Chereads / BAYANG KENANGAN / Chapter 7 - bab 7

Chapter 7 - bab 7

Rasa-nya tak ada yang berubah, namun waktu itu ia melihat, melihat orang yang ia kenali, yaitu bayu sedang duduk di gazebo itu, tempat dimana biasa-nya ia dan bayu sering bertemu, bercerita, tertawa bersama.

"Benarkah?" tanya ia dalam batin.

Ia beranikan kaki-nya untuk melangkah, menghampiri-nya, menghampiri bayu yang tengah duduk, namun ia urungkan niat itu dan pergi menjauh dari bayu yang tengah duduk di gazebo itu.

"Benarkah?" ia bertanya lagi kepada diri sendiri, ia tak percaya akan ini semua.

Keesokan hari-nya...

"permisi apa boleh saya ikut berteduh?" Tanya bayu kepada-nya, ia dengan hanya mengeser kan tubuh-nya memberi ruang untuk bayu duduk, sebenar-nya ia gugup.

Sambil menengak minuman kaleng, sesekali ia melihat ke arah bayu.

Ia melihat bayu sedari tadi hanya fokus pada menulis cerita, (sama seperti waktu itu). Kemudian ia berdiri, lalu...

"Hari ini hujan menyayat hati, tetes-nya berbekas di hati. Memikir kehadiran-nya yang tak kunjung datang, kadang pikiran menjadi begitu rumit". Kata ia, mengulangi apa yang pernah bayu ucapkan pada-nya dulu.

Itulah pertemuan pertama dalam waktu yang di ulang kedua kali-nya.

Waktu yang telah diberikan itu, ia ingin memaksimalkan sebaik-baiknya.

Mula nya ia begitu cangung, saat bertemu bayu, untu kesekian kali-nya selama dua tahun setelah kepergian bayu.

Ia saat itu diharuskan berpura-pura tak pernah bertemu dengan bayu sebelum-nya. Tak pernah.

"Jika itu berhasil, kau akan bertemu dengan-nya di masa depan untuk waktu yang lama".

Namun itu tak lah mudah bagi-nya, berpura-pura tak mengenali orang yang sebenar-nya kita kenali sangat lah sulit, apa lagi orang yang kita sayangi.

Namun ia harus melakukan ini semua agar ia bisa bertemu dengan bayu lagi, dimasa depan, dimasa dimana ia hidup, dan menjalani hidup yang menyedihkan.

"Jangan bilang semua (hal yang kau lakukan) itu sia-sia. Kau sudah berjuang keras untuk membuat dirimu menjadi lebih baik, ingat itu Rosa" kata orang itu menyemangati diri-nya.

"Ya aku harus bisa!!" kini ia mulai bersemangat lagi, dan ingin bertemu dengan bayu, ditempat itu, sebuah gazebo ditaman yang hijau.

"Di tempat ini, aku pernah bertemu dengan seorang (menoleh ke arah bayu). Yang membuat ku tersenyum, ia apa ada-nya, ia selalu tersenyum. namun, senyum-nya membuat aku sedikit khawatir. Karena ia tersenyum untuk menutupi semua kesedihan-nya. Ia selalu memberi semangat kepada ku, namun sebenar-nya ia juga harus di semangati juga, bukankah ia orang yang munafik, ucapan-nya selalu bohong, setiap ia bernafas ia selalu saja berbohong, namun kebohongan-nya itu sangatlah baik untuk ku".

Rosa pun setelah itu tertunduk, ia membayangkan bayu yang dulu selalu saja berbohong kepada-nya, namun...

Ia menoleh ke arah bayu, dan tersenyum kepada bayu.

Bayu hanya berbalik tersenyum kepada-nya, kemudian bayu memandangi air hujan yang jatuh ke kon blok.

Kemudian bayu berdiri, dan tangan-nya ia tadahkan di cucuran hujan.

"Aku rasa hujan tak selalu mengenangkan kita pada sebuah kenangan yang menyakitkan. Dingin-nya air hujan bisa jadi pengobat rindu".

Andai bayu tahu, bahwa orang yang dibicarakan oleh rosa adalah dia, mungkin itu tak kan mungkin, jika bayu tahu... Rosa akan secara otomatis kembali kemasa depan, dan ingatan tetang ia pernah bertemu dengan bayu dimasa lalu, akan terhapus, dan tak ada lagi kesempatan bagi rosa untuk bertemu dengan bayu