" sayang...nanti malam abi dapat undangan di masjid, kamu harus ikut...katanya mereka semua kangen suaramu.." ziyad duduk disamping kirana yang sedang bermain bersama ayya dan ahfaz.
" memangnya acara apa bi...?" tanya kirana, ayya dan ahfaz juga menghentikan sejenak kegiatan mereka memperhatikan obrolan kedua orang tuanya.
" itu lho...acara santunan anak yatim piatu..." ayya sama ahfaz kemudian pergi ke kamar mereka dan kembali dengan celengan mereka saat masih berada di cairo.
" umi,abi...ayya sama ahfaz mau memberikan ini untuk anak yatim piatu..."si kembar menyerahkan masing- masing sebuah celengan yang dibelikan oleh umi farida.
kirana dan ziyad tersenyum...mereka sangat bangga pada keduanya...meski usia mereka masih balita tetapi pikiran mereka sudah seperti orang dewasa...meski dulu mereka lahir prematur tetapi mereka berdua tergolong anak yang jenius. diusia mereka yang belum genap empat tahun ayya dan ahfaz sudah menghafal lima belas juz surah al qur'an...semua itu adalah anugrah terindah bagi kirana dan ziyad...otak ayya dan ahfaz sangat kuat pada hafalan,sekali mendengar mereka langsung hafal. selain itu keduanya sangat fasih,,mungkin semua itu bakat dan juga gen bawaan dari kedua orangtuanya, ayya dan ahfaz lahir dan dibesarkan oleh orang- orang yang setiap hari melantunkan al-qur'an bahkan kirana mulai menghafal al qur'an saat mulai mengandung mereka....juga waktu baru lahir keduanya ditahnik oleh habib mustofa. tak hanya menghafal al qur'an kedua bocah itu tahu tentang fikih juga bahasa arab mereka sangat fasih...karena ayya dan ahfaz lahir dan besar di mesir, mereka juga selalu ikut saat kirana belajar dengan habib mustofa dan umi farida.si kembar itu benar- benar seperti ensiklopedia hidup...tinggal ditanya pasti akan ada jawaban keluar dari mulut mungil mereka.
kirana dan ziyad menghitung uang si kembar...kemudian ziyad pamit untuk menukarkannya kedalam mata uang rupiah.
" umi...kenapa uang kami mesti ditukar? tanya ayya mengedip- kedipkan mata bulatnya..
kirana tersenyum
" kak ayya payah...ya karena uang itu tidak bisa digunakan disini..iya kan umi...?" tanya ahfaz..kirana mencubit hidung kecil ahfaz.
"aku sudah tau...aku hanya mengujimu..." ayya menepuk kepala adiknya seperti yang dilakukan umi dan abinya pada mereka...kirana memeluk keduanya dan mencium pipi si kembar.
" anak pintar..." kirana tersenyum puas melihat tingkah si kembar.
***
malam hari...ziyad,kirana,ayya dan ahfaz berangkat bersama...ziyad dan ahfaz duduk di sisi para bapak dan pemuda...sementara kirana dan ayya duduk ditempat grub rebana karena ada ifa disana.
acara berjalan lancar...semua urutan acara terlaksana dengan baik.ziyad hanya menyampaikan sepatah dua patah kata, saat ziyad menemukan sebuah ayat al qur'an dia menyuruh putranya ahfaz yang membaca sekaligus membaca artinya, saatnya istirahat dengan diiringi rebana,,wahid dan kirana kembali berduet...semua orang senang karena kerinduan mereka pada suara kirana yang hilang selama empat tahun dapat mereka nikmati kembali...saat penutupan acara kirana dan putrinya yang menjadi vokalisnya...
pada kesempatan ini kirana dan ayya menyenandungkan sholawat
ahmad ya habibi
"ahmad ya habibi habibi...
habibi salam habibi..salam alaika. ..habibi..(ayya dengan suara khas anak kecil)2x
" ya aunal ghoribi...salam alaika...
amnun wassalamun...salam alaika...2x( kirana)
keduanya bergantian membawakan lirik - lirik itu dengan merdu.
para jama'ah merasa kagum dengan kekuarga kecil itu...sayangnya mereka besok harus pergi dan berdomisili dijawa timur, di blitar tepatnya.ziyad,kirana dan si kembar pulang kerumah setelah menyerahkan dua buah amplop milik si kembar kepada panitia pelaksanaan acara..banyak jama'ah yang gemas melihat keluarga empat orang itu...
ziyad dan kirana,keduanya hafal al qur'an dua anak mereka juga sudah mulai mengikuti jejak orang tuanya...mereka benar- benar lukisan yang indah.
***
ifa membantu memasukkan koper ke dalam bagasi mobil...semua sudah beres...keluarga ziyad berpamitan kepada orang tuanya ifa dan nenek...kemudian ifa memeluk kirana...
" kirana...sering- sering kirim kabar ya...kami disini akan merindukan kalian..." ifa agak sedih tetapi tidak menangis...blitar adalah jarak yang dekat dibandingkan mesir.dia bisa sewaktu- waktu mengunjungi mereka.
semua sudah masuk kedalam mobil...kali ini ziyad mengemudi sendiri...mobil ini adalah hadiah pernikahan untuk ziyad dari orangtuanya karena saat menikah ziyad menolak diadakan resepsi jadi ayah ziyad membelikannya mobil.
ziyad dan kirana duduk didepan sementara si kembar di belakang...mereka semua melambaikan tangan dan mobil ziyad melaju meninggalkan kota semarang menuju blitar ke tempat milik habib mustofa.