Chereads / engkaukah bidadari itu / Chapter 61 - proses

Chapter 61 - proses

"aisyah,apa semua berkas-berkas yang dibutuhkan pengacaraku sudah kau persiapkan?"tanya hafiz padaku,aku memberikan pada hafiz sebuah map coklat berisi segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mengurus perceraianku dengan aldo,hari ini perceraianku dengan aldo mulai diproses,

"hafiz,terima kasih banyak ya,oh iya,aku akan pulang kerumah orang tuaku,aku akan berbicara dengan mereka,aku takut mereka mengetahui permasalahanku dari orang lain,mereka akan syok."aku memohon ijin pada hafiz,bagaimanapun aku dan devan tinggal dirumahnya,jadi aku sangat menghargai hafiz. aku melihat wajah hafiz tampak tidak setuju.

"aisyah,sebaiknya kau menemui orang tuamu setelah hari pernikahanku saja,aku masih sangat membutuhkan bantuanmu,lagi pula,sidang perceraianmu yang pertama akan dilakukan dua minggu lagi, jadi,aku mohon aisyah,kau tetap disini,aku yakin,saat kau pulang dan menceritakan kondisimu pada kedua orang tuamu,mereka tidak akan mengijinkanmu kembali kesini,mungkin juga kedua orang tuamu akan membawamu kebandung."hafiz mengungkapkan kekhawatirannya,setelah kupikir-pikir,kata-kata hafiz ada benarnya juga,aku akan menelepon aldo agar tidak mengatakan masalah kami pada orang tuaku dulu.

"baiklah fiz,kali ini aku menyetujui saranmu,maafkan aku ya fiz,disaat hari bahagiamu aku justru merepotkanmu."aku sangat menyesal dengan kejadian ini,kenapa semua terjadi bertepatan dengan hari pernikahan hafiz.

"tidak apa-apa aisyah,aku justru yang seharusnya berterima kasih padamu karena disaat kamu memiliki masalah kamu masih bersedia membantuku."hafiz adalah sahabat terbaikku,dia selalu ada saat aku membutuhkan bantuannya,entah itu dari segi financial maupun dukungan dan semuanya,aku benar-benar bersyukur memiliki hafiz dan juga kevin,pria berkebangsaan australia yang sangat baik padaku juga aldo,kevin bahkan masih berharap aku dan aldo tidak benar-benar bercerai,beberapa hari yang lalu,tanpa sepengetahuanku dan hafiz,kevin menemui dokter indah,dia bersedia menikahinya menggantikan aldo, tetapi dokter indah tentu saja tidak mau,dokter indah bahkan memaki-maki kevin sedemikian rupa,aku tahu dari bhita yang kemarin diberitahu oleh aldo,semenjak aku dan aldo akan bercerai,bhita tidak berani menemuiku,dia merasa bersalah karena telah memperkenalkan aldo dengan dokter indah,hingga akhirnya masalahnya menjadi seperti sekarang ini. kami hanya berbicara melalui telepon,saat kudatangi dirumah sakit bhita dan adrian menghindariku,padahal aku sama sekali tidak menyalahkan mereka,mungkin ini sudah suratan takdir yang harus kujalani.

"oke fiz,kita saling membutuhkan,begitu saja,kau tidak usah berterima kasih padaku lagi,nanti tidak selesai-selesai."kataku sampil tersenyum pada hafiz,dia membalas senyumku dan meninggalkanku,dia akan menjemput anna dirumah sakit,mulai besok anna sudah cuti karena lusa mereka akan menikah. aku kemudian masuk kekamarku karena devan menangis,beberapa hari ini baby devan rewel,mungkin karena ada ikatan bathin antara baby devan dan ayahnya,aldo sangat terpuruk,dia menjadi pendiam,saat aku meminta beberapa dokumen yang dia simpan,aku melihat matanya memerah,dia sangat terpukul dengan kejadian ini.

"sayang nya mama,baby devan yang ganteng dan imut,kenapa sayang? kenapa kamu rewel lagi? devan harus menjadi anak yang kuat ya sayang,buktikan pada mereka yang mendzolimi kita,bahwa mereka tidak berhasil,bahwa usaha mereka sia-sia,aku menyenandungkan sholawat,seketika devan menjadi tenang.

"nah...begitu dong sayang,,ini bukan akhir dari segalanya,oke,,,kalian akan selamanya menjadi ayah dan anak,tidak ada yang bisa merubah itu,kau tenanglah sayang,kita serahkan semuanya kepada sang pemilik kehidupan ." aku menyusui baby devan hingga kembali tertidur,malam harinya baby devan sudah tidak rewel lagi,mungkin dia mengerti yang aku sampaikan,juga mungkin karena aku lebih tenang sekarang,aku benar-benar menyerahkan semuanya pada Allah atas masalah yang menimpaku ini,semua adalah miliknya.

"aisyah,,aku ingin mengobrol denganmu,keluarlah.!"kevin mengetuk pintu kamarku,aku pun segera menemuinya.

"ayo vin,kita keruang tamu,"aku menutup pintu kamarku perlahan,kemudian aku berjalan mengikuti kevin menuju ruang tamu.

"vin,terima kasih ya,tetapi kau tak perlu mengorbankan dirimu demi aku,aku dan devan baik-baik saja,kau tenanglah,justru yang aku khawatirkan adalah mental aldo,tetapi aku juga tidak bisa melakukan apapun untuk membantunya,aku benar-benar tidak sanggup jika harus berbagi suami dengan orang lain,aku takut jika kupaksakan akan membuat masalah ini semakin buruk,jadi kau tak perlu menghawatirkan aku."aku melihat wajah kevin terkejut mendengar kata-kataku,dia kemudian tersenyum,dia menggenggam tanganku,aku membiarkannya,kami adalah sahabat,sahabat sejati.

"aisyah,aku sungguh malu padamu,aku benar-benar minta maaf,aku sudah lancang mencampuri urusanmu,tetapi aku hanya ingin membantu kalian,aku sangat sedih melihat kalian harus berpisah,padahal kalian saling mencintai."kevin merasa malu padaku,aku melepaskan tanganku darii genggamannya,aku tersenyum kepadanya.

"vin,,mencintai itu tidak harus selalu bersama,mencintai itu tidak mengekang orang yang kita cintai,kita tidak boleh membuat orang yang kita cintai melalaikan tanggung jawabnya,mencintai itu harus sanggup berkorban,aku sangat mencintai aldo,maka dari itu aku ingin aldo bertanggung jawab kepada anaknya,aku mencintainya,sangat mencintainya vin,maka dari itu,aku rela berpisah darinya,bahkan jika aku harus menderita,tetapi aldo selamat diakhirat kelak,kau sudah mengerti kan vin?"aku tersenyum pada kevin,aku merasa kevin mulai mengerti.

"aisyah,akhlaqmu begitu luhur,aku ingin mengenal lebih dalam agamamu,aku sangat kagum dengan agamamu,ajari aku aisyah,aku rasa aku jatuh cinta dengan agama islam,,aku ingin mengenalnya secara detail,apakah kau mau membantuku aisyah?"aku bahagia mendengar kata-kata kevin.

"pasti vin,asalkan semua keinginan itu hadir dari hatimu."aku menepuk bahu kevin,aku kemudian pamit kekamar karena aku sangat lelah,aku ingin beristirahat,besok kami akan sangat sibuk.