kirana merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya, dia mencoba bangun dari tidurnya dan bersandar dikepala tempat tidur, kirana melihat ziyad masih tertidur pulas tidak tega membangunkannya.
" ya Alloh...kenapa sesakit ini...?" kirana meremas sprei ditangannya untuk menahan rasa sakitnya yang teramat sangat.dia pun akhirnya berdiri dan berjalan kekamar mandi.
di dalam kamar mandi kirana merasa mual dan muntah- muntah..
ziyad mendengar suara orang yang sedang muntah pun terbangun dan mendapati kirana tidak ada disampingnya,ziyad segera bangun dan mencari keberadaan kirana dan menemukannya di kamar mandi tak sadarkan diri.ziyad pun panik dan menggendong istrinya kemudian membaring kannya ditempat tidur.
" kirana...kenapa kamu sayang...bangunlah...jangan membuat kakak khawatir.." ziyad menepuk- nepuk pipi istrinya, kemudian ziyad mengganti baju istrinya dengan pakaian bersih karena pakaian yang dipakai agak basah.
"ya Alloh kiran...kamu kenapa? " ziyad panik.
mobilnya sedang dibawa fadhil untuk mengantarkan ifa dan mungkin besok sore baru pulang..ziyad benar- benar bingung.
kirana perlahan membuka matanya,wajahnya sangat pucat, kedua tangannya masih meremas perutnya.
" kirana...kamu sudah sadar sayang?...apa dimana yang sakit...kenapa bisa sampai pingsan?" tanya ziyad bertubi- tubi.
" bi...tenanglah...aku tidak apa- apa..." kirana menenangkan suaminya, suaranya sangat lirih hingga ziyad harus mendekatkan telinganya ke wajah kirana.
" alhamdulillah...kakak buatkan teh panas dulu ." ziyad pun segera pergi ke dapur dan kembali dengan segelas teh panas untuk kirana. setelah meminum air hangat, sakit diperut kirana mereda. masih pukul setengah dua dini hari...ziyad pun berbaring di samping kirana dan memeluk istrinya, kirana berbaring didada suaminya, sementara tangan ziyad mengelus punggung istrinya dengan penuh cinta.
" bi...maafkan umi ya...sudah membuatmu khawatir." kirana memejamkan matanya, rasanya sangat nyaman berbaring didada ziyad.
" jangan seperti ini lagi ya sayang...kau membuatku takut..." kirana menganggukkan kepalanya dan kembali tertidur..keduanya saling berpelukan.
***
keesokan harinya ziyad dan kirana pergi ke dokter, tempat praktek dokter itu tidak begitu jauh dari rumah ziyad. kirana dan ziyad pergi ke dokter dengan meminjam motor milik pak umar, asisten habib mustofa yang baru datang, hari ini memang pembangunan pondok sudah dimulai kembali jadi ada sekitar sepuluh pekerja bangungan yang mengerjakan agar pekerjaan segera bisa diselesaikan, ziyad mempercayakan semuanya pada pak umar.
" bagaimana dok keadaan istri saya...?" tanya ziyad pada dokter yang baru selesai memeriksa kirana.
" asam lambung ibu kirana kambuh...ini saya beri resep obatnya pak...dan tolong untuk makannya harus benar- benar diperhatikan pak...ibu tidak boleh terlambat makan, dan jangan memakan makanan yang terlalu pedas dan tertalu asam." ziyad mengangguk dan membantu kirana turun dari tempat tidur kemudian keduanya berpamitan, sebelumnya mampir keapotik untuk menebus obat dan baru pulang setelahnya.
sesampainya di rumah, para pekerja bangunan sudah memulai aktivitasnya.ziyad memanggil pak umar dan mengembalikan kunci motor miliknya.
" terima kasih pak..." ziyad menyerahkan kunci dan berterima kasih, ziyad juga meminta pak umar untuk membelikan makan siang dan cemilan untuk para pekerja karena kirana tiba- tiba sakit.pak umar pun mengangguk.
