Mbah Jambrong terkejut dari mana si Esih tahu masa lalunya ? hanya sedikit yang tahu tentang hal itu. Dia semakin yakin dan penasaran siapa yang telah merasuki Esih tidak mungkin si kunti ini bisa berubah menjadi sakti begini. lama-lama reputasnya sebagai dukun sakti akan terungkap dan semua penduduk tidak akan mempercayainya lagi.
"Hei tua bangka mengapa bengong ? terkejutkah kamu ? baiklah karena kamu mau mati akan ku ungkap siapa aku teh ... hi ...hi !" teriak si kunti Esih.
"Baik sekarang katakan siapa kamu !" jawab mbah Jambrong matanya memerah menahan amarah.
"Namaku Nyai Ratu Kinasih !" Wajah dan tubuh kunti Esih langsung berubah seketika menjadi perempuan luar biasa cantik, memakai kemben ungu, dan kain kebaya dan berselendang ungu di pinggangnya, rambutnya panjang semata kaki diatasnya ada mahkota kecil. di tangannya memegang tongkat ular emas. di keningnya menempel kelopak bunga kemboja. Ki Jambrong yang semula marah berubah pucat pasi.
Sementara para penduduk menatap tak berkedip melihat sosok cantik seperti seorang Ratu, siapakah dia yang tiba-tiba muncul ?
"Kamu lupa kepadaku Syarif ? kau meminta sebuah ilmu dan juga benda pusaka itu kepadaku ? dan kukabulkan tapi dengan syarat ?" ujar Nyai Ratu Kinasih.
"Bohong ! kau bukan dia, hantu bisa berwujud apa saja !" Ki Jambrong kembali kesadarannya.
"Kamu aneh ! ketika kau memintaku untuk menunjukan jati diriku, kau malah mengelak Ki Jambrong !" ujar Nyai Ratu Kinasih marah tapi dengan masih suara lembut.
" Baiklah kalau begitu, ku ambil kembali benda pusaku yang sudah kuberikan kepadamu ! kau tidak bisa memegang amanat yang ku berikan kepadamu !" Nyai Ratu Kinasih menggerakan tangannya dan secara mengejutkan benda pusaka di tangan Ki jambrong bergerak seakan ingin lepas dari gengamannya, dia terkejut dan berusaha menahannya dengan ilmu tenaga dalamnya. Sayang keris itu tiba-tiba lepas dari tangannya dan terbang ke arah Nyai Ratu Kinasih.
Dengan perlahan keris itu jatuh di tangannya, Nyai Ratu Kinasih tersenyum, tiba-tiba mulutnya membuka dan melebar, serta merta keris itu di telannya bulat-bulat. Semua tertegun tak ada yang berbicara lagi semua terdiam membisu. Begitu pun Ki Jambrong.
"Nyai aku mohon ampun ! saya bersalah !" Ki Jambrong tertunduk dan bersimpuh di hadapan perempuan itu.
"Sudah terlambat, aku tadi sudah memberikan kesempatan kepadamu tapi kamu sia-siakan ! aku kasihan kepadamu Syarif, sebenarnya aku ingin menolong karena keadaanmu yang seperti itu ! tapi sayang kamu sudah terlena dan menggunakan ilmuku dengan kejahatan ! lebih baik aku ambil kembali ilmu yang telah ku berikan kepadamu ! mungkin dengan menjadi manusia biasa kamu akan tersadar dari kesalahanmu !" Ujar Nyai Ratu Kinasih.
"Nyai mohon ampun ! jangan nyai ... Aaakkkhhhh !" Mata Ki Jambrong melotot tubuhnya bergetar tiba-tiba cahaya kebiruan keluar dari tubuh Ki Jambrong, cahaya itu seperti terhisap ketubuh Nyai Ratu Kinasih yang bersidakep matanya terpejam.
Tak lama cahaya biru itu semakin memudar dan Ki Jambrong terjatuh ke tanah dan pingsan. Kemudian Nyai Ratu Kinasih menggerakan tangannya, tiba-tiba terdenga suara seperti bom meledak.
"DDDUUUAAARRR !"
Semua terkejut, dari kejauhan api membumbung tinggi berserta asap hitam, tak lama terdengar suara-suara yang sangat ramai dan aneh semua mahluk astral seperti berkumpul, tapi tidak ada wujudnya sama sekali lama kelamaan hilang dan sepi. Para penduduk terdiam sampai menyadari sosok perempuan cantik itu sudah hilang entah kemana.
Akhirnya para penduduk mendekati Ki Jambrong alias Syarif yang terbaring di tanah. Pak RT kemudian menyuruh seorang penduduk untuk memeriksanya.
"Pak RT, dia teh masih hidup ! cuman pingsan !" ujar seorang penduduk.
"Ya udah atuh, mang cecep , Udin gotong dan bawa ke rumahnya !" perintah pak RT.
