Chereads / mencintaimu sampai akhir / Chapter 35 - bab 35 Apa Yang Kau Lihat Saat Itu?

Chapter 35 - bab 35 Apa Yang Kau Lihat Saat Itu?

bandara ahmad yani

ifa dan orang tuanya memanti kedatangan ziyad dan kirana dengan tidak sabar, ifa berkali- kali melihat jam di ponselnya, kemudian melihat kearah pintu kedatangan domestik .

" ifa...tenanglah nak...sini...duduk dekat ibu..."

ibu merasa capek melihat dari tadi ifa mondar- mandir terus sambil berkali- kali melihat ponselnya. akhirnya dia pun duduk disebelah ibunya sambil tersenyum malu.

" aku kangen sekali dengan kirana bu, juga kak ziyad...selama ini kami hanya bisa bertatap muka saat panggilan video tanpa bisa memeluk mereka." ifa kemudian melihat kearah pintu kedatangan karena melihat sesuatu yang sangat familier.

" bu...lihatlah...dua anak kecil itu...yang satu terlihat seperti kak ziyad dan satu lagi mirip dengan kiran..." pandangan ayah dan ibu pun ikut melihat kearah yang ditunjuk ifa.

kedua orang tua itupun tersenyum bahagia saat melihat sosok yang mereka rindukan akhirnya tiba.ifa pun berteriak kegirangan.

" ayah...ibu...itu mereka...itu benar- benar mereka...." katanya sambil berlari mendekati keluarga empat orang itu. ifa memeluk duo ayya dan ahfaz bersamaan dan menciumi pipi mereka dengan gemas. kedua anak kecil itu melihat kepada umi dan abinya yang terlihat geli menahan senyum.

" nak...kalian harus sabar menghadapi tantemu..." ziyad terkikik melihat mimik wajah si kembar.

ziyad dan kirana mencium tangan kedua orang tua itu kemudian memeluk mereka secara bergantian.

" kirana..." ifa memeluk ipar sekaligus sahabatnya itu dengan erat dan keduanya pun menangis bahagia dengan pertemuan mereka.

" ifa...kangen..." rengek kirana manja...

" sini peluk lagi...." ifa memeluk kirana sekali lagi

"kirana...kamu semakin cantik dan terlihat seperti empat tahun lalu...tetep imut...nggak nyangka dua anak kecil itu adalah putra putrimu." ifa kembali memeluk sahabatnya kemudian memeluk kakak tercintanya. ayya dan ahfaz kini di gendong yangkung sama yangtinya.

" ahfaz...mereka berdua kenapa terlihat sangat kekanakan..." ayya bergumam melihat interaksi umi dan tantenya

" biar saja kak ayya...mereka sedang melepas rasa rindu...umi kita memang mudah membuat orang rindu..." ahfaz tersenyum dan ayya mengangguk.

ayah dan ibu ziyad heran melihat ekspresi dan mendengar pembicaraan kedua cucunya.

" yah...bukankah mereka masih berusia tiga tahun?" tanya ibu ziyad memastikan.

ayah ziyad tersenyum dan mengangguk.

" mereka berdua benar- benar istimewa ya bu.." kata ayah ziyad berbicara kepada istrinya.

" iya yah...dan kedua anak istimewa itu cucu kita...hehe.." ibu ziyad merasa sangat bahagia.

sikembar berada dalam gendongan yangkung dan yangti nya...sementara kirana dan ifa juga ziyad berjalan sambil menarik koper mereka dan meninggalkan bandara menuju rumah yang sangat mereka rindukan.

***

akhirnya mereka tiba dirumah,, banyak tetangga yang ikut menyambut mereka, nenek tersenyum saat melihat kirana...selama empat tahun ini beliau hanya mendengar kabar dari ifa, dan bersyukur cucunya baik- baik saja dan sehat...bahkan dia sudah menjadi nenek buyut. kirana menghambur kepelukan neneknya, kemudian mencium tangan renta itu, kirana sangat merindukan nya...beliau adalah orang yang berjasa dalam hidupnya, keduanya menangis melepaskan rindu, kirana sedih melihat neneknya terlihat kurus.

" nenek apa kabar...? maafkan kirana nek...kiran sangat menyayangimu..." kirana melepaskan pelukannya, kemudian ziyad mencium tangan neneknya dan tersenyum, ziyad dan kirana menuntun neneknya masuk kedalam setelah menyalami tetangga- tetangganya.

diantara mereka ada juga eko dan wahid yang ikut menyambut kedatangan kirana dan ziyad.

