SELAMAT MEMBACA KISAH AVISA
🌿
AVISA - 1
"Terkadang kesibukan orang tua akan membuat pribadi seorang anak berubah!"
🌿
Nama gue Avisa, Avisa Agustaf Denandra Lahir di Bandung tepat tanggal 12 Mei 2000 gue telah dilahirkan dari rahim seorang wanita yang sangat gue hormati.
Ayah gue bernama Reyhan Beliau adalah salah satu Anggota Angkatan Bersenjata.
Itulah yang membuat gue dan kakak gue Alfian dituntut untuk menjadi anak yang mandiri dan jauh dari kata "Manja".
Sekarang tepat tanggal 12 Mei 2017 usia gue tepat 17 tahun.
"Happy birthday my dear," Avisa menoleh kearah sumber suara dan terlihat Perempuan yang berwajah Cantik yang tersenyum kepadanya.
Avisa kini telah menghamburkan pelukannya terhadap Perempuan yang masih terlihat cantik walaupun usianya sudah tidak muda lagi.
"Thanks Mom, enggak ada kado nih," kata Avisa sedikit manja.
"Ada dong."
"Mana?" Tanya Avisa sambil menengadahkan tangannya tanda Ia mengaharapkan hadiah tersebut.
"Nanti tapi," kata sang Mamah.
"Yah, nanti kapan coba," Kata Avisa kecewa.
"Ya intinya nanti bisa kapan aja," sahut sang Mamah yang membuat putrinya kesal.
"Happy sweet seventeen My dear," Ucap Alfian sambil merangkul pundak sang adik.
Melihat adik kecilnya mengerucutkan bibirnya membuat Alfian gemas dan mencubit pipi gembil sang adik.
"Aduh apaan sih kak, sakit tau," protes Avisa.
"Jangan cemberut terus ntar cantiknya luntur pindah ke mamah," goda Alfian sambil terkekeh.
"Bodo amat!" kesal Agatha.
"Udah jangan marah nih Ayah punya hadiah buat kamu," lerai Reyhan.
"Mana?"
"Nih," sahut Reyhan sambil memberikan kotak persegi kecil warna biru kepada putrinya.
"Apaan nih yah?" Tanya Avisa penasaran.
"Buka aja," suruh Sang Ayah Reyhan.
Mendengar perintah Sang Ayah untuk membuka kadonya maka dengan Senang Hati Agatha membuka kadonyanya yang berisi..
"Jam tangan? Ih makasih Ayah," Avisa langsung menghamburkan pelukan ke Ayahnya.
"Iyah, biar kalo kamu kalo pergi-pergi ingetin waktu," jelas sang Ayah.
"Yaudah makasih Ayah, Mamah mana kadonya," pinta Avisa.
"Nih," Kata Sang Mamah sambil memberika kotak persegi dengan ukuran sedang berwarna hijau.
"Aku buka yah," Izin Avisa dan diangguki oleh ketiganya.
Didalamnya terdapat sepasang snikers berwarna putih yang selama ini Avisa inginkan.
"Thanks Mom."
"Bang," Panggil Avisa.
Abangnya hanya membalas dengan deheman kecil yang membuat Avisa jengkel.
"Kado," Pinta Avisa kepada Alfian dan Alfian langsung memberikan kotak persegi berukuran sedang berwarna pink kepada Avisa.
Tanpa meminta izin Avisa langsung membuka kadonya dan ketika melihat isinya mata Avisa langsung berbinar karena yang waras dikeluarga ini cuma sang kakaknya saja.
Didalam kado yang diberikan sang kakak terdapat Dua buah Novel terbaru dan sebuah kalung liontin yang begitu indah dengan bandulnya yang berbentuk bulat dan ditengahnya terdapat berlian kecil yang membuat kalung liontin ini terlihat begitu indah dan berbeda.
"Ih Makasih Abang," Kata Avisa sambil memeluk kakanya singkat.