"Berat atuh kalau berdua mah, pak RT jauh lagi !" jawab si Udin.
"Sok atuh bawa ka pos ronda keun atuh jangan di tanah begini !" Ujar pak RT lagi, akhirnya keduanya membawa Ki Jambrong ke pos ronda dan meminta seseorang memberitahu kerumahnya tentang kejadian ini.
"Anu pak RT siapa Nyai Ratu Kinasih yang tadi itu teh ?" tanya seseorang.
"Kamu teh aneh saja ! justru saya teh tidak tahu ! tuh bertanya sama Ki Soma ! barangkali dia teh tahu !" jawab pak RT sambil menunjuk Ki Soma orang yang di tuakan di kampung ini.
"Ki maaf bisa cerita siap perempuan yang tadi itu ?" tanya seorang penduduk kepada lelaki tua berjanggut putih.
"Aki teh terkejut, tak menyangka bisa bertemu dengan dia disini !" jawab Ki Soma.
"Maksud aki teh gimana ?"
"Kalau tidak salah, dia itu penguasa sebuah lautan ! memang tidak setenar Nyai Roro Kidul dari pantai selatan ! tapi yang aki tahu masih berhubungan antara keduanya !" jelas Ki Soma semua terdiam.
"Lalu maksud aki terkejut nya teh apa ?" tanya pak RT yang kini penasaran.
"Tentu saja kenapa dia ada disini ? tidak dilautan !" semua terkejut.
"Sepertinya dia baik !" tiba-tiba seseorang mengatakan hal itu.
"Betul, ada siluman yang baik dan jahat ! sayang sekali Syarif telah salah jalan sehingga menjadi seperti ini !" Ki Soma melirik ke arah Ki Jambrong.
"Lalu kita harus bagaimana ?"
"Biarkan saja, pada dasarnya dia baik ! itu adalah akibat dari perbuatannya ! kita tidak bisa mengusirnya ! lagi pula dia sudah tidak punya ilmu lagi !" ujar pak RT. Tak lama datanglah beberapa orang bodyguardnya Ki jambrong datang dan setelah itu membawanya ke rumahnya.
Semua pun pulang dengan berbagai pertanyaan dan benarkah mereka barusan melihat mahluk astral secara nyata atau itu mimpi. Beberapa hari kemudian para penduduk mendengar gosip Ki Jambrong menjadi gila ! sering berbicara serta tertawa sendiri, akhirnya beberapa istrinya meminta cerai. Sampai terjadi perebutan kekayaan. Para penduduk sekitar hanya terdiam dengan peristiwa itu. Apalagi bila Ki Jambrong lewat, ia terlihat bernyanyi, kemudian menangis. Tubuhnya makin kurus, rambutnya kini gimbal.
Sampai suatu malam, Ki Jambrong tertidur di pos ronda, Memang sejak menjadi gila ia tidur dan makan di sembarang tempat, termasuk buang air dan besar.
"Syarif ... Syarif bangunlah ... !" terdengar suara memanggil nama aslinya. Syarif terbangun dan mengucek matanya, dia tersenyum.
"Nyai Ratu Kinasih ..." ujarnya pelan sambil menatap sosok wanita cantik berkebaya dan berselendang ungu di hadapannya.
"Kamu mau ikut denganku ?" tanya perempuan cantik itu kepada Syarif, lelaki tua itu mengangguk.
"Benarkah ? kalau begitu ku ubah penampilanmu dulu !" jawab Nyai Ratu Kinasih menggerakan tangannya dan mengucapkan ajiannya. Sebuah cahaya menyinari tubuh Ki Jambrong alias Syarif, secara mengejutkan ia melihat dirinya kembali muda, tampan dan gagah begitu pun pakaiannya seperti di jaman kerajaan. Syarif terkejut.
"Nyai Ratu ini ..." dia menatap tubuhnya kembali muda. Nyai Ratu Kinasih tersenyum.
"Kamu orang baik Syarif mulai saat ini kamu menjadi pengawalku dan tinggal di istanaku, ilmumu yang dulu, aku berikan kembali kepadamu ! bagaimana setuju ?" tanya perempuan cantik itu menatap Syarif, lelaki itu pun membungkuk tanda hormat dan setuju.
"Kalau begitu ikutlah aku ke Samudra Hindia tempat aku tinggal !" Nyai Ratu Kinasih menggerakan tangannya dan ada sebuah cahaya membentuk sebuah pintu antar dimensi yang terlihat di seberang pintu adalah didalam lautan yang dalam disana terdapat sebuah istana besar indah dan megah terbuat dari emas, intan permata. Syarif tanpa ragu berjalan ke arah pintu itu tanpa menengok kembali kebelakang. Setelah masuk tertutup dan hilanglah cahaya itu. Kini tinggal seorang perempuan cantik berdiri didepan tubuh kasar Ki Jambrong yang tertidur di pos ronda ! yang kemudian menghilang begitu pun wanita itu ...
Bersambung ....