aku melihat sikap aldo berubah semenjak pulang dari terapi terakhirnya kemarin,dia menjadi lebih pendiam,dan aku merasa dia seperti menghindariku,saat aku bertanya dia selalu bilang "aisyah,aku lelah" dan akupun tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
"mas..aku titip baby devan sebentar ya,aku akan memandikan nisa dulu."aku melihat aldo mengangguk tanpa menatapku,aku melihat sorot mata aldo penuh kesedihan.aku pun keluar dari kamarku dan memandikan nisa,hafiz dan kevin sudah akan beangkat kerja sekarang.
"aisyah,bagaimana keadaan aldo?"tanya hafiz padaku,aku pun tersenyum.
"aldo sudah mulai pulih,kemarin adalah terapi terakhirnya,tetapi aku merasa dia sangat aneh,tidak seperti biasanya."aku pun menggantikan nisa dengan baju yang telah kusiapkan dan menyisir rambutnya yang basah.
"mungkin dia jenuh tinggal dirumah terus,coba kau bicara padanya,kalau dia mau dia sudah bisa berangkat kerja sekarang, atau mulai besok saja." hafiz memang sangat baik pada kami,lagi pula hafiz akan menikah,jadi bila aldo sudah mulai kembali bekerja,mungkin akan sedikit meringankan beban kevin.
"baiklah fiz,aku akan mencoba bertanya pada aldo,nah nisa,sekarang kamu sudah cantik,kamu sarapan dulu dengan papamu,tante akan memandikan baby devan dulu ya!"aku pun meninggalkan nisa dan hafiz,pagi ini kevin yang membuat sarapan,sekarang dia mulai pintar memasak.
"mas aldo kenapa kamu jadi pendiam sekarang?"tanyaku pada aldo,beberapa hari yang lalu,aldo sangat ceria,setiap hari dia merayuku,tetapi hari ini dia hanya diam saja.
"tidak apa-apa aisyah,aku hanya bosan tiap hari seperti ini,tidak ada kegiatan.."aku pun tersenyum dan merasa lega mendengar kata-kata aldo,aku pun mendekatinya,aku bersandar didadanya.
"hafiz bilang,kalau kamu mau dan sudah sehat kamu bisa mulai bekerja besok. dia dan kevin sangat kuwalahan mengerjakan tugas-tugas mereka ditambah tugasmu yang harus tetap diselesaikan saat kamu sakit kemarin."aku melihat aldo agak lebih baik.
"oke aisyah,sampaikan pada hafiz aku akan mulai bekerja besok."aldo kemudian berjalan kekamar mandi,akupun membawa baby devan keluar setelah kumandikan,aku melihat hafiz dan kevin sudah akan berangkat.
"aisyah,kami pergi dulu ya,nisa,kam baik-baik dirumah,oh iya syah,,,nanti anna akan datang,jadi kamu boleh bersantai bersama devan dan aldo,biarkan anna dan nisa saling mengenal,kan sebentar lagi dia akan menjadi ibu dan anak."hafiz tersenyum dan melambaikan tangannya padaku dan nisa.
"nisa,ayo kita ajak baby devan berjalan-jalan."aku mengajak nisa berkeliling di taman belakang,dia sangat senang,apalagi devan ikut,dia sangat menyayangi devan.
"tante cantik,kita pulang yuk,nisa sudah capek, nisa ingin bermain dikamar,lagian baby devan bobok tante,kasihan nanti kepanasan."nisa sangat pintar berargumen,aku pun menuruti keinginananya,karena aku sendiri juga sangat lelah.
"baiklah nisa,kita kembali sekarang,tante akan menidurkan baby devan dikamar dulu,kamu kembali kekamarmu dulu ya."nisa mengangguk dan berlari kekamarnya,saat aku akan masuk kekamar kudengar ada yang mengetuk pintu,aku berfikir itu anna,aku segera membukakan pintu,ternyata dokter indah yang datang,aku persilahkan dia masuk dan kuambilkan minum,
"silahkan duduk dokter indah,anda mau bertemu suami saya kan? saya panggikan sebentar."aku melihat dokter indah tersenyum dan mengangguk.akupun segera meninggalkannya dan menuju kekamarku untuk meletakkan baby devan dan memanggil aldo.
"mas aldo,ada dokter indah didepan,dia ingin bertemu denganmu,sana,temuilah dulu,siapa tahu penting."kataku sambil menidurkan devan,tetapi devan menangis dan aku harus menyusuinyaa dulu,aku lihat wajah aldo berubah dan berjalan keluar tanpa menjawab kata-kataku.saat aku selesai menyusui devan,aku keluar untuk menemani aldo dan dokter indah,tetapi aku melihat ruang tamu kosong,aku melihat keluar dan menemukan aldo berada diteras seorang diri dengan wajah merah padam seperti sedang marah.
"mas aldo,dimana dokter indah?minumnya belum tersentuh kok sudah pergi."kataku bingung,aku merasa sepertinya suamiku dan dokter indah menyembunyikan sesuatu,dan itu sesuatu yang menurutku agak kurang baik,feeling seorang wanita itu sangat kuat apalagi seorang istri dan seorang ibu.
"dia sudah pulang,dia hanya memberikan sisa obat milikku yang kemarin tertinggal di rumahnya." aldo kemudian masuk meninggalkanku sendiri diluar,aku pun ikut masuk dan mengikuti suamiku yang kembali kekamar kami,dia mengeluarkan baju-bajunya dan memasukkannya kedalam koper miliknya,aku merasa sangat bingung dengan sikap suamiku dua hari ini.
"mas aldo mau kemana?kenapa baju-bajumu kau masukkan kedalam koper?apakah kita akan pergi dari sini?"tanyaku pada suamiku yang kini menatapku dengan mata merah,aku melihat suamiku seperti menahan tangis.
"aisyah,aku yang akan pergi dari sini,bukan kita,aku akan kembali kerumah kita sendiri,dan kamu tetaplah disini sampai hafiz menikah dengan anna,setelah mereka menikah,barulah kamu akan kujemput,lagi pula rumah kita perlu direnovasi dulu sebelum kamu dan devan pindah,rumah kita sudah lama tidak ditempati jadi harus dibersihkan juga,lagi pula kamu harus menjaga nisa.
"tapi mengapa tiba-tiba mas? kenapa kau tidak membicarakannya denganku lebih dulu.pokoknya,aku akan ikut kamu pulang,aku tidak akan tinggal disini kalau kamu pergi."aku pun mengambil koperku dan akan memindahkan pakaianku dan devan tetapi tangan aldo menghalangiku.
"aisyah,kenapa kau ini keras kepala sekali!aku sudah bilang akan menjemputmu nanti,apa kau kurang jelas mendengar kata-kataku hah!"aku kaget aldo membentakku,sejak dia berubah dulu dia tidak pernah sekalipun berkata kasar padaku,kenapa sekarang ini terjadi lagi setelah sekian lama hubungan kami berjalan sangat baik.airmataku tak terbendung,aku baru saja melahirkan,dan perasaanku masih labil,ditambah bentakan dari aldo membuat hatiku terasa sangat sakit.
"maafkan aku mas,aku akan menuruti apapun yang kau katakan."aku langsung masuk kekamar mandi,aku berdiri dibawah shower,aku menangis memikirkan kata-kata suamiku barusan,aku mencoba mengingat-ingat,apa yang aku lakukan pada suamiku belakangan ini hingga dia sangat marah padaku,tetapi aku benar-benar tidak menemukan apapun.aku hanya berdo'a semoga allah menjaganya saat dia tak bersamaku,sesakit apapun hatiku dia tetap suamiku.