SELAMAT MEMBACA KISAH AVISA
🌿
AVISA - 3
"Terkadang luka akan tetap membekas walaupun hanya sedikit! Apalagi jika kita bertemu kembali di pembuat luka itu."
🌿
"Elo?" Kata Avisa kaget melihat pria yang baru saja dirinya tabrak.
"Apa kabar?" Tanya Avisa mencoba untuk menetralkan keadaan.
Laki-laki itu hanya tersenyum seolah diantara mereka ini tidak pernah masalah.
Jujur, Hati Avisa sedikit terluka melihat senyuman itu lagi, Rasanya begitu menyakitkan.
Senyuman pria itu seolah-olah tak ada beban sama sekali sedangkan Avisa merasa sangat terluka dengan senyuman itu.
"Baik, kamu apa kabar?" jawab pria itu setelah mereka saling bertatapan selama beberapa detik.
"Hei, kenapa?" Tanya laki-laki tersebut karena Avisa tidak menjawab pertanyaannya.
"Eh, enggak kok Van," Elak Avisa sambil tersenyum canggung.
"Jadi Elo anak baru itu Vis?" Tanya laki-laki itu yang ternyata Dia adalah Devano sosok yang pernah hadir dimasa biru-putih nya.
"Hmm," Jawab Avisa singkat.
"Mau kekantin?" Tanya Devano.
"Boleh," Jawab Avisa sambil mengangguk.
"Oke yuk aku tunjukin kantinnya," Ajak Devano tanpa disadari Devano mengenggam tangan Avisa sangat erat dan itu membuat degup jantung Avisa lebih cepat.
"Tunjukin doang Van? Gak ada niatan traktir anak barunya gitu?" Goda Avisa mencoba bersikap netral dihadapan Devsno, "BTW gak usah panggil Aku-kamu an yah Van berasa kaya orang pacaran," Saran Avisa.
"Haha lo belum berubah yah, oke baiklah," Cibir Devano.
Perasaan aneh itu muncul kembali, Avisa sendiri merasa bingung harus menanggapinya seperti apa, mungkin sekarang Avisa hanya akan menjalaninya seperti biasanya, Seolah tak pernah ada konflik diantara mereka mungkin itu akan lebih baik.
Setelah mereka sampai dikantin ada banyak sekali pasang mata yang memperhatikan mereka berdua.
Banyak kaum adam yang memandang kagum kearah Avisa Memuji paras cantik yang di miliki oleh Avisa, sungguh sangat indah dan hampir sempurna polesan yang Tuhan berikan di wajah cantik Avisa.
Sedangkan banyak kaum hawa yang mengumpati Avisa karena ia seolah gadis ganjen yang tiba-tiba datang dan merebut Devano dari mereka.
Banyak pula yang merasa iri kepada Avisa karena kecantikannya dan karena ia berhasil merebut perhatian Devano seorang Ketua Osis dan murid yang paling sempurna disekolahan ini.
"Kok pada ngeliatin Kita begitu sih Van," Bisik Avisa kepada Devano yang kali itu duduk disebelah Avisa.
"Udah biarin aja lah Vis mereka mah gitu, penggemar gue mereka tuh," Kata Devano bangga.
"Ge'er amat Masnya," Cibir Avisa.
"Haha sekali-kali muji gue kek Vis," Protes Devano.
"Gak ah, gue gak ikhlas kalo harus bilang kalo lo itu ganteng," Sahut Avisa sambil tertawa.
Mereka tertawa membahas hal-hal yang menyenangkan.
Tanpa mereka ketahui ada yang memperhatikan mereka selama mereka berada dikantin.
Yang tak lain tak bukan adalah Raka, Gerdy, dan juga Ferdi.
Ketiga sahabatnya Devano sejak tadi memperhatikan gerak-gerik Devano selama bersama dengan Avisa.
"Kok mereka bisa deket banget gitu sih?" tanya Ferdi yang tidak mengetahui hubungan Avisa dengan Devano.
Berbeda dengan Raka dan Gerdy yang mengetahui semuanya.
"Dia itu Avisa, dia juga sepupu gue," Jelas Raka.
"Kok deket banget sama Devano? Beda gak kaya Angel," Tanya Ferdi bingung.
