Chereads / Sexy man in the hot spring / Chapter 5 - part 4

Chapter 5 - part 4

Satu minggu sudah jimin dan keluarganya berada di jepang. Dan dua hari yang lalu renovasi pada tempat pemandian air panas itu setelah sebelumnya jimin dan ayahnya melihat kondisi tempat nya.

Setelah dari tempat itu ayah jimin segera menyewa jasa renovasi dan ke esok kan harinya mereka datang ke tempat pemandian dengan jimin memberikan arahan. Jimin menyuruh mereka untuk merenovasi total tempat itu karena sudah terlihat lapuk termakan waktu. Namun saat hari pengerjaannya jimin ingin mereka tidak merubah bentuk dari bangunan itu karena jimin ingin menjaga keaslian tempat itu dan menambahkan sebuah kolam untuk memelihara ikan.

Hari ini jimin datang memantau pengerjaan renovasi. Dengan berbekal foto setiap sudut ruangan yang jimin abadikan dari kamera ponselnya.

"Ah maaf paman tolong ruangan ini jangan dirubah tetap saja seperti ini." Ucap jimin sambil menunjukan layar ponselnya yang memperlihatkan sebuah gambar ruangan yang saat ini di kerjakan oleh beberapa orang.

"Baik tuan." Ucap salah satu orang dari jasa renovasi itu.

Pengerjaan renovasi pun hampir selesai dengan pencapaian 87%. pengerjaan renovasi di prediksi akan selesai 1 minggu lagi. Dan ini sudah 2 minggu lebih 4 hari pengerjaan renovasi berjalan lancar dan begitu cepat.

Setelah memantau pengerjaan renovasi, jimin kembali ke rumah neneknya. Dia merasa lelah namun perasaannya senang melihat hasil pengerjaan dari mereka sangat memuaskan.

Kini jimin pun sudah masuk ke dalam rumah. Dia ingin segera mandi dan ber gelung dengan ranjangnya.

"Aku pulang!" Teriak jimin sambil melangkahkan kakinya hendak masuk ke kamarnya.

"Eoh.. Jimin sudah pulang? Bagaimana perkembangannya?" Ayah jimin yang sedang bersantai di ruang tamu menyapanya.

"Berjalan baik ayah. Sudah hampir selesai."

"Benarkah baru dua minggu sudah akan selesai saja.."

"Ayah jaman sekarang serba cepat dan pekerjanya juga banyak jadi ya cepat selesainya."

"Hmm.. Kau mandilah sebentar lagi makan malam siap."

"Ne ayah."

Jimin pun membalik badannya dan berjalan menuju kamarnya. Tak berapa lama Yonhwa menghampiri chanyeol yang masih Bersantai di ruangan itu.

"Aku tadi mendengar suara jimin. Apa dia sudah pulang?"

"Sudah bu, ada apa?"

"Tidak ada, hanya tanya saja."

"Aish.. Ibu ini.." Chanyeol hanya menggelengkan kepalanya melihat ibunya.

"Oppa, ada apa?" Baekhyun datang dari arah dapur menghampiri suaminya dengan apron yang masih melekat di tubuhnya.

"Tidak apa-apa. Oh ya kau sudah selesai? Aku sudah lapar sayang." Ucap chanyeol sambil menarik lengan istrinya membawanya keatas pangkuannya sesekali memberikan kecupan-kecupan diwajahnya. Jimin yang baru saja keluar dari kamarnya hanya bisa berkacak pinggang melihat tingkah orang tuanya yang tak tahu tempat.

"Ekhem.." Jimin berdehem membuat sepasang lovely bird sadar akan tingkahnya.

"Eh jimin.. Hehe.. Ayo ke dapur ibu sudah menyiapkan makan malam." Ucap Baekhyun dengan tingkah kikuknya dia bangkit dari pangkuan Chanyeol dengan cepat kemudian menarik jimin ke arah ruang makan. Chanyeol pun mengikuti jimin dan Baekhyun di belakangnya sambil berdecak kesal dan menggerutu karena acara 'mari menggoda istrinya' diganggu oleh puteranya.

"Untung anak ku sendiri, kalau bukan.."

"Kalau bukan, ayah mau apa?" Sela jimin yang bisa mendengar gerutuan ayahnya.

"Apa? Ayah tak mengatakan apa-apa." Ucap chanyeol mengalihkan pandangannya kemana saja asal tak menatap dua orang di depannya.

"Ibu.. Ayah mau membuang jimin karena jimin sudah mengganggu kegiatan ayah yang menggoda ibu tadi." Jimin mengadu pada baekhyun sambil merengek manja. Chanyeol yang mendengar itu membuka mulutnya akan protes karena tak merasa berkata seperti itu. namun tanpa di duga baekhyun dengan cepat menoleh ke arah belakang dan mengulurkan tangannya di depan wajah suaminya dengan mengacungkan jari telunjuknya.