" baik ustadz, oh iya...bagaimana keadaan bu kirana...?" pak umar turut khawatir saat tadi pagi melihat kirana sangat lemah dan pucat.
" sudah tidak apa- apa pak...terima kasih atas perhatiannya...saya kedalam dulu ya pak...silahkan dilanjutkan pekerjaannya." pak umar kembali mengangguk dan ziyad meninggalkannya masuk ke dalam rumah.
ziyad kedapur untuk membuatkan kirana bubur kemudian membawanya kekamar.
" sayang...makan dulu terus minum obat..." ziyad membelai pipi kirana yang tertidur setelah pulang periksa tadi.
" iya bi..." kirana hendak mengambil mangkuk bubur ditangan ziyad tetapi suaminya itu tidak memberikannya.
" abi suapi sayang..." ziyad mengangkat sedikit tubuh istrinya dan menaruh bantal dibelakang punggung kirana kemudian merenahkannya lagi, sekarang kirana merasa nyaman dan ziyad mulai menyuapkan bubur ke mulut mungil istrinya, sesekali tangan kekarnya menyeka sudut mulut kirana membersihkan sisa- sisa makanan yang menempel.
" ini obatnya sayang..." ziyad memberikan obat pada kirana yang langsung meminumnya.
" terima kasih bi..." kirana kemudian merebahkan tubuhnya lagi dan tidur, ziyad mencium kening kirana, menyelimuti istri kecilnya dan keluar dengan membawa mangkuk dan gelas kosong ke dapur.ziyad kemudian bertemu pak umar untuk membicarakan pekerjaan.
sebuah mobil yang sudah dikenal ziyad memasuki halaman rumahnya. fadhil dan si kembar baru saja kembali saat ziyad dan pak umar sudah selesai membahas pekerjaan, tepat saat adzan dhuhur berkumandang, ziyad meminta pak umar memanggil seluruh pekerja untuk sholat berjama' ah baru setelahnya makan siang.
" fadhil...bagaimana? apakah ayahku merestui kalian?" tanya ziyad setelah selesai melaksanakan sholat..
" alhamdulillah ziyad...ayahmu merestui ku dan ifa, tetapi beliau ingin aku segera menikahi adikmu jadi minggu depan aku bersama kedua orang tuaku akan datang ke rumahmu melamar sekaligus ijab qobul...untuk resepsi...akan dibicarakan lagi setelah acara akad selesai.
" syukurlah...lebih cepat lebih baik." ziyad menepuk bahu sahabatnya itu.
sikembar berlari dari dalam dan memeluk ziyad.
" abi...kami kangen..." kedua anak itu memeluk kaki abinya masing- masing satu, fadhil geli melihatnya.
" kirana dimana...kok tidak ikut sholat berjama'ah...?" tanya fadhil yang belum melihat wajah mungil kirana.
" dia sakit,,asam lambungnya kumat...sekarang tertidur sehabis minum obat." ziyad merasa agak jengkel melihat fadhil agak ptotektif pada istrinya.
" ziyad...boleh aku melihat adik kecilku sebentar...aku benar- benar merindukannya..." fadhil dengan pedenya nyelonong masuk ke kamar ziyad dan kirana, bukan rahasia lagi kalau fadhil sudah menganggap kirana sebagai adiknya...ziyad agak cemburu, tetapi setelah kirana meyakinkannya ziyad tidak merasa keberatan...memang wajah kirana yang cantik dan imut, didikung dengan tubuh mungilnya membuat semua orang langsung menyayanginya dan ziyad yang paling beruntung karena bisa memiliki kirana seutuhnya.
fadhil melihat kirana tertidur pulas, dia hanya tersenyum dan keluar diikuti ziyad dan sikembar.
" ziyad...aku pamit ya...aku harus segera bertemu dengan orang tuaku..." fadhil berpamitan pada ziyad setelah taxi yang dipesannya datang, ayya dan ahfaz melambaikan tangan pada fadhil begitu juga ziyad..
"hati- hati di jalan..." fadhil tersenyum mendengar kata- kata ziyad kemudian taxi itu pergi dari kediaman ziyad menuju stasiun kereta api.