Chereads / KELUARGA TAK KASAT MATA STORY / Chapter 7 - Si Kuntilanak Esih

Chapter 7 - Si Kuntilanak Esih

Keesokan harinya Ujang dan mang Udin berangkat ke sawah, dan bertemu dengan mang Karta.

"Selamat pagi, mang !" sapa keduanya.

"Pagi, wah kebetulan bertemu !"

"Iya, mang ! Anu si Euis sudah bertemu mang Karta ?" Tanya Udin.

"Si Euis ?"

"Iya, tadi malam dia pulang, dan kami antar sampai rumah !" jawab keduanya.

"Maaf Ujang, Udin ! tadi malam mah engga ada si Euis ! pan dia mah pulangnya teh waktu lebaran aja !" ujar mang Karta heran.

"Serius mang ?" tanya mereka tak percaya.

"Eh enya atuh, pan saya teh bapanya !" jawab mang Karta, Ujang dan mang Udin saling berpandangan.

"Tunggu, mang ciri-ciri si euis teh ... !" mang Udin menyebutkan ciri-ciri Euis yang ditemuinya tadi malam. Mang Karta terkejut karena memang betul itu Euis tapi ia memang tak ada di rumah.

"Betul, tapi beneran tak ada si Euis di rumah !"

"Jadi saha atuh etanya, si Euis tapi bukan Euis ?" mang Udin bingung.

"Mungkin saja eta teh ... hantu !" ujar Ujang, mereka semua terdiam. Tapi akhirnya mereka sepakat untuk tidak memperpanjang masalah.

Beberapa hari kemudian Desa Mekar di gegerkan kembali, atas pingsannya sopir angkot karena seorang gadis cantik yang ikut dengannya tiba-tiba menghilang, Bukan itu saja teror hantu wanita juga terjadi pada penduduk desa yang lain.

Pada akhirnya kepala desa turun tangan, tapi sebelum ke mbah Jambrong mereka pun melaksanakan ronda malam agar penduduk merasa aman. Selama meronda mereka mengobrol mengenai teror hantu wanita yang sampai saat ini masih misterius karena sejauh ini tidak ada sesuatu yang aneh di desa mereka.

Ternyata selama dua malam meronda tidak ada ke anehan apapun, teror hantu tidak muncul. Membuat mereka bertanya-tanya apa ini hantu suruhan untuk mengganggu mereka ? meronda terakhit pun dilakukan ada sekitar 5 orang termasuk pak RT dab RW setelah ini tidak ada ronda malam. Mereka sedang beristirahat dengan minum kopi dan memaksn cemilan pisang goreng sambil mengobrol.

"Hi ... hi ... !" terdengar suara tawa pelan terdengar.

"Dengar ada suara tawa !" sela Ujang tiba-tiba, semua terdiam tapi sepi untuk beberapa saat.

"Ah, kamu mah pasti cuman perasaan saja !" ujar yang lain, Ujang terdiam dia yakin mendengar suara tawa itu.

Semua kembali mengobrol dengan asyik, sambil menyantap makanan dan minuman kopi.

"Kang ... Ujang ...!" terdengar suara lirih. Si Ujang terkejut seperti ada memanggil namanya, ia pun melihat kekanan dan kekiri.

"Ujang ku naon kamu teh melihat-lihat seperti itu !" tanya mang Mamaf ketua RT melihat sikap anehnya.

"Anu ... pak RT ada yang manggil saya !" jawabnya seperti ketakutan.

"Siapa ?" tanya yang lain kini menatap.

"Sssaya tidak tahu ? tapi seperti perempuan !"

"Hi ... hi ...hi ... Ujang !" Semua terkejut mendengar suara tawa pelan tapi karena sunyi jadi terdengar.

"Ssiiaappaa ... kkaammuu .. ?" tanya Ujang.

"Masa engga kenal sama Esih .. hi ...hi ... !" Ujang terkejut begitu juga yang lain. semua saling pandang.

"Di mana kamu Esih !" tiba-tiba pak RT berteriak.

"Pak RT saya teh disini ... hi ...hi ... !" terdengar suara tawa.

"Astaga pak RT itu di pohon mangga !" teriak seseorang melihat seorang perempuan berambut panjang duduk di dahan pohon mangga.

"Iitttuuu ... kkkuunnnttiii !" teriak si Ujang,

"Sanes kang Ujang ... aku Esih ... hi ... hi .. hi... masa sudah lupa !" ujar perempuan itu sambil tertawa menakutkan.

"Itu benar si Esih, tapi kenapa bisa ada disini ? bukankah sudah di tangkap mbah Jambrong ?" Tanya Pak RW heran, semua mengangguk.

"Kang Ujang jahat ... hik ... hik ... ninggalin Esih ... jadi sekarang seperti ini !" perempuan itu menangis membuat bulu kuduk merinding.

