aku pulang dengan perasaan yang tak karuan, aku bingung melihat sikap anna padaku, dulu dia begitu baik padaku, menasihatiku dikala hubunganku dan aldo dalam masalah, tetapi sekarang sikapnya padaku berubah tiga ratus enam puluh derajat, mungkin dia begini karena dylan, tetapi bukankah ini semua bukan kesalahanku? dylan tahu aku sudah bersuami, dan dia dengan terang- terangan mengancam kami, aku sangat menyayangkan sikap anna padaku.sesampainya dirumah mertuaku,aku langsung masuk kedalam kamar.
" kok sudah pulang sayang..." aldo yang sedang bekerja didepan laptopnya bertanya padaku, biasanya kalau bertemu dengan anna aku akan lupa waktu, tetapi ini bahkan belum satu jam aku sudah kembali.
" anna marah kepadaku mas, aku juga tidak tahu apa kesalahanku, saat aku bertemu dengannya dia bilang dia tidak mengenalku." aku mengadu pada suamiku, hatiku terasa sangat sakit ketika sahabat terdekatku tiba- tiba memusuhiku.
" mas...kapan kita kembali ke australia..." aku sudah tidak tahan,aku ingin segera kembali ke sana.aldo menatapku dan tersenyum.
" kenapa sayang...kau tidak betah ya tinggal dinegeri sendiri?" godanya.
" aku ingin melupakan semua yang terjadi disini...kalau sudah tidak ada yang perlu kita lakukan disini,sebaiknya kita segera kembali." aku benar- benar ingin meninggalkan semua yang ada disini.
" iya sayang...kita akan melakukan pemotretan di salah satu hotel di jakarta dan kita langsung akan kembali ke australia, hafiz dan kevin sudah kembali lebih dulu karena ada meeting penting besok pagi." aldo menutup laptopnya dan memelukku dengan erat.
"ayo...kita kerumah orang tuamu sekarang..apa kau tidak merindukan mereka? tanya aldo padaku.
"astaghfirullah...aku sampai lupa memberi tahumu mas, tadi sebenarnya aku sudah kesana mas, tapi ayah dan ibuku sedang berada dibandung."aku menepuk jidatku sendiri.
" ya sudah...kita jalan- jalan saja yuk...kita nonton?" tanya aldo padaku.
" boleh mas...ayok..." aku menarik tangannya dan kami pun langsung berangkat, kami mengunjungi salah satu mall terbesar di jakarta.
" mas...aku mau ke toilet sebentar..." kataku pada aldo, aku merasa agak mual...
"oke kutunggu disini ya sayang..." aldo duduk di kursi tunggu depan loket.akupun segera pergi ke toilet dan segera kembali ketempat aldo, aku berjalan sambil merapihkan bajuku dan aku tak sengaja menabrak seseorang.
" maaf...maafkan saya,,,saya tidak sengaja.." kataku sambil berdiri,aku terjatuh saat menabrak orang didepanku.
" aisyah...kamu aisyah kan..orang itu memekukku, spontan aku menamparnya, denggan seenak hatinya main peluk seorang wanita.saat aku melihat wajahnya aku sangat terkejut, ternyata dia adalah dylan.
" kak dylan,jaga sikapmu...seenak nya peluk- peluk orang.!!" kataku tak terima, dibelakanya berdiri anna dengan wajah marah karena aku menampar kakaknya.
" aisyah...kau sangat keterlaluan." anna mendorongku hingga aku hampir jatuh, tetapi untung lah aldo menangkapku tepat waktu.
" aisyah...ternyata kau disini...kucari ditoilet tidak ada." aldo belum sadar siapa orang yang berada dihadapannya.
" ayo mas kita pergi dari sini..." kataku sambil menarik tangannya.
" lho, bukankah kita mau nonton sayang..." aldo mengikutiku sambil terus bicara.
" mas aldo...aku sudah tidak mood lagi sekarang...ayo kita pulang." aldo dan aku meninggalkan anna dan dylan tanpa sempat kami bertegur sapa.
" aisyah....aisyah...." dylan berteriak memanggilku sambil mengejarku, kutarik tangan aldo agar kami bisa lepas dari dylan tetapi aldo melepaskan genggamanku.
" mas aldo...ayo cepat kita pergi." kataku pafa suamiku yang malah berhenti sementara dylan dan anna semakin dekat.
" aisyah ..kita tidak bisa menghindar terus, kita harus menghadapinya." aldo merangkulku dan menunggu dylan dan anna datang.
" aisyah...jangan pergi lagi dariku aisyah....aku bisa gila bila kau meninggalkanku."dylan berteriak seoerti orang gila.
" kau memang sudah gila...aku takut berada didekatmu." kataku bersembunyi dibelakang tubuh suamiku.
" kak dylan...ayo kita pulang..." anna menarik tangan kakaknya tetapi dylan mengibaskan tangannya hingga anna hampir jatuh, dylan akan menarik tanganku tetapi tinju aldo sampai diwajahnya terlebih dahulu.
" aldo...kamu jangan gila...kau sudah melukai wajah kakakku." anna memarahi aldo.
" anna, jangan salahkan suamiku...kakakmu yang memulai lebih dulu." kataku membela suamiku.aku pun menarik tangan aldo dan kami meninggalkan anna dan dylan yang berteriak histeris memanggilku, sebelum pergi aku berkata pada anna .
"anna, kau lihat sendiri kelakuan kakakmu...kamu adalah orang yang pintar, hanya dengan melihat kejadian ini, kamu seharusnya bisa menilai bahwa aku tidak bersalah...sekarang terserah dirimu, mungkin kita memang lebih baik tidak pernah saling mengenal lagi.selamat tinggal. aku dan aldo meninggalkan anna dan dylan tanpa menoleh kearah mereka, kini perasaanku sudah agak lega...aku tidak perduli lagi tentang mereka, mungkin begini lebih baik.