Chereads / mencintaimu sampai akhir / Chapter 46 - bab 46 Mengantar Si Kembar

Chapter 46 - bab 46 Mengantar Si Kembar

kirana, ziyad ,ayya dan ahfaz tiba di halaman pondok pesantren Hafidzul Qur'an milik kyai bashori keponakan dari umi farida.mereka disambut hangat oleh kyai bashori dan bu nyai hana.

" assalamu' alaikum ...umi...abah..." ziyad dan kirana menyapa sang pemilik pesantren, mereka sudah akrab karena sudah sering bertemu saat kyai bashori dan umi hana berkunjung ke mesir, ziyad dan kirana adalah anak angkat habib mustofa dan umi farida, secara otomatis ayya dan ahfaz sudah seperti anak mereka sendiri.

"wa'alaikum salam...ayo kita masuk...ayya...ahfaz...sini sama umi ..." umi hana menyambut keluarga empat orang itu dengan hangat.ayya dan ahfaz langsung menempel kedalam pelukan umi hana.

" waah...kalian sudah besar,,tampan dan cantik pula..." umi hana memuji si kembar.

ziyad dan kirana merasa senang dan juga tenang menitipkan mereka disini.

" ziyad...percayakan mereka berdua pada kami...insyaAllah...kami akan mendidik mereka seperti kami mendidik putra kami sendiri." kyai bashori tersenyum kepada si kembar.kyai bashori dan umi hana hanya mempunyai seorang putra yang kini sudah duduk di sekolah menengah pertama...dan juga sedang mondok di sebuah pesantren di rembang. jadi kehadiran si kembar adalah kebahagiaan mereka.

" njih kyai...saya sudah mantap...menitipkan ayya dan ahfaz pada anda.tolong anggap mereka seperti milik anda sendiri." ziyad merasa tenang,dia melirik istrinya yang wajahnya terlihat sedih.

setelah mengobrol dan bercerita ziyad dan kirana juga ayya dan ahfaz dipersilahkan beristirahat...ziyad memindahkan barang- barang si kembar ke kamar baru mereka disini...ayya dan ahfaz memang tinggal dirumah kyai bashori...mereka akan menjadi anak angkat kyai bashori dan umi hana.

dua hari berlalu dalam sekejap mata,saat nya ziyad dan kirana pamit pulang ke blitar,kirana memeluk si kembar dengan erat,dia juga berpesan agar mereka menurut kepada kyai bashori dan umi hana.

" ayya...ahfaz...umi dan abi pulang dulu ya...kalian jaga diri baik- baik, nurut sama umi dan abah ya..." kirana menyeka air matanya.

"umi...jangan sedih ya...kami akan baik- baik saja...kami akan belajar dengan sungguh- sungguh...dan kami akan cepat pulang." ayya membelai pipi kirana dan gadis kecil itu menciumnya.

ziyad dan kirana akhirnya berpamitan dan pergi meninggalkan pondok Tahfidzul Qur'an langsung menuju blitar.

***

sepanjang perjalanan kirana hanya diam, sesekali dia menyeka airmatanya, bagaimanapun juga, kirana belum terbiasa jauh dari si kembar dalam jangka waktu yang lama, jadi belum juga sehari mereka berpisah, kirana sudah merindukan ayya dan ahfaz.

" sayang...jangan seperti ini...kasihan anak- anak kalau uminya memikirkannya terus,,takutnya mereka menjadi tidak betah nanti..." ziyad mengenggam tangan kirana untuk menguatkan hatinya.

" iya bi...maafin umi ya..." kirana pun berhenti menangis kemudian memejamkan matanya.

setelah menempuh perjalanan yang sangat panjang, pasangan itu tiba kembali di blitar setelah selesai waktu isya'.

pak umar menyambut keduanya dengan senyum bahagia. hampir seminggu keduanya bepergian dan baru kembali, pak umar tidak sabar ingin segera melapor kepada ziyad tentang perkembangan pembangunan pesantren, tetapi melihat mereka agak kelelahan, pak umar mengurungkan niatnya.

" selamat datang ustadz ziyad, ning kirana..." pak umar mengangguk dan dibalas senyuman oleh kirana dan ziyad.

" terima kasih pak...kami sangat lelah hari ini...jadi saya menunggu pak umar di masjid besok selesai sholat subuh ya pak..." pak umar pun mengangguk,sementara kirana dan ziyad langsung beristirahat.

kirana berbaring dikamar sikembar, sekuat apapun dia berusaha bersikap biasa tetapi pada kenyataannya sangat sulit baginya, kirana masih terus terbayang canda tawa dan celotehan si kembar yang terkadang membuatnya menjadi gemas, tetapi kini rumah mereka terasa sangat sepi.kirana akhirnya tertidur dikamar sikembar. sementara ziyad yang baru saja selesai mandi tidak menemukan istrinya dimanapun menjadi agak khawatir.

saat dia membuka pintu kamar sikembar ziyad tersenyum melihat istrinya tertidur dengan nyenyak, ziyad kemudian berbaring di samping kirana dan memeluknya, dia akhirnya tertidur juga...perjalanan hari ini memang sungguh melelahkan bagi keduanya.

pagi hari, pak umar dan ziyad berdiskusi tentang tugas mereka setelah ziyad bepergian kemarin.

" ustadz ziyad...pembangunan sudah mencapai empat puluh persen dan sebagian kamar santri sudah siap ditempati,beberapa hari ini juga sudah ada santri yang mulai mendaftar, semua data- data pribadi santri ada di ruang kerja ustadz ziyad." pak umar menyampaikan semua tugas yang telah diselesaikannya pada ziyad,ziyad pun cukup puas dengan kinerja pak umar.

satu minggu setelahnya kegiatan di pesantren yang berada dibawah asuhan ziyad sudah memulai kegiatan.ada lima belas santri putra yan sudah mulai tinggal di pesantren itu...ziyad juga akan menghubungi habib mustofa untuk memberi nama pesantren mereka, dan kebetulan sekali minggu depan habib akan berkunjung ke pesantren ini...ziyad dan kirana senang dan menyiapkan penyambutan sederhana untuk orang tua angkatnya itu.