"Ah... Nyaman sekali..."
Ucap taehyung saat dirinya masuk ke dalam kolam air panas menyandarkan punggungnya pada dinding kolam yang terbuat dari bebatuan.
Saat ini jimin dan taehyung sedang menikmati berendam di pemandian airwcg panas yang ada di dalam penginapan itu. Tadi setelah menikmati ke indahan taman di penginapan, jimin mengajak taehyung untuk berendam di pemandian air panas yang ada di penginapan itu.
Saat ke duanya sedang asik ngobrol dan bercanda keduanya mendengar suara pintu masuk pemandian di buka. Terlihat dua orang masuk ke dalam dan menuju ke kolam.
"Jimin?" Ucap jungkook saat melihat jimin juga berada di sana.
"Hai jungkook!" Ucap jimin sambil menunjukkan senyum bulan sabitnya.
"Eh, dia siapa kook?" Ucap hoseok berbisik ke telinga jungkook dengan mata berbinar menatap jimin. Hoseok merasakan detak jantungnya yang berdetak kencang melihat sosok indah di depannya.
"Dia pemilik penginapan ini hyung."
"Wow! Benarkah? Cantik sekali kook." Hoseok menatap jimin dari atas ke bawah. Merasa kagum pada sosok di depannya karena bagaimana pun dia adalah pria tapi parasnya mengalahkan ke cantikan wanita dan tubuhnya yang ramping berisi dan jangan lupakan kata sexy melekat padanya saat orang memandangnya.
Jimin yang melihat jungkook dan hoseok berada dalam dunianya sendiri mengangkat bahunya acuh dan kembali pada taehyung.
"Siapa mereka minie?" Tanya taehyung penasaran.
"Oh.. Mereka adalah tamu yang menyewa di penginapan." Ucap jimin sambil tangannya memainkan air.
"Um..." Taehyung menganggukkan kepalanya mengerti.
Mereka pun kembali menikmati acara berendam nya. Taehyung tanpa sadar menatap orang yang berada di samping jungkook. Mengagumi pria itu dan melihat senyumnya membuat hati taehyungΒ berdesir entah perasaan apa yang muncul pada dirinya. Tanpa ia sadari jimin telah memanggilnya sedari tadi.
"Tae... Taetae.. Ih.. Taetae!"
"Eh.. Ah.. Ya.."
"Aish.. Kau kenapa hum..?"
"A-aku tidak apa-apa minie.." Ucap taehyung gugup.
"Kita sudahi saja berendam nya aku sudah lelah ingin ingin pergi tidur."
"Baiklah. Ayo minie." Ucap taehyung lalu menarik lengan jimin untuk segera menuju ruang bilas. Jungkook yang melihat jimin keluar dari kolam ingin mengikuti nya namun pertanyaan hoseok mengurungkan niatnya.
"Jadi salah satu dari mereka bukan?"
"Apa?"
"Kau jatuh cinta pada salah satu dari mereka berdua buka?"
"Ne hyung, aku jatuh cinta pada jimin."
"Oh.." Hoseok terkejut dengan jawaban jungkook namun dia mencoba menahan rasa keterkejutannya dan bersikap santai karena hoseok sebenarnya juga mulai menyukai jimin dari beberapa waktu yang lalu. namun hoseok harus rela membuang perasaannya itu karena tidak mungkin menyukai seseorang yang sahabatnya juga menyukainya. Dan hoseok hanya bisa menghela nafasnya pasrah.
"Hyung aku ingin kembali ke kamarku untuk istirahat."
"Baiklah kajja."
***
πππππΌ 08.40π₯π’
"Chanie, ada paket di depan pintu tapi tidak ada nama pengirimnya." Ucap baekhyun membawa sebuah kotak berwarna merah dengan kartu yang di tempelkan di tutup kotak itu.
"Aneh sekali, untuk siapa sayang?"
"Di sini di tulis untuk park jimin. Ini untuk jimin chanie."
