aldo pov
aku memikirkan kata- kata aisyah tadi, apakah anna berbohong? atau aisyah yang berbohong...
"aisyah tidak mungkin berbohong, anna lah yang betbohong, tetapi aku harus mengikuti permainannya, aku harus bisa membuktikan bahwa dia bersalah...aku harus bisa membuat anna mempertanggung jawabkan perbuatannya." gumam aldo seorang diri,beruntung anna sedang ada pasien tadi, hingga aku bisa mengetahui keadaan yang sebenarnya.
"arrrggghhh...." aku berteriak frustasi sambil menjambak rambutku sendiri.
" maafkan aku aisyah...kamu harus bersabar sebentar lagi, aku harus membuat anna bertanggung jawab." aku berbicara sendiri seperti orang gila, aku kemudian menelepon hafiz, aku menceritakan keadaan yang sebenarnya dan dia berjanji untuk membantuku setelah dia pulang dari Australia nanti, aku juga menelepon kevin, aku minta kevin untuk menjaga istri dan calon anak kami, saat aku sudah selesai aku menghapus riwayat panggilan di ponselku,karena anna sering melihat dan mengecek ponselku,dia wanita yang licik dan berbahaya.
pov end
" aisyah...maafkan ibu dan ayahmu ya nak, karena kami tidak bisa menjagamu kau jadi seperti ini..." ibu memelukku dan menangisi keadaanku, dia merasa kasihan terhadapku karena kehidupanku penuh dengan ujian
" aku baik- baik saja bu...yang penting ibu menjaga ayah...ibu harus segera kembali karena keadaan ayah sedang tidak sehat." kataku menenangkan ibuku.
" lalu bagaimana denganmu nak?" ibuku juga menghawatirkanku,dan aku pun tersenyum.
" ibu...sore ini kevin akan menjemputku bu...aku sudah sehat dan bayiku juga sehat,aku baik- baik saja,,,ibu pergilah,,,kasihan ayah...aku bisa menjaga diri kok bu." aku berhasil membujuk ibuku, beliau kemudian berpamitan dan kembali ke bandung karena ayahku juga sedang sakit.seorang suster melepas infusku, dan aku segera berkemas karena administrasi sudah dibereskan ibu sebelum pergi tadi, aku kemudian memesan taxi online dan aku langsung pergi ke rumah hafiz.
" assalamu'alaikum...." aku mengucapkan salam dan nisa menjawab salamku,dia berlari menghampiriku dan memelukku.
" wa'alaikum salam...tante cantik...apakah adik bayi baik- baik saja?" tanyanya sambil mengelus perutku yang sudah terlihat membesar.
" alhamdulillah sayang....adik bayi baik- baik saja."aku mencubit pipi nisa dan mencium keningnya,kevin datang dari dapur dan memarahiku.
" aisyah...kenapa kau pulang sendiri? bukankah aku bilang akan menjemputmu..." kevin sangat marah padaku,sahabatku ini memang paling protektif terhadapku.
" maafkan aku vin...aku tidak ingin merepotkanmu." aku tersenyum pada kevin yang langsung membantu membawa barang - barangku.
" terima kasih vin," aku kemudian berbaring dikamarku, sementara kevin menyuapi nisa menggantikan tugasku.
" aisyah...ada yang mau aku sampaikan padamu, ini tentang aldo." kevin menemuiku dikamar setelah nisa tidur siang.
" ada apa dengannya vin, kemarin dia yang menolongku, tetapi dia berubah vin...aku tak lagi mengenalnya, dia telah berubah sangat banyak hingga aku benar-benar tidak mengenalnya." air mataku membasahi kedua pipiku, jilbabku sampai basah, kevin membelai kepalaku penuh kasih sayang, dia sudah seperti kakakku, dia sangat baik padaku dan aldo dulu.
" aisyah...aku sudah bicara dengan aldo tadi, dia sudah menjelaskannya padaku semuanya, dia minta maaf padaku dan memintaku menjagamu untuk sementara waktu dia menyelesaikan urusannya dengan anna." kevin menceritakan semuanya padaku dan aku merasa lega,ternyata aldo masih mencintaiku, tetapi dia harus berurusan pada anna terlebih dahulu,aku juga tidak menyangka anna berbalik memusuhiku...memangnya apa salahku...
" kevin...kenapa nasib rumah tanggaku selalu diuji seperti ini...dylan yang mengejarku,dylan yang bunuh diri tetapi kenapa anna melpiaskannya padaku...memang apa salahku vin...bukankah dylan tahu sejak awal kalau aku adalah istri aldo...kenapa semua orang menyalahkanku vin .." aku terisak didepan kevin...aku tidak habis fikir, kenapa anna begitu membenciku sekarang.
" aisyah...kesalahanmu hanya satu, kamu terlalu cantik...sehingga orang- orang itu terobsesi padamu, hanya orang- orang yang kuat iman seperti aku dan hafiz yang bisa selamat dari jeratan kecantikanmu.' kevin tertawa setelah mengungkapkan pendapatnya. kemudian dia pergi meninggalkanku dan menyuruhku untuk beristirahat sementara dia akan menjemput hafiz di bandara bersama nisa.
" hafiz...kevin...aku beruntung memiliki kalian..." aku memejamkan mataku, aku berharap masalah kami segera selesai dan aku bisa bersatu kembali dengan aldo.