Chereads / KELUARGA TAK KASAT MATA STORY / Chapter 13 - Kisah Melati Dan Susanti

Chapter 13 - Kisah Melati Dan Susanti

Warning ! adegan 17 tahun ++ dan menjijikan !

********

Susanti dan putrinya tiba di sebuah kampung atau desa, yang sebenarnya dia sendiri sudah tidak mau menginjakkan kakinya disini lagi, tapi apa daya dia harus kembali untuk suatu hal yang selalu mengganggu hidupnya selama ini hingga tidak tenang. Padahal apa yang diinginkan sudah tercapai itupun dengan cara yang jahat tapi yang penting sudah semua ia dapatkan.

Susanti lahir bukan dari keluarga berada bahkan sangat miskin, ibunya Melati tidak pernah memberitahu siapa ayahnya, tapi gosip yang beredar ibunya hamil karena diperkosa oleh seseorang. Masa lalu yang menyakitkan setelah lahir dan besar dia sering diejek dan hina oleh teman-temannya walau wajahnya termasuk cantik termasuk ibunya Melati, ketika menginjak remaja Susanti di ikut sertakan di kelompok seni yang sering mengadakan pertujukan tari yang bertujuan menghibur banyak orang dan uang.

Susanti sebelumnya berlatih tari di sebuah sanggar, dia cukup menonjol apalagi ditunjang tubuh sintal dan cantik dalam waktu singkat dia menjadi primadona, Banyak lelaki yang suka kepadanya. Peran ibunya Melati sangat besar, Susanti tahu ibunya punya kemampuan sebagai penyembuh orang sakit pada awalnya. Ilmu itu diturunkan dari neneknya. Tapi setelah melahirkannya ibunya Melati berubah menjadi seorang dukun yang disegani, apa lagi setelah mendengar rumor bahwa juragan Parto meninggal mendadak, banyak yang mengaitkannya dengan santet atau teluh sebagai balas dendam Melati kepadanya yang telah melakukan pemerkosaan.

Tapi itu hanya gosip, karena hanya Melati yang tahu siapa yang melakukanmya. Susanti tidak perduli siapa ayahnya toh walau tahu juga buat apa, dia tidak bertanggung jawab. ketika berumur 17 tahun, ibunya mengatakan dia terpilih untuk meneruskan jejaknya menjadi dukun awalnya di tolak tapi ibunya meyakinkan ini untuk kehidupan dirinya nanti dan ia tidak menolak.

Susanti pun menjalani ritual seperti pada umumnya sampai suatu hari ibunya mengatakan untuk melakukan mandi kembang untuk mensucikan diri, kebetulan Susanti masih perawan. Selesai mandi kembang dia menggunakan kain batik yang melilit tubuh diminta ibunya untuk tidur di sebuah kamar khusus yang telah disediakan.

Bau dupa menyelemuti kamar khusus itu, suara rapalan mantra terdengar di malam yang sangat sunyi itu. Sesekali terdengar bunyi gonggongan anjing, Melati yang asalnya memejamkan matanya dan kini membuka dia sudah selesai melakuan ritual pertama.

"Santi putriku, kamu sudah siap ?" tanya perempuan yang belumlah tua, berusia 30 tahunan sambil menatap putrinya yang terbaring di ranjang. Susanti terdiam dia sudah pasrah dengan apa yang terjadi.

"Iya bu ... aku sudah siap !" jawabnya pelan.

"Bagus ! ibu akan pergi, tidurlah kamu disini ! bila terjadi sesuatu terima saja, jangan menolak !" perintah ibunya. Susanti tertegun, dia ingin mengatakan sesuatu tapi tidak bisa. Tubuhnya mendadak tidak bisa di gerakan sedikitpun. Begitupun dengan mulutnya, hanya matanya saja. Melati pun pergi meninggalkan putrinya seorang diri didalam kamar yang berbau dupa dan berbagai bunga setaman.

---------------------

Susamti dan putrinya tiba disebuah rumah yang cukup besar, untuk ukuran desa atau kampung sekecil itu bila dibanding kan rumah yang lainnya.

"Nenek !" teriak putrinya Hana memanggil Melati, akhirnya sebuah pintu kamar terbuka dan keluarlah seorang perempuan cantik walau rambutnya berubah warna putih hitam tapi secara fisik umurnya seperti umur 20 an padahal sudah hampir 80 tahun ! tidak ada keriput di wajahnya begitu pun tubuhnya masih sintal dan seksi seakan waktu terhenti.

Sebenarnya bukan hanya Melati tapi putrinya Susanti dan juga cucunya awet muda dan tubuh mereka pun masih terlihat seperti perawan padahal usianya di ketahui sudah tidak muda lagi.

