Aryk mendapat telepon dari rumah sakit. Pihak rumah sakit memberitahu bahwa ibunya Aryk sedang kritis di ruang ICU. Rosida memang sudah sakit-sakitan sejak Aryk masih SMA.
Kadar hb-nya sering turun tiba-tiba. Kali ini, ia sampai terjatuh di kamar mandi. Pembantu yang menemukan Rosida tergeletak di kamar mandi, membawanya ke rumah sakit.
Aryk bergegas pergi ke rumah sakit. Sudah tiga tahun, ia tidak pulang ke rumah Surendra. Ia sangat merindukan ibunya, tapi enggan bertemu dengan neneknya.
***
Brakk!
Aryk membuka pintu ruang rawat dengan panik. Semua orang yang ada di ruangan itu menoleh padanya. Aida juga berada di sana dengan tatapan penuh kebencian.
"Heh, aku pikir orang gila mana yang membanting pintu. Rupanya anak sialan itu lagi," cibir Aida dengan ketus.
"Ibu, tolong jangan mengatakan kata-kata seperti itu. Aryk anak kandung Mas Rendra, dia cucunya Ibu juga," ucap Rosida. Ia bicara dengan lemah lembut.