"Jangan samain Angel sama Avisa mereka itu sangat berbeda bagaikan langit sama bumi," Protes Gerdy yang merasa tidak terima karena Avisa disamakan dengan Angel gadis licik yang sangat buruk.
"Ya gue mah gak tau ya," Protes Ferdi karena faktanya Ferdi tidak tau sama sekali dengan masalah antara Devano dan perempuan yang bernama Avisa tersebut.
Gerdy adalah sahabat SMA-nya sejak pertama kali masuk SMA sedangkan Ferdy adalah murid baru dan baru mengenal Devano pada saat mereka sudah kelas dua SMA.
Raka juga sering mengalami Gerdy jika ingin pergi berlibur ke Bandung, dan juga sering dibawa pada saat dirinya bertemu dengan Avisa jadi mereka bisa sedekat itu, Gerdy mengenal Avisa sebelum Devano.
Itu juga sebab kalau Ferdi tidak tau banyak hal tentang masa lalu Avisa dan Devano.
Karena sifat Devano yang tertutup membuat orang-orang disekitarnya selalu tidak paham akan yang di inginkan atau yang tidak di inginkan pria itu.
"Dia itu gadis dimasa lalunya," Sahut Raka.
"Oh, mereka pernah dekat gitu?"
"Hmm Iya mereka putus satu tahun yang lalu," Sahut Raka.
"Mereka pacaran lama yah?" Tanya Ferdi.
"Enggak juga, Mereka pacaran baru 2 bulan kalo gak salah tapi setelah itu Angel datang dan membuat Mereka pisah," Jelas Gerdy.
"Dia kelas berapa?" Tanya Ferdi.
"Sebelas, harusnya dia kelas Sepuluh lagi tapi karena Dia cukup pintar jadi dia tetep kelas Sebelas, kenapa?" Tanya Raka.
"Gak papa sih cuka kepo aja gue," Balas Ferdi Jujur.
"Oh gitu, BTW ntar gue mau ke Bandung setelah Ujian Nasional kalian mau pada ngikut enggak?" Ajak Raka.
"Boleh juga tuh, lumayan buat refreshing otak haha," Sahut Ferdi.
"Ok gue juga deh," Balas Gerdy.
"Siplah." Setelah itu Mereka melanjutkan kembali acara makan Mereka.
Angel yang melihat kejadian itu pun merasa sangat cemburu.
"Siapa sih tuh cewek berani-beraninya rebut Devano dari gue, awas aja tunggu pembalasan gue," Ancam Angel murka.
"Sabar beb mungkin anak baru itu temennya Devano," Sahut salah seorang gadis berambut cokelat yang berada disebelah Angel yang mencoba untuk menenangkannya.
"Kesel gue Rin."
"Gue tau beb tapi lo harus sabar," Saran gadis bernama Rini tersebut.
🌿
Sementara ditempat lain Devano dan Avisa masih sibuk dengan kerinduannya masing-masing.
Karena semenjak hubungannya hancur mereka sudah tidak pernah saling kontak lagi selama kurang lebih satu tahun.
"Lo kangen gak sama gue Van?" tanya Avisa yang terkesan cukup frontal.
"Kangenlah," Jawab Devano semangat dan itu membuat Avisa tertawa melihat tingkah Devano yang belum berubah sejak dulu.
"Gue seneng lo bisa ngeliat lo ketawa lagi dan itu karena gue," Jujur Devano.
"Gue juga seneng karena pertemuan gue sama lo gak seburuk ekspektasi gue," Kata Avisa asal.
Merekapun tertawa ria bersama, berbincang-bincang, saling curhat seolah tak pernah ada masalah apapun.
"Gue bahagia Van karena akhirnya gue sama lo bisa kaya gini lagi, Mengulang kisah yang belum sempat selesai," Jujur Avisa. "Gue gak berharap lo jadi milik gue lagi, gue cuma berharap kalo suatu sa'at lo udah nemuin pasangan hidup lo. Lo harus bener-bener jagain dia jangan lo sia-siain dia sepeti waktu lo nyia-nyiain Gue dulu," Lanjut Avisa didalam hati.
"Ma'af," Kata Devano tulus.
"Ma'af untuk apa? Semuanya juga gak akan bisa ngubah apapun kan Van? Udahlah, cukup dengan lo gak ngulangin kesalahan yang sama aja udah buat gue bahagia," Jujur Avisa tersenyum miris.