" apa kabar ustadz ziyad...kirana...?" eko menyapa ziyad terlebih dulu kemudian menganggukkan kepalanya kepada kirana, gadis yang pernah disukainya dan akan dijodohkan dengannya dulu kini tumbuh menjadi seorang wanita yang cantik juga pintar dan sudah menjadi seorang hafidzoh..

eko menatap kirana penuh kerinduan, meski pada akhirnya mereka tidak berjodoh,eko sangat bersyukur karena kirana mendapatkan suami yang lebih baik.

" hem...kami berdua dalam keadaan baik..." ziyad agak tidak suka melihat seorang laki- laki yang pernah menaruh hati pada istrinya itu menatapnya lama dengan tatapan penuh kerinduan.

" terima kasih semuanya...kami ingin beristirahat dulu" ziyad mengangguk kepada semua orang dan mohon diri untuk beristirahat.

ayya dan ahfaz langsung dibawa pulang kerumah yangtinya...orang tua ziyad memberikan waktu untuk keduanya beristirahat dirumah milik orang tua kirana yang dulu mereka tempati, dan membawa ayya dan ahfaz pulang..mereka ingin menghabiskan waktu dengan kedua cucunya itu karena lusa ziyad,kirana dan si kembar harus sudah pindah ke blitar.

" bi...aku melihat nenek sebentar..." pamit kirana kepada ziyad yang sedang memasukkan koper mereka kedalam rumah tanpa membongkar nya.sesaat kemudian kirana sudah kembali ke kamar dengan membawa secangkir kopi untuk suaminya itu.

" bagaimana nenek, sayang..." tanya ziyad saat kirana menyerahkan kopi padanya.

" beliau baik, hanya sepertinya mungkin belakangan ini sering sakit...jadi badannya menjadi kurus...mungkin juga karena usianya." kirana bersandar didada suaminya,ziyad kemudian merengkuh kirana kedalam pelukannya.

" dikamar ini...begitu banyak kenangan tentang kita..." ziyad menerawang mengingat saat pertama kali dia menyentuh kirana karena saat itu kirana terluka.kirana tersenyum malu dan bertanya pada suaminya.

" bi...setelah sekian lama aku hidup bersamamu,selama itu pula aku merasa penasaran, apa yang kau lihat saat menolongku dulu sehingga kau bersikeras ingin menikahiku saat itu juga..?" tanya kirana pada ziyad yang membalas senyumnya.

" pada saat itu, pakaianmu sobek..dan saat aku meletakkanmu di tempat tidur sobekan di pakaianmu tersingkap sedikit hingga aku melihat kakimu yang putih mulus itu, hatiku berdebar dan aku merasa sangat bersalah padamu,,,lalu aku menyelimutimu dengan jaketku.sepulangnya dari sini aku tidak bisa tidur, wajahmu selalu menggangguku,suaramu yang merdu dan bayangan sekilas tentang kakimu, tubuhmu yang mungil juga luka dipelipismu saat itu membuatku merasa sedih dan aku ingin selalu berada disisimu, memberikan kasih sayangku dan melindungimu...aku begitu merindukanmu saat itu, padahal aku baru saja pulang dari rumahmu, pagi harinya aku memaksa ifa untuk mengantarnya kesekolah dan saat melihatmu lagi hatiku merasa tenang...aku mencintaimu saat pertama kali mendengarmu bersholawat.dan aku bersyukur Allah menyatukan kita,bahkan memberikan hadiah putra- putri yang cerdas untuk kita.." ziyad memeluk istrinya yang sudah berlinang air mata mendengar cerita dari nya.

" bi...aku mencintaimu..." kirana mengeratkan pelukannya, ziyad bahagia mendengar kata- kata kirana...

" sejak kapan? " tanya nya menggoda,

" sejak aku sah menjadi istrimu...' melihat senyum dibibir istrinya,ziyad kemudian menciumnya,dan membaringkan istrinya ditempat tidur, kirana membalas pelukan dan ciuman suaminya, gadis itu sangat pintar membuat suaminya bergairah, keduanya pun bersatu mengungkapkan perasaan cinta mereka yang mendalam, saat aktifitas mereka selesai, ziyad membawa istrinya ke kamar mandi mereka mandi bersama dan tidur setelahnya. ziyad selalu bersegera bersuci sesaat setelah berkumpul dengan istrinya begitu juga dengan kirana.keduanya selalu mandi bersama sesaat setelah melakukan hubungan suami istri, dengan begitu keduanya baru bisa beristirahat dengan tenang.

keduanya tidur dengan saling berpelukan,wajah kirana memancarkan kenyamanan saat berada didekapan suaminya

dan ziyad memeluk istrinya dengan penuh cinta.