aku sudah memandikan baby devan,kemudian kevin membawanya berjalan-jalan,aku menggunakan kesempatan in untuk mandi,setelah itu aku membantu hafiz dan anna bersiap.hari ini mereka akan menikah,pernikahan mereka dilakukan secara sederhana,tidak ada pesta,hanya acara ijab qobul dan setelahnya akan diisi dengan acara makan bersama dan ramah tamah. tetapi sderhana ala hafiz dan anna berbeda,meski tidak ada pesta resepsi,mereka juga mengundang sedikitnya lima ratus orang,itu termasuk para pegawai hafiz di australia,jadi menurutku ini benar-benar pesta,hanya saja tidak ada prosesi adat,hanya akad dan selesai.
"anna..kau sangat cantik,hafiz beruntung mendapatkanmu,begitu juga nisa,dia pasti bahagia memiliki ibu sepertimu."aku menggoda anna,dia tersipu kemudian memelukku.
"terima kasih aisyah,semua ini berkat dirimu,kau sudah menjodohkan kami,terima kasih ya sayang,aku menyesal dulu pernah berbuat jahat padamu."anna merasa malu sekali padaku,tetapi aku benar-benar tulus membantunya.
"sudahlah anna,jangan kau bahas terus,semua telah berlalu, kini kau harus bahagia dengan hafiz,dan juga nisa,aku keluar dulu,aku harus melihat apakah baby devan menangis atau tidak."aku pun keluar meninggalkan anna yang akan berganti baju,sementara hafiz sudah siap dan sedang berbicara pada orang tua anna.
"aisyah,kau mau kemana?apakah anna sudah siap?"tanya hafiz saat melihatku keluar dari kamar anna.
"bersabarlah sebentar lagi,dia sedang memakai kebayanya,aku mau mencari kevin dulu,tadi aku menitipkan baby devan padanya,aku permisi dulu fiz,,,om,,,tante,,"aku berpamitan pada hafiz juga kedua orang tua anna.banyak tamu yang sudah berdatangan,sehingga aku agak kerepotan mencari kevin.
"vin,dimana baby devan?"aku melihat kevin berjalan masuk sendirian,aku merasa cemas,dimana putraku.tapi kevin tersenyum padaku.
"tenanglah aisyah,dia bersama bhita dan adrian,dia berada dikamarmu sekarang,diluar terlalu banyak orang,dia tadi rewel mingkin dia merasa tidak nyaman."aku mengangguk mendengar penjelasan kevin,aku pun segera menemui devan dikamar,saat aku masuk,selain bhita dan adrian,ternyata aldo juga berada disini,bahkan devan sedang terlelap dalam gendongan papanya,aku menghampiri aldo,aku meraih tangan kanannya dan mencium punggung tangannya,meski perceraian kami sudah diproses,tetapi keputusan cerai belum keluar,jadi aku masih tetap menjadi istri aldo.
"aisyah,aldo,aku benar-benar minta maaf pada kalian berdua,gara-gara aku memperkenalkan aldo dengan dokter indah,nasib pernikahan kalian berakhir seperti ini."bhita tidak berani menatapku,aku tersenyum dan berjalan kearahnya,aku memeluknya dengan erat.
"bhita,sudah kukatakan berkali-kali,kau tidak bersalah,semua ini adalah takdir, kau tidak perlu menghindariku,aku sudah ikhlas menjalani semua ini."aku pun melepaskan pelukanku,aku kemudian menghampiri aldo,aku lihat dia masih belum bisa menerima semua ini,bhita dan adrian kemudian meninggalkan kami,mereka berdua memberikan kesempatan untukku dan aldo untuk saling bicara.setelah mereka keluar,aku mengambil baby devan dari gendongan aldo,aku kemudian meletakkannya didalam box bayi,tiba-tiba aldo memelukku dari belakang,aldo menciumi leherku,dia sepertinya tidak mau melepaskanku.
"mas aldo,apa yang kamu lakukan,tolong jangan seperti ini,kalau kau seperti ini,bagaimana kau akan menjalani kehidupanmu bersama dokter indah?"aku berusaha melepaskan pelukan aldo,tetapi dia semakin erat memelukku,dia membalikkan tubuhku hingga kami saling berhadap-hadapan sekarang.
"aisyah,tolong,biarkan aku memelukmu untuk terakhir kalinya,bagaimanapun aku masih suamimu,aku masih memiliki hak atas tubuhmu."aldo mencium bibirku,aku pun membalasnya,bagaimanapun kami saling mencintai,aku tidak memungkiri,aku juga sangat merindukan sentuhannya,sejak dia lumpuh hingga kini usia devan sudah satu bulan kami hanya pernah melakukan hubungan suami istri satu kali.
"baiklah mas,tapi aku mohon kamu jangan bersedih setelah ini,kau masih bisa menemuiku kapanpun kamu mau,kau juga boleh melihat putramu,hubungan kita harus tetap baik,hanya setatus kita yang akan berubah,selain itu akan tetap sama."aku memeluknya,memberikan kenyamanan untuknya.
"tapi aku tak lagi bisa menyentuhmu sayang,kau tahu?aku sangat merindukkanmu,kau adalah satu-satunya wanita yang kucintai,aku tidak bisa membayangkan kehidupan rumah tanggaku setelah ini."aldo menangis dalam pelukanku,aku sangat kasihan padanya,dia kembali menciumku,aku dapat merasakan betapa besar cintanya terhadapku,bahkan saat aku minta dia mentalakku dia tidak sanggup melakukannya.
"aisyah,,kamu harus tahu,meski nanti kita berpisah dan aku hidup dengan orang lain,itu semata-mata karena aku memenuhi tanggung jawabku,satu-satunya orang yang kucintai adalah dirimu,aku ingin menafkahimu untuk yang terakhir kalinya,apakah kau mau memenuhi permintaan suamimu yang hina ini sayang.?"aku mendengar kata-kata aldo dengan perasaan bingung,aku sebenarnya enggan memenuhi permintaannya,tetapi dia masih suamiku,aku akan berdosa bila menolak keinginannya,aldo tahu aku sudah suci dari masa nifasku sejak dua hari yang lalu,aku berfikir cukup lama hingga akhirnya aku mengangguk,aku akan melayaninya untuk yang terakhir kalinya,aku akan membuatnya bahagia dipenghujung hubungan kami,dan tanpa ada kata-kata lagi diantara kami,kami melakukan hubungan suami istri yang terbaik yang pernah kami lakukan dari sebelumnya,kami berusaha membuat diri kami bahagia dengan hati yang terluka,aku bahagia bisa membuat suamiku bahagia meski hanya untuk sekali ini saja,kami melakukannya hingga aku dan aldo mencapai apa yang kami inginkan,dia kemudian menyentuh lembut kepalaku dan dia berdo'a untukku.
"YA allah, karuniakan kepada istriku ini kehidupan yang bahagia,dekatkan dia kepada orang-orang yang menyayanginya,jauhkan istriku dan putraku dari mara bahaya, aku sangat mencintainya,dan aku ridho dengan apa yang aku dapat darinya hari ini."aldo terlelap setelah mendo'akanku,aku berbisik ditelinganya agar menjaga devan,aku segera mandi dan kembali berganti baju,aku kemudian keluar untuk menyaksikan pernikahan hafiz dan anna, aku juga mengobrol dengan bhita dan adrian juga kevin,aku membiarkan aldo beristirahat dikamarku sambil menjaga baby devan.