terburu-buru Thia.."

"Ck...Aku tidak punya waktu, cepat katakan apa maumu..!" lagi-lagi ucapan dingin yang keluar dari mulut Thia.

"Aku ingin meminta uang darimu..." Ucap Dion yang tak tahu malunya.

"Apakah wanita itu sudah MISKIN, hingga kau harus meminta UANG kepadaku Paman.." Ucap Thia dengan seringai di bibirnya.

"Jaga ucapan mu Thia, dia ibumu..." Bentak Dion dengan keras. Mendengar bentakan itu, Thia langsung memasang wajah dinginnya dan datarnya.

"Itu dulu..., bukan sekarang karena aku sudah tidak mempunyai ibu.." Ucap Thia dengan dingin.

"Anak tak tahu diri.." tangan Dion siap melayang ke arah Thia, tapi buru-buru ditepis Thia

"Seharusnya kau yang harus nya disebut pria TAK TAHU DIRI, dengan mudahnya kau merebut istri dari kakakmu sendiri.." ucap Thia dengan penuh penekanan.

Menghempaskan tangan Dion kasar, melemparkan uangnya kasar ke wajah Dion.

"Ini yang kau butuhkan... sekarang keluar dari rumahku.." usir Thia dengan lantang dan berusaha menahan emosinya yang meluap.

Dengan tak tahu malunya Dion mengambil uang yang tergeletak di lantai. Menciumi yang tersebut membuat Thia muak dengan kelakuan Dion yang mencintai uang.

Dion tersenyum senang malam ini ia akan berpesta lagi, tak sia-sia dia datang kesini.

Dulu ia mendekati istri dari kakaknya hanya untuk memerasnya saja. Dasar wanita bodoh ucap Dion dalam hati.

Meninggalkan Thia yang masih menahan emosinya yang ingin segera diluapkan. "Aghrrrrh...paman sialan..." Umpat Thia memecahkan vas bunga di depannya hingga darah bercucuran. Hingga ia mendengar teriakan seseorang, tak sadar tangannya sudah di lumuri darah. Mata Thia tiba-tiba merasakan di sekeliling nya hitam juga kepalanya yang terasa berat. Thia terjatuh tergeletak kesadaran nya pun hilang

"ketika keegoisan menguasai hati dan pikiran seseorang. Apakah cinta itu akan tumbuh?"

'Damn!' umpat seseorang yang tak lain adalah Andreas.

Kenapa ia selalu memikirkan Austhia, Andreas terus mengumpat tiada henti.

"Tidak,ini bukan cinta..." elak Andreas dalam hati sambil menggelengkan kepalanya untuk mengenyahkan pikiran tentang thia.

Tidak ada yang namanya cinta dalam hidupnya,karena cinta hanya membuat kacau dan juga lemah.

Seperti ayahnya yang begitu mencintai istrinya,hingga ia tidak percaya bahwa istrinya telah berselingkuh dibelakangnya.

Andreas menyadari bahwa cinta yang dirasakan oleh ayahnya hanyalah cinta buta,dan ia tidak ingin merasakan yang namanya cinta.

Flashback on

Setiap hari ibunya selalu membawa pria yang berbeda membuat dirinya muak melihat ibunya berselingkuh dengan para lelaki hidung belang. Hingga saat ibunya sedang berduaan dengan lelaki yang tidak dikenal oleh andreas.

Diam diam andreas menelpon ayahnya untuk segera pulang ke rumahnya.

Ayahnya pun datang memenuhi permintaan andreas, lalu andreas menceritakan semua tentang kejelekan ibunya tapi ,ayahnya tidak mempercayai apa yang dikatakan anaknya dan lebih mempercayai Karina.