"Oh kalian !" ujarnya tersenyum, "Sudah lama tidak bertemu !" Melati memeluk cucunya. Kemudian melirik ke arah putrinya.

"Kamu datang kalau punya keinginan bukan ?" tanyanya menebak pikiran putrinya.

"Ibu selalu tahu apapun terjadi !" Susanti tersenyum.

"Kamu itu tidak belajar banyak Susanti !" Melati menghela nafas. Susanti menjalani profesi sebagai dukun tapi untuk diri dan keluarga nya !.

"Ya sudah, kalian istirahat sudah menempuh perjalanan jauh ! oh suami mu tidak ikut ?" tanyanya kepada Susanti, putrinya menggeleng.

"Tapi tidak ada apa-apa kan ?" tanya Melati lagi, Susanti menatap ibunya.

"Tentu saja bu, semua baik-baik saja !" jawabnya.

"Syukurlah, karena ibu merasakan sesuatu ! tapi sudahlah kalau baik-baik saja !" ujar Melati, dan mereka pun masuk kedalam.

Sementara Susanti sempat tertegun tapi kemudian di tepisnya firasat ibunya, ketika masuk ke dalam Susanti melewati sebuah kamar, tubuhnya merinding mengingat kejadian malam itu ...

------------

Suara gonggongan anjing makin sering terdengar, menambah suara mencekam. Susanti berusaha menggerakan tubuhnya, dia sudah tahu tujuan ini sebenarnya tapi pada kenyataan Susanti sangat takut sekali.

"Dia hanya ingin menyebar benih saja putriku ! kamu jangan takut ! kamu masih akan tetap perawan, itulah yang nanti ilmumu akan selalu terpenuhi segala keinginanmu itu !" ujar ibunya, dengan nada dingin. Susanti tidak bisa menolaknya.

"Tok ... tok ... !"

"Duk ...duk ...!"

Berbagai suara bermunculan suara ketukan, suara berjalan ! angin berhembus kencang. Sampai akhirnya bau anyir tercium oleh hidung Susanti di antara bau dupa dan kembang melati serta kemboja.

Tiba-tiba di hadapannya sesosok tubuh tinggi besar brewokan ternyata itu adalah raja genderuwo, tangannya besar dengan kuku panjang, dia pun mendekat, Susanti semakin ketakutan tapi tidak bisa berteriak bibirnya terkunci rapat, hanya air matanya yang meleleh.

Kain Batik yang melekat di tubuhnya terlepas seketika sehingga tubuh mulus dan telanjang terlihat semua.

"Kenapa kamu takut sayang !" tiba-tiba terdengar suara lembut, Susanti membuka matanya dan menatap terkejut di hadapannya kini terlihat sesosok pemuda tampan ! bukan lagi genderuwo yang tersenyum menawan kepadanya.

Pemuda tampan itu pun datang mendekat ke tepi tempat tidur, Susanti menatap lelaki itu, siapa dia ? kemana mahluk yang menyeramkan tadi ?

"Kamu cantik sekali !" tangannya mulai menyentuh tubuh Susanti, perempuan itu bagai terlena, tanpa sadar terdengar desahan dari mulutnya, sementara lelaki tampan itu tersenyum dan kemudian mencumbu tubuh Susanti. Menciumi seluruh tubuh sintalnya, Susanti menatapnya, tubuhnya menggeliat mata terpejam. Erangan pun terdengar dan menikmati setuhan pemuda tampan tadi.

Sampai akhirnya Susanti merasakan sesuatu memasuki tubuhnya dan dia menjerit matanya terbelalak, tanpa disadari oleh Susanti bila dilihat dengan mata normal, bukanlah pemuda tampan tapi, dengan Genderuwo dengan bulu lebat dan bau anyir dengan gigi bertaring dengan jari tangan yang runcing yang sedang menggumulinya. air liurnya menetes tanpa henti dan menyeringai seakan terpuaskan, walau begitu dia mahluk kasat mata tidak terpengaruh apapun terhadap tubuhnya. Hanya menyimpan benihnya didalam tubuh Susanti ! menjadikannya Janin Perawan bagi Melati dan putrinya !

Akhirnya Susanti mencapai kepuasan, nafasnya terengah dia merasakan sesuatu yang belum dirasakan sebelumnya.

"Kamu suka ?" terdengar suara berat di telinganya, Susanti mengangguk sambil menutup matanya.

"Ahhh iya ... aku ... Aaaaaahhhh !" mata Susanti terbelalak dan menjerit ketika membuka matanya kini dia melihat kembali kenyataannya mahluk Genduwo itu yang tadi awal dilihatnya sedang berada di atas tubuhnya sambil menyeringai puas ! seketika Susanti pingsan. Sayang hal itu dilakukan Susanti sampai 7 kali berturut-turut olehnya sebagai syarat khusus.

Bersambung ...