Hari-hari Andreas kini sedikit berwarna, di mana sekarang ia tidak kesepian lagi. Setelah kejadian penculikan yang hampir membuat Thia meninggal.
Kini mereka selalu pergi bersama, di mana disana ada Thia pasti akan ada Andreas di sampingnya.
Banyak pujian dan sindiran yang mereka hadapi, sindiran itu berasal dari fans Thia Dan fans Andreas. Tapi mereka tidak peduli karena toh dirinya dan Andreas saja tidak memiliki hubungan special di antara mereka.
Walaupun mereka pergi selalu berdua, tapi masih ada rasa canggung di antara mereka. Mereka yang tahu harus memulai dari mana, membuat mereka memutuskan untuk diam saja.
"Nanti malam aku jemput kamu ya.." Ucap Andreas di sela-sela kecanggungan di antara mereka.
"Kemana?" Tanya Thia mulai penasaran.
"Ke suatu tempat tapi aku gak akan jadi tahu biar jadi kejutan.." Ucap Andreas membuat Thia semakin heran.
Thia Dan Andreas sepakat memanggil dengan aku-kamu biar sedikit akrab katanya.
"Ok.." Angguk Thia.
**
Ini yang ditunggu-tunggu Andreas saat ini, yaitu menyatakan perasaannya yang selama ini ia pendam sendiri.
Memakai baju berwarna putih kesukaannya, dan tak lupa celana jins, memakai sepatu sneaker menambah kesan tampan bagi orang yang melihatnya. Menyisir rambutnya ke belakang dengan jari-jarinya.
Memakai parfum playboy milikknya, hingga terlihat jelas di balik kaca sosok Andreas yang sempurna membuat para gadis yang melihatnya langsung menjerit seketika.
Andreas tiba-tiba merasa gugup, entahlah ini pertama kalinya ia menyatakan perasaannya pada orang lain.
Mematut dirinya di cermin, menghembuskan nafasnya untuk menghilangkan rasa gugup di hatinya.
Dengan tekad yang kuat Andreas menyelipkan sepucuk mawar putih, untuk diberikan kepada Thia nantinya.
Ia sudah merencanakan itu jauh-jauh hari, dan baru sekarang dirinya berani mengungkapkan isi hatinya.
Melangkahkan kakinya menuju rumah Thia, menjemputnya sekaligus mengungkapkan perasaannya.
Ting tong...
Andreas menekan bel di hadapannya, menunggu seseorang untuk membuka pintunya.
"Aduh kenapa gugup seperti ini sih..semangat Andreas loe pasti bisa.." Ucap Andreas bermonolog memberi semangat pada dirinya sendiri.
Ceklek..
Suara buka pintu membuat Andreas tersadar dari lamunannya, melihat sosok di depannya hingga Andreas terpana melihatnya.
Sosok gadis cantik yang membuat dirinya bisa merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama.
Thia dengan dress berwarna merah maroon selutut, dengan wajah yang natural tanpa polesan make up. Membuat Andreas terpesona, inilah yang disukai Andreas dari Thia. Thia tidak seperti gadis di luaran sana yang rela memoles wajahnya dengan benda-benda yang menurutnya tidak berguna.
Malahan ia merasa jijik, melihat seorang gadis yang menggoda dirinya. Dengan wajah penuh dengan bedak yang tebal dan jangan lupa bibirnya yang ia poles dengan warna merah menggoda.
Mereka lebih cocok dipanggil tante-tante girang, daripada disebut dengan gadis atau anak remaja.
"Ekhemm.." Dehem Thia saat dirinya merasa diperhatikan oleh Andreas.
Sadar akan keterpesonaan nya pada Thia, membuat Andreas menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Ia merasa malu karena ketahuan melihat Thia dengan lamanya.
"Ayo.." Ajak Andreas takut mengulur waktu terlalu lama.