"Kalian juga jahat sama Esih ... hik ... hik !"

"Jahat kenapa Esih ?"

"Ki Jambrong teh jahat, dia suka memanfaatkan Esih untuk melakukan kejahatan ! hi ... hi ...hi ... !" kali ini dia tertawa.

"Ah, kamu bohong Esih !" tiba-tiba salah seorang mengatakan tak percaya.

"Kzng Somad tak percaya sama Esih ? enya da kang Somad mah udah punya pacar lagi ... hi ... hi ... istrinya teh tidak tahu ! hi ...hi ... sama Esih mau dikasih tahu !" Esih hantu kuntilanak itu tertawa menyeramkan. Semua melirik ke arah Somad, semua juga tahu rahasia itu tapi karena sesama lelaki jadi rahasia.

"Kamu teh bicara sembarangan, jadi begini !"

"Iya maaf pak RT !" Somad menunduk.

"Lalu kenapa menggangu kami lagi ?"

"Ah pengen we Esih mah ! biar ditangkap lagi sama mbah Jambrong ... hi ... hi ...! kalian panggil ke mari dia ... hi ... hi ... !"

"Maaf Esih kenapa seperti itu ?"

"Dia teh udah jahat sama Esih !" jawabnya marah matanya merah. semua merinding ketakutan.

"Tidak bisa Esih ? dia teh lagi pergi !"

"Esih tahu ! sekarang mah pengen ketemu sama kang Ujang udah kangen ..,. hi ...hi ... !"

"Tuh jang ! Dia pengen sama kamu !" sementara Ujang ketakutan.

"Kang Ujang takut sama Esih ? kalau gini masih takut ?" si Kunti turun kebawah, dan semua terkejut dia sudah berubah bentuk menjadi wanita cantik.

"Kang Ujang ..." sapanya pelan sambil tersenyum.

"Ujang tuh dipanggil !" ujar yang lain dan mendorong tubuhnya untuk dekat dengan Esih.

"Kamu teh mau apa Esih ! kita teh udah beda alam !" Jawab Ujang.

"Iya Esih mengerti, hanya ... mau tolong sama kang Ujang !"

"Tolong apa ?" tanya Ujang.

"Esih pengen kang Ujang rawat anak kita ! Esih tidak percaya sama ibu juga ayah !"

"Ujang kamu teh punya anak ? kapan kawinnya kamu teh ?" tanya pak RT heran.

"Ih pak RT mah kan si Esih teh gini !" tanya seseorang membuat gerakan melengkung di perutnya.

"Oh, hamil di luar nikah !" pak RT mengangguk.

"Aku tak bisa Esih ! saya mah apa atuh ! ibu dan ayah kamu teh benci sama akang !" jawab Ujang menunduk.

"Pokoknya Esih ingin kang Ujang ambil si Asep ! Esih kasihan kalau dia besar nanti ! kalau sama kang Ujang hate Esih tenang !"

"Baiklah Esih, akan akanh usahakan !"

"Esih pergi, maaf kepada semuanya ya ! hi ... hi ... !" hantu Esih pun menghilang.

"Betul kata si Esih, Ujang ! kalau anak kamu udah besar teh pasti ditanya mana ibu dan ayahnya padahal itu teh kamu ! kamu juga harus tanggung jawab ! biar nanti saya bantu !" jelas pak RT.

"Terima kasih pak RT !" jawab Ujang.

"Ternyata si Esih teh baik ! jangan-jangan apa yang dikatakan dia benar !" ujar yang lain semua terdiam, dan tahu siapa mbah Jambrong.

"Sudah-sudah, sekaranh kita pulang ! tapi inget ini rahasia kita ! yang kita beritahu sama mbah Jambrong hanya si Esih saja !" kata pak RW semua mengangguk.

Mereka pun pulang ke rumah masing-masing termasuk Ujang. Keesokan harinya semua gempar ternyata hantu yang meneror mereka adalah Esih. hal ini terdengar sampai ke keluarga Esih. Bisa di sebut kedua orang tua Esih salah satu keluarga berada selain dari mbah Jambrong.

Esih meninggal ketika melahirkan si kembar putranya yang hamil di luar nikah dengan si Ujang ayahnya. hubungan mereka tidak direstui. Dari si kembar hanya satu yang hidup sedang satu lagi meninggal selagi melahirkan karena kehabisan darah.

Pak RT dan Ujang datang kerumah kedua orang tua Esih dan menyampaikan permintaan Esih, awalnya menolak tapi pak RT sebagai saksi meyakinkannya, akhirnya setuju mengambil putranya yang sekarang 1,5 tahun. Ujang sangat bahagia sekali. Saat ini dia tinggal berdua dengan ibunya.

Bersambung ...