"Disini itu gue yang salah Vis, bukan lo dan harusnya yang terluka, harusnya itu gue bukan lo," Kata Devano penuh penyesalan.
"Itu memang benar, Tuhan seakan gak adil sama gue, Tapi Gue juga yakin kalau Tuhan gak akan ngasih cobaan diluar kemampuan Umat-Nya," Kata Avisa jujur.
"Hmm, Gue sekarang udah punya pacar Vis," Jelas Devano.
"Ya bagus dong Van, berarti elo kan udah bahagia disini," Kata Avisa memcoba untuk tersenyum walaupun hatinya menolak untuk melakukan itu.
Pernyataan Devano benar-benar menyakitan hati, seoalah pertemuannya kali ini hanya untuk memperjelas dimana posisi Avisa sekarang.
Avisa harus sadar diri akan posisinya itu.
Kini ada hati yang harus Devano jaga, bukan lagi Hatinya melainkan Hati perempuan yang kini telah menyandang gelar sebagai kekasih Devano.
"Tapi Vis, gue gak pernah sayang sama dia," Jujur Devano.
"Jangan gila deh Van, lo pacaran sama dia gak mungkin lo gak ada rasa sama dia," Bentak Avisa.
"Gue mau jujur sama lo Vis kalo sebenernya gue itu gak ada rasa sama sekali kedia Vis, gue pacaran sama dia itu kepaksa," Jujur Devano.
"Apa faedahnya lo ngomong kaya gini sama gue, apa?" tanya Avisa sedikit kesal.
"Karena jujur Vis selama ini gue belum bisa Move On dari lo."
Pengakuan macam apa lagi ini Tuhan? Avisa kini benar-benar dibuat seperti orang gila oleh Devano.
"Terus lo pacaran sama tuh cewek buat apa? Buat lupain gue dari kehidupan lo? Dia cuma pelarian lo Van?" tanya Avisa sinis.
"Bukan git—
"Hati wanita itu mudah rapuh sama kaya kertas kalo udah kena air, mudah sobek," Potong Avisa kesal.
"Gue gak ada niatan buat nyakitin hati dia Vis, tapi dia yang udah ngehancurin hubungan kita dulu Vis dia adalah perusak She's a Destroyer," Jelas Devano.
Tapi Avisa tidak peduli akan hal itu, karena yang Avisa tau Devano sudah memilih wanita itu jadi untuk apa dia mengatakan kejelekan wanita itu kepada mantan kekasihnya.
"I don't care!!! Yang jelas kalo lo udah milih dia sebagai kekasih lo, harusnya lo bisa jaga dia, sayang sama dia, bukannya gini!" Kata Avisa penuh penekanan dan setelah mengatakan itu Avisa memilih untuk beranjak pergi meninggalkan Devano yang kali itu masih diam mematung dikursi kantin.
"AAAAAGGHH TUH CEWEK BENER-BENER BIKIN GUE GILA!" Teriak Devano frustasi dan setelah itu Devano berniat untuk menyusul Avisa.
Tapi, tak sesuai dugaan ternyata Avisa sudah pulang karena hari ini hanyalah pendaftaran dirinya.
Dan dia akan aktif mengikuti pelajaran nanti 3 hari lagi karena hari ini hari adalah hari jum'at sekolah ini sudah mengikuti sistem fullday.
"Udah nemuin Avisa?" tanya Raka.
"Dia udah balik."
"oh, syukurlah."
"Hmm, Dia seriusan pindah sekolah?" Tanya Devano penasaran.
"Gak tau gue," Sahut Raka enggak sepenuhnya berbohong karena Raka memang tidak mengetahui maksud tujuan sepupunya itu.
"Terus tadi?"
"Enggak tau yak gak ngerti gue, udah ah Lo selesain masalah lo sama Angel aja biar Avisa gue yang ngurus."
"Thanks."
"Oke, kalo gitu gue balik duluan," Pamit Devano.
Setelah itu Devano pun memilih untuk pulang ke apartemen miliknya.
🌿
Akhirnya kedua pemeran utamanya udah muncul wkwk 🤣
🌿
TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA KISAH AVISA
JANGAN LUPA JUGA BUAT VOTE AND COMMENT NYA
SALAM SAYANG
RAENI 😘