Membawa Thia kesebuah Cafe yang menurut Thia itu sangatlah romantis, banyak pasangan kekasih yang sedang memadu kasihnya di cafe ini.
Andreas membawa Thia duduk di dekat jendela, tempat yang sangat bagus menurutnya. Di mana ia bisa melihat gemerlap bintang yang menghiasi langit-langit malam.
"Tunggu sebentar.." Ucap Andreas tiba-tiba, membuat Thia yang tadinya terpaku pada jendela kini menatap Andreas lalu menganggukkan kepalanya.
Andreas beranjak dari kursi nya, berjalan melangkah ke panggung meninggalkan Thia yang melihat Andreas heran.
Thia melihat Andreas membisikkan sesuatu kepada seseorang yang tidak bisa di dengar olehnya.
Setelah selesai Andreas meminta izin pada sang pemilik Andreas mulai memakai gitarnya.
"Ini untuk gadis yang sedang duduk di dekat jendela aku persembahkan lagu ini..." Ucap Andreas lantang membuat Thia tidak percaya apa yang ia lihat saat ini.
Memetik gitar yang ada di pangkuannya mulai bernyanyi dengan suara yang merdu, membuat Thia menutup mulutnya dengan kedua tangan.
My heart will go on- Celine Dion
Every night in my dreams
I see you, I feel you
Itulah yang saya tahu Anda lakukan
That is how I know you go on
Far across the distance
Menatap Thia dengan tatapan yang sulit diartikan, seperti pandangan cinta mungkin, tidak ada yang mengetahuinya.
And spaces between us
You have come to show you go on
Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on
Memetik dengan kedua jarinya, memandang Thia yang berbeda menurutnya.
Once more you open the door
And you're here in my heart
And my heart will go on and on
Love can touch us one time
And last for a lifetime
And never let go till we're gone my
Love was when I loved you
One true time I hold to
In my life we'll always go on
Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on
Once more you open the door
And you're here in my heart
And my heart will go on and on
You're here, there's nothing I fear
And I know that my heart will go on
You are safe in my heart and
My heart will go on and on
Every night in my dreams
I see you, I feel you
That is how I know you go on
Far across the distance
And spaces between us
You have come to show you go on
Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on
Once more you open the door
And you're here in my heart
And my heart will go on and on
Love can touch us one time
And last for a lifetime
And never let go till we're gone
Love was when I loved you
One true time I hold to
In my life we'll always go on
Near, far, wherever you are
I believe that the heart does go on
Once more you open the door
And you're here in my heart
And my heart will go on and on
You're here, there's nothing I fear
And I know that my heart will go on
We'll stay forever this way
You are safe in my heart and
My heart will go on and on
Setelah menyelesaikan lagu tersebut, banyak dari para pengunjung cafe yang bersorak pada Andreas.
"Terima kasih.." Ucap Andreas membungkukkan tubuhnya di hadapan penonton lalu turun dari panggung
Ada yang bertepuk tangan dan ada yang menjerit melihat betapa tampannya Andreas saat memainkan gitar.
Begitu pula dengan Thia, yang terpaku saat melihat Andreas bernyanyi di muka umum untuk dirinya?. Sungguh tidak dipercaya.
Andreas turun dari panggung, melangkah kakinya menghampiri Thia yang masih melamun.
Andreas mengeluarkan bunga yang sedari tadi ia bawa untuk mengungkapkan perasaannya pada Thia.
"Thia.." Panggil Andreas pelan membuat Thia yang sedari tadi melamun menatap Andreas.
"Will be my girlfriend?.." Ungkap Andreas membuat Thia langsung menutup mulutnya tak percaya.
This masih tidak percaya dengan apa yang ada di depannya ini, ia sedang ditembak oleh Andreas. Ia mulai bingung harus menjawab apa, ia juga bingung dengan perasaannya itu.
"Yes or No?.." Ucap Andreas yang mulai tidak sabar menunggu jawaban Thia.
"Aku...