"Berani-beraninya kau berniat membuang putraku kesayangan ku hah! Tak ada jatah satu bulan untukmu!" Setelah mengucapkan kata-kata dengan penuh penekanan itu baekhyun segera menarik jimin pergi.

"JIMIINNNNN!"

Teriak frustasi chanyeol menggelegar di seluruh penjuru rumah itu. Jimin yang mendengar itu hanya terkekeh puas sudah menjahili ayahnya.

Di ruang makan sudah terlihat neneknya duduk di sana menunggu untuk makan malam bersama. Jimin dan baekhyun pun duduk dan mengambil makanan mereka kemudian siap menikmati hidangan di depannya itu.

Tak berapa lama Chanyeol datang dan mendudukkan diri di samping baekhyun dan menatap tajam pada jimin. Jimin yang merasa di tatap menolehkan kepalanya kearah chanyeol kemudian tersenyum manis menciptakan senyum sabitnya. Chanyeol yang melihat senyum putranya itu akhirnya menghela nafas dan segera mengambil beberapa makanan ke piringnya dan kemudian menyantapnya.

"Jimin-ah bagaimana renovasinya?" Tanya sang nenek pada jimin. Kini mereka sudah di ruangan keluarga sambil menonton televisi setelah menikmati makan malam mereka tadi.

"Sudah hampir selesai nek, jimin sudah tak sabar menunggu tempat itu selesai di renovasi." Ucap jimin sambil tersenyum.

"Ibu juga, ingin segera mencoba mandi di pemandian itu. Ah.. Pasti menyenangkan!" Ucap baekhyun sambil menepuk kencang bahu chanyeol saking antusiasnya. Chanyeol mengaduh kesakitan karena pukulan baekhyun tak main-main sakitnya.

'𝘚𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘵𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘫𝘢𝘵𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘣𝘶𝘭𝘢𝘯, 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘱𝘶𝘬𝘶𝘭𝘢𝘯 𝘮𝘢𝘶𝘵 𝘥𝘢𝘳𝘪𝘯𝘺𝘢. 𝘈𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢 𝘴𝘪𝘢𝘭 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘯𝘪..!' batin Chanyeol merutuki nasib sial yang menimpanya hari ini sambil mengusap bahunya yang terasa sakit.

***

Tak terasa dua minggu telah berlalu dan renovasi ternyata selesai lebih cepat dari perkiraan. Lima hari yang lalu renovasi selesai dan di lanjutkan dengan menata ruangan yang dimana setiap ruangan itu terdapat perabotan yang di letakkan sama persis dengan posisi aslinya. Benar- benar tak merubah setiap incinya. Hanya kamar penginapan saja yang Jimin rubah karena jimin ingin tamunya merasa nyaman selama menginap di sana nantinya.jimin sangat puas dengan hasilnya dia pun membayar jasa renovasi yang ayahnya sewa dengan tambahan bonus sebagai rasa terima kasih dengan hasil kerja keras mereka yang memuaskan.

Hari ini hari pertama pembukaan tempat pemandian itu dengan acara pengguntingan pita merah sebagai tanda peresmian tempat pemandian air panas miliknya.

Mulai banyak pengunjung dan turis yang tanpa sengaja melihat peresmian pembukaan tempat pemandian milik jimin memesan tempat menginap karena turis yang baru datang ke jepang yang belum memesan hotel atau penginapan saat itu juga memesan tempat menginap di sana.

"Sumimasen!" (Permisi)

"Yokoso" (Selamat datang!) Ucap Chanyeol pada saat seorang tamu datang.

"Raishu no tame ni 2tsu no heya oyoyaku shitai."(Saya mau memesan dua kamar untuk menginap satu minggu di sini.) ucap orang itu.

"A... Daijobu chottomatte. Dare no namae de?" (Ah.. Baiklah tunggu sebentar. Atas nama siapa?)

"Jung hoseok."

"Apa anda orang korea?"

"Benar bagaimana anda tahu?"

"Dari nama anda tuan."

"Ah benar juga. Saya juga baru ingat kalau nama penginapan ini dengan marga orang korea"

"Ne tuan. Baiklah, ini kuncinya. Terima kasih dan Semoga nyaman dengan pelayanan kami." ucap Chanyeol sambil membungkukkan badannya.

"Ne Terima kasih." Hoseok pun membalas membungkukkan badan.

