Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

ceritaku siang itu

🇮🇩Laela_2025
--
chs / week
--
NOT RATINGS
11.1k
Views
Synopsis
Eca gadis yang berkulit sawo matang, memiliki mata berwarna coklat tua dan tinggi badan 158 cm duduk di halte menunggu angkot yang akan membawanya pulang ke rumah akan tetapi ada sepasang mata yang mengawasi dari sebrang jalan itu, akankan mereka akan bertemu lagi atau hanya sekedar berpapasan saat pada saat itu...
VIEW MORE

Chapter 1 - siang itu

Hari yang cukup panas untuk ukuran Eca, ya dia gadis berkulit sawo matang, dengan mata coklat tua dan tinggi badan 158 itu telah menyelesaikan urusan nya di kantor jasa pengiriman barang. Hari ini dia tidak membawa motornya maka dari itu dia harus menunggu angkot di halte sambil memainkan HP-nya sampai tidak sadar ada yang memperhatikan gadis itu sedari tadi sesaat setelah dia keluar dari kantor jasa pengiriman barang dengan senyum yang hanya dia si cowok misterius itu yang tau.

"oh cewek ini yang mereka perdebatan selama ini gak cantik dan menurut ku biasa saja dan jauh dari standar kecantikan para wanita yang ada" katanya dalam hati.

"Lama banget sih ni angkot nya" Eca berkata seperti itu padahal dia gak sadar bahwa ia baru menuggu 15 menit dan sudah mengeluh.

"Lucu juga jika dia sedang mengeluh bahkan dia tidak sadar kelakuan yang dia buat itu seperti anak kecil yang sedang meminta dibelikan permen" kata cowok misterius itu dengan senyum mengembang dan tanpa sadar senyum yang tidak pernah dia perlihatkan pada orang lain itu muncul karena melihat tingkah laku cewek yang dia bilang bukan tipe nya.

Dengan berat hati Eca berjalan menuju terminal angkot agar dia bisa cepat mendapatkan angkot untuk pulang karena dari tadi perutnya sudah meminta untuk diisi dengan sepiring nasi dan lauk pauknya ya dia menyesal tidak membawa motornya dan akhirnya dia yang mengeluhkan kondisi ini.

"Akhirnya sampai juga di terminal " katanya dengan wajah sumringah seperti baru kelar dari petualangan yang melelahkan dan mendapatkan hasil yang diinginkan.

Lelaki itu mengikuti Eca sampai di terminal angkot dengan santainya karena hampir semua orang yang membawa angkot kenal siapa dia sebenarnya, tapi tidak ada yang bisa membicarakan dia dengan sembarang karena mereka tahu siapa orang yang akan mereka hadapi setelah membicarakan soal cowok misterius itu, dan mereka cukup tau dan diam tanpa membahas lagi setelah kejadian yang cukup mencekam itu terjadi beberapa tahun silam.

Senyum itu hadir lagi setelah menunggu cukup lama ya Eca menuggu lagi hampir 20 menit sebelum akhirnya ada angkot yang akan pergi untuk membawa penumpang yang akan pulang ke rumah mereka masing-masing dan dengan kecepatan dia masuk dan duduk di dekat jendela di bagian tengah angkot agar ia bisa duduk sendiri dan tidak berdesakan dengan orang lain.

" nyesel banget deh aku gak bawa motor tadi kalo gak aku udah tidur di kamar sekarang ini" Eca menggerutu kebodohannya sendiri dengan mengibaskan tangannya untuk mendapatkan angin karena kepanasan di dalam angkot.

Sang cowok misterius itu juga masuk ke dalam angkot tapi di bagian depan samping supir angkot sampai-sampai wajah sang supir angkot menjadi pucat pasi sampai kaki dan tangannya kayak jadi jeli karena duduk berdampingan dengan cowok misterius itu dan sama halnya dengan semua orang yang ada di dalam angkot pun ikut diam tanpa ada suara lagi.

20 menit menempuh perjalanan dengan angkot akhirnya sampai juga di rumah dengan selamat.

"Assalamualaikum ma" Eca mengucapkan salam dengan tidak semangat karena otaknya sudah lelah dan rasa laparnya semakin menjadi jadi dengan cepat Eca menuju ke arah dapur untuk mengambil makanan yang telah dibuat ibunya belum sempat mengambil nasi ibunya sudah memukul tangannya.

"Cuci tangan dulu sana, baru pulang bukannya cuci tangan dulu baru ambil makanan malah langsung main ambil aja banyak kuman juga, dan jadi anak perempuan tu harus jaga kebersihan" kata mama Eca yang melihat anak perempuannya yang sudah tumbuh dewasa tapi masih saja seperti anak kecil kalau sudah lapar gak pakai mikir itu sudah cuci tangan apa belum sebelum makan.

" Iya ma, maaf aku laper pake banget tadi lupa gak bawa uang lebih untuk jajan Eca kira cuma sebentar eh ternyata antrian panjang juga hehehe" katanya dengan wajah cengar-cengir sambil mengambil piring untuk diisi dengan nasi dan lauk pauk yang sudah dimasak oleh ibunya.

Eca memakannya dengan lahap makan siang itu sampai sang ibu menggelengkan kepalanya karena melihat tingkah laku anak perempuannya yang melahap makanan seperti orang tidak makan dua hari saja.

"pelan-pelan aja gak ada yang minta makanan kamu cak, mama mau tidur dulu ya" kata mama Eca sambil pergi ke kamar.

" iya ma" kata Eca dengan mulut penuh dengan makanan yang telah masuk ke dalam mulutnya itu.