habib mustofa dan umi farida tiba di bandara juanda, pasangan kharismatik itu berjalan mendekati kirana dan ziyad yang menjemput mereka secara pribadi.
"selamat datang habib, umi..." ziyad mencium tangan habib mustofa dan kirana melakukan hal yang sama, umi farida memeluk putri angkat kesayangannya ini dengan penuh kerinduan.
" apa kabarmu nak...kau terlihat agak kurus..." umi farida merasakan tubuh kirana agak kurus saat memeluknya tadi.
" iya umi, belakangan ini nafsu makanku agak berkurang...jadi badan terasa agak ringan sekarang." kirana tersenyum malu.
"ziyad, bagaimana perkembangan santri baru- baru ini?" habib mustofa bertanya disepanjang perjalanan, ziyad pun dengan sabar menjawabnya.
" alhamdulillah bib...semua berjalan lancar, bahkan lebih cepat dari yang kita bayangkan."
ziyad menjawab dengan penuh percaya diri.mereka berempat telah sampai di parkiran dan segera memasuki mobil, ziyad pun membawa mereka ke pesantren.
" kau memang. bisa diandalkan ziyad..." habib mustofa menepuk punggung ziyad setelah puas berkeliling di lokasi yang sedang dibangun. sementara itu umi farida sedang membantu kirana membuat minum.
" umi istirahat saja, biar kiran yang menyiapkan nya." umi farida pun tersenyum.
" kirana, kemarilah nak.." tangan umi farida melambai memanggil kirana agar mendekat kepadanya.
" iya umi...ada apa...?" kirana bertanya pada umi sambil meletakkan secangkir teh dihadapan umi farida.
" sepertinya wajahmu terlihat lelah nak,,apa ada yang sedang mengganggu pikiranmu? tanya umi farida. kirana langsung menggelengkan kepalanya.
" hanya kurang tidur saja beberapa hari ini umi, kiran masih agak kepikiran dengan si kembar..." kirana tertunduk sedih saat teringat si kembar.
" sabar nak,,,semua ini memang berat diawal, tetapi suatu saat nanti kau akan tahu, bahwa yang kalian lakukan saat ini adalah yang terbaik." umi farida menyemangati kirana.
***
habib mustofa dan umi farida tinggal selama satu minggu di blitar, setelah itu mereka menemui kyai bashori dan umi hana di kudus, mereka juga bertemu si kembar dan melepas rindu selama beberapa hari sebelum keduanya kembali ke mesir.
waktu pun berlalu dengan cepat, enam tahun sudah ziyad dan kirana menjadi pengasuh pondok pesantren Al Buruj dibawah bimbingan langsung dari habib mustofa dan umi farida, dan kini jumlah santri yang mondok dipesantren itu telah mencapai seribu orang...wilayah pesantren pun juga telah meluas berkali- kali lipat dari sebelumnya.
hari ini ayya dan ahfaz akan kembali ke rumah karena tugas kyai bashori dan umi hana telah selesai, ayya dan ahfaz akan melanjutkan sekolah menengah ke pesantren di jawa timur.
ayya dan ahfaz diantar langsung oleh kyai bashori dan umi hana, ayya tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik, ayya sudah hatam al qur'an sejak usia 10 tahun, sedang kan ahfaz agak lamban sedikit dari ayya yaitu selisih satu tahun.keduanya juga pandai dalam memahami kitab kuning. ayya dan ahfaz sudah menghatamkan kitab alfiyyah yang berisi seribu nadhom diusia sebelas tahun..ini benar - benar pencapaian yang luar biasa, pada orang dengan kepintaran normal untuk menghatam kitab alfiyyah biasanya saat sudah kelas tiga ma, sedang kan sikembar baru akan memasuki sekolah menengah pertama.mereka benar- benar bakat yang fantastis.
sebuah mobil memasuki halaman pesantren, kirana dan ziyad sudah menanti didepan pintu ndalem( rumah milik kyai yang berada di lingkungan pesantren) saat kyai bashori dan umi hana turun dari mobil wajah kirana dan ziyad tersenyum bahagia, dan kirana mulai menitikkan airmata ketika melihat sesosok mungil seorang gadis yang cantik dan sesosok tinggi pemuda yang tampan, bahkan para santriwan dan santriwati mencuri pandang terhadap kedua lukisan yang menawan itu, mereka memanjakan mata mereka melihat adik- kakak anak kyai mereka itu.
" umi,,abi.." keduanya berlari menghampiri ziyad dan kirana, ayya dan ahfaz mencium tangan kedua orang tuanya yan kemudian memeluk mereka.
" ayya...ahfaz.." kirana menyambut uluran tangan putra putrinya yang menciumi tangannya dengan takdzim dan memeluknya secara bergantian kemudian melakukan hal yang sama terhadap abinya.ziyad dan kirana kemudian menyalami kyai bashori dan umi hana, mereka semua masuk dan duduk diruang tamu,,beberapa saat kemudian seorang santri yang membantu ndalem datang menyajikan teh hangat untuk mereka semua.ziyad dan kirana mengucapkan terima kasih kepada pasangan suami istri yang telah mendidik sikembar, kyai bashori juga merekomendasikan sebuah pesantren untuk si kembar melanjutkan studynya dan juga untuk menambah pengalaman keduanya ,karena kelak keduanya juga akan menjadi tokoh yang besar seperti kedua orang tuanya.