Setelah itu pria yang bernama hoseok pun memasuki pintu penginapan di sebelah kiri dari meja resepsionis. Setelah masuk kedalam, di sana sudah terlihat berjejer kamar penginapan yang berjarak sekitar 10 meter dari tiap-tiap kamar dan juga terdapat taman buatan yang asri dihiasi bunga-bunga cantik yang tertanam rapi dan juga pepohonan rindang terlihat teduh. Benar-benar suasana yang menyegarkan mata.

"Woah.. Tidak sia-sia memilih tempat ini. Bisa-bisa aku tak ingin pulang dari sini." Hoseok berdecak kagum melihat pemandangan di depan matanya.

Setelah menikmati pemandangan itu hoseok beranjak dari sana dan mulai mencari kamarnya..

"305,306,307... Ah ini dia kamar 308. Ternyata setelah masuk ke dalam tempat ini sangat luas. astaga memang seberapa luas tanah yang di gunakan? Kenapa juga aku memikirkan itu..aish.."

Hoseok pun membuka kamarnya dan masuk kedalam dan di buat menganga karena apa yang dia lihat. Kamar yang bercat biru langit ruangannya sangat luas bernuansa minimalis dan sedikit sentuhan tradisional dengan ranjang ukuran king size. Di Samping kiri ranjang terdapat lemari kecil dengan tiga laci Dan di sebelah kanan berjarak satu meter terdapat lemari kayu besar dan disampingnya ada sebuah pintu kamar mandi. Di dekat pintu masuk terdapat sofa panjang dan meja kecil di sampingnya.  Hoseok pun menaruh kopernya di dekat ranjang dan melangkahkan kaki ke arah pintu kamar mandi itu dan membukanya.

Kamar mandinya pun luas, di depan sana hoseok melihat ruang bilas yang tertutupi kaca buram di samping kanannya terdapat bathtub dan di sudut kirinya terletak toilet duduk. Di dekat pintu masuk kamar mandi terdapat kaca besar yang melekat di dinding dengan wastafel di bawahnya.

Hoseok kembali di buat kagum dengan kamar penginapan itu.

"Ini penginapan atau hotel sih sebenarnya? Astaga pemiliknya benar-benar mempunyai selera tinggi."

Hoseok pun keluar dari kamar mandi itu dia kembali ketempat di mana kopernya berada. Dia mulai membukanya dan memasukan pakaian miliknya ke dalam lemari yang tersedia di sana. Setelah selesai hoseok merebahkan tubuhnya di ranjang empuk itu. Dan mengeluarkan ponselnya jarinya mulai menekan keyboard pada aplikasi pesannya untuk mengirim pesan pada sahabatnya.

𝙏𝙤; 𝙠𝙚𝙡𝙞𝙣𝙘𝙞 𝙗𝙚𝙧𝙤𝙩𝙤𝙩

𝙷𝚎𝚢, 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚞 𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚞𝚋𝚞𝚗𝚐𝚒 𝚔𝚞? 𝙰𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚞 𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚓𝚞𝚐𝚊?

𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙠𝙚𝙡𝙞𝙣𝙘𝙞 𝙗𝙚𝙧𝙤𝙩𝙤𝙩

𝚂𝚊𝚋𝚊𝚛 𝚑𝚢𝚞𝚗𝚐

𝚂𝚎𝚋𝚎𝚗𝚝𝚊𝚛 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚊𝚔𝚞 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒.

𝙺𝚊𝚞 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚖𝚊𝚗𝚊?

𝙰𝚔𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚍𝚒 𝚝𝚘𝚔𝚢𝚘.

𝙏𝙤; 𝙠𝙚𝙡𝙞𝙣𝙘𝙞 𝙗𝙚𝙧𝙤𝙩𝙤𝙩

𝙰𝚔𝚞 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚍𝚒 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚒𝚗𝚊𝚙𝚊𝚗.

𝙽𝚊𝚖𝚊 𝚙𝚎𝚗𝚐𝚒𝚗𝚊𝚙𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 '𝙿𝚊𝚛𝚔'𝚜 𝚑𝚘𝚝 𝚜𝚙𝚛𝚒𝚗𝚐𝚜'

𝙰𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝𝚗𝚢𝚊 𝚡𝚡𝚡𝚡𝚡𝚡𝚡𝚡𝚡𝚡.

𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙠𝙚𝙡𝙞𝙣𝙘𝙞 𝙗𝙚𝙧𝙤𝙩𝙤𝙩

𝙾𝚔 𝚑𝚢𝚞𝚗𝚐

𝙰𝚔𝚞 𝚔𝚎 𝚜𝚊𝚗𝚊 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐.

Hoseok pun tak membalas pesan itu dia pun bangkit dan menuju kamar mandinya berniat membersihkan tubuhnya yang lengket.

"Ah.. Akhirnya sampai juga."

𝙏𝘽𝘾