Keributan di kasir itu membuat Imam keluar dari ruangannya. Ia melihat Gheisha dipeluk oleh Tuti. Di depan Tuti, Adah berdiri sambil merentangkan kedua tangannya.
Imam sudah memperhatikan sejak kemarin, bahwa laki-laki yang menjadi pengunjung resto, kerap sekali mengganggu dan menggoda wanita itu. Tapi, mungkin laki-laki ini terlalu kasar, karenanya Adah dan Tuti jadi melindungi gadis itu, pikir Imam. Ia harus menyelesaikan masalah tanpa mengundang perkelahian.
"Maaf, Mas. Ini ada apa ya? Saya pemilik resto, jika ada yang ingin Anda bicarakan, bisa kita bicarakan baik-baik."
"Siapa nama wanita ini?" tanya Aryk. Ia ingin memastikan kalau wanita itu adalah Gheisha, istrinya. Jika Gheisha melamar pekerjaan, pasti namanya tertera di surat lamaran.
"Dia adik saya, Mas. Namanya Shania. Apa dia berbuat salah?"
"Kalian semua berbohong. Dia ini istriku, Gheisha!" bentak Aryk.