"Hmm," Balas Alfian singkat bagaimana tidak singkat Alfian cuma membalasnya dengan deheman saja.
Menyebalkan!
"Kamu gak mau bilang makasih sama Mamah?" Goda Jasmine.
"Iyah Makasih Mamah, Ayah, Dan Abangku yang paling ganteng intinya Avisa sayang banget sama kalian.
Itu singkat cerita tentang keluargaku.
"Avisa Minggu depan kita harus pindah ke Jakarta," Tiba-tiba saja Ayahnya memberitahukan hal yang paling Avisa benci tepat di hari ulang tahunnya.
Kejutan yang indah memang!
"Ih Ayah aku disini aja ya bareng sama Eky," Bujuk Avisa dan hasilnya tetap saja nihil.
"Eky kan emang kuliah disini Avisa, kamu yang nurut dong sama Ayah," Pinta Reyhan.
"Aku juga kan sekolah disini Ayah," protes Agatha.
"Tapi kamu ini masih bisa pindah kesekolah favorite dijakarta, kalo Kakak sepupu kamu gak bisa pindah kekampus favorite disana karena dia udah masuk kampus favorite disini lagian dia laki-laki jadi bisa jaga diri lah kamu ini anak gadis Avisa," Cerocos Sang Ayah Reyhan dan membuat telinga Avisa terasa panas.
"Lagian Avisa gak mau kelas 10 lagi Ayah," Rajuk Avisa.
"Kamu akan tetep kelas dua disekolah baru kamu nanti karena prestasi kamu dan itu juga karena kamu menang olimpiade sains tingkat nasional tahun lalu," jelas Reyhan.
"Yaudah lah terserah AVISA BENCI SAMA AYAH!!" Teriak Avisa kemudian memilih untuk berlalu meninggalkan rumah.
"Papah harusnya ngijinjin aja kalo dia mau tinggal bareng Eky, lagian juga kan yang selama ini ada buat dia kan Eky bukan kita," Kata Alfian tersenyum miris melihat bahwa adik kecilnya terluka karena tingkah laku kedua orang tuanya ini.
Sebenarnya Alfian ingin menemani sang Adik tapi bagaimana caranya? Alfian saja kuliah di Yogyakarta yang jauh dari Kota Kelahirannya.
"Apa maksudmu?!" Tanya Reyhan dengan sedikit berteriak.
"Papah jangan anggap Avisa gak tau apa-apa karena sebenarnya dia itu tau segalanya," Jeda Alfian.
"Alfian bahkan sering mergokin waktu dia lagi nangis di kamarnya itu selalu terlihat setiap hari dan apakah Papah sama Mamah tau? Enggak kan? Itu karena apa? Karena kalian terlalu sibuk dengan dunia kalian sampai kalian lupa kalau kalian itu punya Puteri yang harus kalian urus, udah cukup Aku aja yang kayak gini Pah, Avisa jangan! Alfian gak butuh kasih sayang kalian tapi Alfian mohon kasih sedikit perhatian kepada Avisa, jangan kayak gini! Saat Avisa Ulang Tahun baru kalian peduli dan setelah itu kalian kembali sibuk, ayolah jaga Puteri kalian satu-satunya itu jangan jadikan dia seperti boneka mainan kalian karena boneka juga akan terlihat jelek bila tidak kalian rawat dengan benar," Setelah mengatakan itu Alfian langsung pergi menyusul sang Adik.
🌿
Menurut kalian kedua orang tua Avisa salah gak sih udah maksa-maksa anaknya buat ikut pindah ke Jakarta? Padahal mereka sendiri selalu gak ada waktu buat anaknya.
Jawab ya :)
🌿
TERIMAKASIH TELAH MEMBACA CERITA INI :)
SEMOGA SUKA YAH 😉
JANGAN LUPA JUGA BUAT VOTE AND COMMENT NYA
SALAM SAYANG
RAENI 😘