"Kemari biar aku yang melihatnya." Chanyeol pun mulai membuka kotak itu.
"Akhhh.. Chanie!.. Hiks.. Hiks.. Siapa orang yang tega melakukan ini.. Hiks.." Baekhyun yang terkejut langsung memeluk suaminya. Karena kotak yang di tujukan untuk putranya berisi sebuah boneka dengan fotoΒ jimin yang di gunting pada bagian wajahnya dan di tempelkan pada wajah boneka itu. Dan yang membuat baekhyun menangis adalah keadaan boneka itu yang mana di bagian dada boneka sebuah pisau lipat menancap di sana dengan darah yang melumuri tubuh boneka itu.
Dan tanpa sengaja mata chanyeol mengarah pada sebuah kertas yang mempunyai deretan kata di sana. Chanyeol pun mengambil kertas itu dan membacanya.
Hidupmu tak akan pernah tenang.
aku akan segera menghabisi mu park jimin.
Begitulah tulisan dari kertas itu. Dia bertanya-tanya apa jimin punya musuh tapi itu sangat tak mungkin karena jimin seorang yang baik dan ramah tamah tidak mungkin dia punya musuh.
"Siapa sebenarnya orang ini?"
***
π πππΌππ 11.00π₯π’
Jimin dan taehyung tidur di ruangan khusus yang ada di penginapan miliknya. jimin tiba-tiba terbangun dari tidurnya entah kenapa. Jimin mendudukkan tubuhnya dan menatap taehyung yang masih terlelap. Kemudian ia beranjak dari ranjangnya dan berjalan keluar dari ruangan itu. Entah mengapa langkahnya membawa dirinya ke arah taman penginapan itu.
Kini jimin duduk di bangku dekat kolam ikan di taman itu. Menikmati suasana malam meski sedikit dingin namun jimin masih nyaman di sana.
Sebuah jaket tebal berwarna hijau telah berada di bahu sempitnya. Jimin pun menolehkan kepalanya mendapati jungkook dengan senyum kelincinya ada di sampingnya.
"Jungkook, kau belum tidur?"
"elum entah mengapa tidak merasakan kantuk malam ini. Kau sendiri?"
"Aku tadi terbangun entah kenapa, aku merasa gelisah."
"Tenangkan pikiranmu tidak apa-apa aku ada disini."
"Terima kasih." Jimin pun tersenyum tulus pada jungkook.
"Jimin jangan tersenyum seperti itu."
"Eh? Kenapa?"
"Senyum mu membuat jantungku tak sehat." Ucap jungkook dengan tersenyum lebar.
" Astaga jungkook..ish.." Jimin memukul dada jungkook main-main wajahnya pun merona akibat ucapan jungkook.
"Tapi itu benar jimin coba rasakan." Jungkook pun memegang tangan jimin dan menarik meletakkannya kearah dada kirinya.
Jimin yang merasakan detak jantung jungkook yang berdetak sangat cepat, wajahnya yang sudah merah semakin merah.
"Jimin boleh aku menjadi seorang yang lebih dekat denganmu?"
"Huh?"
"Aku ingin menyukaimu bahkan mencintaimu. Aku tidak perduli kalau pria yang bersamamu tadi adalah kekasihmu tetap saja tidak akan menghilangkan perasaanku untukmu."
"Em, kook.. Orang yang bersamaku tadi adalah sepupuku."
"Eh benarkah?"
"Ne, tapi jungkook apa ini tidak terlalu cepat karena juga kita baru saja bertemu."
"Tidak jimin aku kau tahu, aku mencintaimu jimin."
"Mm.. Aku.. Masih ragu jungkook."
"Ne tidak apa-apa. Aku akan tetap menunggumu sampai kau yakin." Jimin pun tersenyum manis.
Jimin dan jungkook pun akhirnya melanjutkan sesi mengobrol mereka sampai pukul 02.00am. Setelah itu ke duanya kembali ke kamar masing-masing dan segera terlelap.
ππ½πΎ