aku memeriksakan kandunganku ke rumah sakit, kali ini aku pergi seorang diri karena kevin harus menemani nisa dirumah sementara hafiz sedang melakukan perjalanan ke Australia untuk membuka proyek baru, akhir- akhir ini bisnis hafiz mengalami kemajuan yang sangat pesat.
" aisyah...putramu sangat sehat...dia sangat lincah." dokter tersenyum memberitahuku tentang bayiku yang lagi- lagi berjenis kelamin laki- laki.
" terima kasih dokter...saya permisi dulu." akupun keluar dari ruangan dokter dan aku pergi menemui tabhita.,tetapi ternyata tabhita dan adrian sedang menghadiri seminar di luar kota. akupun hendak pulang saat tak sengaja aku menabrak seseorang dikursi roda, aku terjatuh, untung saja perutku tidak terbentur, tetapi perutku agak mengencang.
" sayang...maafkan mama ya....apakah mama menyakitimu?" aku mengelus perutku dan berbicara dengan bayiku, aku juga segera menolong orang yang berada di kursi roda yang hampir terjatuh.
" maaf ...saya tidak sengaja,apakah anda terluka...." aku berusaha membenarkan duduknya dan setelah dia duduk dengan nyaman, saat kulihat wajahnya aku kembali terjatuh dan posisiku terduduk, perutku terasa sangat sakit, dan kurasakan ada yang basah di kemaluanku, tetapi aku tidak perduli...kulihat sekali lagi orang yang berada dihadapanku...aku meyakinkan diriku apakah aku salah mengenali orang atau tidak.
" ma...mas aldo....benarkah...kamu mas aldo...sayang...kau masih hidup?" kataku padanya,tetapi dia diam saja dan tersenyum mengejekku, aku merasakan perutku semakin sakit dan cairan yang keluar kurasakan semakin dalam, saat ku pegang gamis bagian belakangku dan kulihat tanganku bernoda darah..
"darah...darah ..mas..tolong...tolong....selamatkan bayiku....tolong...." aku pun sangat ketskutan akan kehilangan buah hatiku lagi hingga aku tak sadarkan diri.
aku terbangun diruangan yang serba putih, aku langsung teringat bahwa aku sedang berada dirumah sakit. kulihat sekelilingku, lampu menyala, kulihat kearah jendela langit sudah gelap,
"apakah sudah malam" gumamku dalam hati, kulihat tidak ada siapapun dan aku hanya tinggal seorang diri.tetapi tiba- tiba aku melihat orang itu lagi ...yang berada dikursi roda...yang mirip dengan aldo.
" siapa kamu....mengapa kamu menyelamatkanku...?" aku bertanya tetapi dia tetap diam..
"kau sangat mirip dengan suamiku...tetapi aku rasa itu bukan dia...suamiku sudah meninggal,dan dia sangat mencintaiku...sedangkan kamu pasti tidak mengenalku...sekali lagi maafkan aku dan terima kasih sudah menolongku." akupun berbaring membelakanginya, air mataku mengalir karena teringat suamiku.
" mas aldo...aku sangat merindukanmu,hingfa aku berhalusinasi melihatmu..." bahuku bergetar karena aq menangis.
" aisyah ...aku memang aldo...tetapi aku bukan suamimu lagi,aku lihat kau sudah bahagia sekarang,dan tidak membutuhkanku lagi...selamat atas pernikahanmu dengan hafiz." aku seperti tersambar petir mendengar kata- katanya,aku berbalik dan menatap wajahnya dalam- dalam.
"apa kau benar- benar suamiku? tetapi mengapa aku tidak mengenalmu...? suamiku sangat baik dan mencintaiku,dia tidak akan meninggalkanku dan menyakitiku,apalagi aku sedang mengandung putranya.silahkan anda keluar dari ruangan ini..." aku menatap tajam dimatanya yan memerah.
" tapi kau sendiri yang meninggalkanku karena sekarang aku cacat,dan kau memilih menikah dengan sahabatmu yang tampan dan kaya itu." kata- kata aldo terdengar penuh amarah.aku tertawa mendengar kata- katanya.
" omong kosong macam apa yang kau bicarakan mas, aku tidak pernah menikah dengan hafiz atau siapapun, bahkan jika kamu benar- benar meninggal aku akan hidup dan membesarkan putraku seorang diri.sekarang hatimu dipenuhi kebencian dan salah paham, entah siapa yang telah menghasutmu...silahkan kau pergi dari sini...kau cari tahu kebenaran dan jangan asal percaya dengan yang dikatakan orang...aku senang ternyata kau masih hidup, hingga tidak perlu lagi setiap malam aku menangis mendo'akanmu lagi...kini aku hanya akan fokus mengurus bayiku dan juga menyelesaikan sisa tanggungjawabku pada hafiz atas pekerjaan yang telah kau tinggalkan." aku pun kembali memunggunginya.
" tapi anna bilang kau sudah menikah dengan hafiz dan tidak mau bertemu denganku karena aku seorang yang cacat..." kata- kata aldo mengejutkanku,aku kembali menghadap kearahnya dan tertawa.
" sampaikan ucapan selamatku padanya, dia sudah berhasil memfitnahku, bahkan kini kamu berada disisi orang yang telah mencelakaimu...kau tau...orang yang telah menabrakmu adalah orang suruhan anna.." aku tidak akan menutupi apapun lagi...aku juga tidak mengharapkan apapun lagi dari aldo...aku hanya ingin segera pulih dan merawat putraku meski tanpa aldo.