Chereads / AVISA / Chapter 5 - EMPAT - IKHLAS

Chapter 5 - EMPAT - IKHLAS

SELAMAT MEMBACA KISAH AVISA

🌿

AVISA - 4

"Jika aku tau akan sesakit ini, aku takkan pernah memulai untuk menyukaimu."

🌿

Taman kota disinilah tepatnya Avisa berada, duduk di kursi panjang seorang diri, melamun, entah apalah yang kini Avisa fikirkan.

Kini Avisa sedang berada di kota tempat ia dilahirkan dan dibesarkan, ditempat ini juga ia kehilangan segala kebahagiaannya.

"Andai dulu gue gak pernah suka sama lo Dev? Mungkin semuanya gak akan serumit ini." - Batin Avisa

Hal-hal seperti itu selalu muncul dibenak Avisa, sejak kejadian yang terjadi dalam kehidupannya akhir-akhir ini Avisa benar-benar tumbang ia kini benar-benar jatuh, hatinya hancur berkeping-keping untuk kesekian kalinya.

"Setelah gue udah berhasil ngelupain lo, sekarang lo hadir lagi dan itu bukan tanpa alasan, gue gak ngerti," Gumam Avisa kepada dirinya sendiri.

"Lo hadir bukan untuk mengobati luka lama, tapi lo hadir malah membuka kembali luka lama yang telah kau ukir indah, Selama ini gue udah muter otak buat bisa lupain lo tapi apa hasilnya? Ah semua ini memang sangat menyebalkan!"

"Dan setelah gue udah hampir berhasil lo malah dateng lagi? Mau lo itu apa sebenernya Van apa?" tanya Avisa kepada dirinya.

"AAAAAGGHH!" Teriak Avisa frustasi.

Kini ia benar-benar telah dibuat gila oleh lelaki yang mempunyai nama Devano Alexander Miller tersebut.

🌿

Avisa saat sudah berada dikamar sahabatnya yang berada didaerah Bandung tempat Avisa tinggal dulu.

Jangan heran, Avisa itu tidak pergi ketempat yang jauh Avisa hanya ingin berkumpul dengan sahabat-sahabatnya, maka dari itu Avisa berniat untuk berkunjung kerumah lama peninggalan kakek dan neneknya yang berada di daerah Bandung.

"Vis ayolah lo ikut bareng kita yah biar serulah! please," Ajak gadis berambut hitam yang duduk disofa warna cokelat yang berada di kamar Avisa yang bernama Cathrine.

"Iya Vis ah lo mah gak asik nih," Ujar gadis yang berada disebelahnya itu.

"Seriusan udah mager banget gue," Sahut Avisa cuek.

"Hari ini kan Ulang Tahun nya Kak Rendy Vis, lo gak ada niatan beli kado gitu. Paling gak ya anterin gue yah ketemu sama sepupu lo itu mumpung dia belum balik lagi ke kota kan," Jujur gadis cantik bernama Nindia tersebut.

"Iya dia nanti balik bareng gue, dia kan kesini buat jagain gue disuruh nyokap-bokap gue."

"Udah yuk berangkat buru." ajak Nadia.

"Asli ini mager bangett gue Nad-Ket, Gue mager pake banget tau gak si lo pada ah." jelas Avisa lesuh.

"Nadket Nadket pala lu botak!!" Bentak Catherine kesal karena namanya telah diubah-ubah seperti itu.

"Yaudahlah gue gak mau pergi kalo lo gak ikut, gak seru kalo gak ada lo," Jujur gadis berambut agak cokelat yang bernama Nadia tersebut.

"Iyah ah, males ih jadinya," Kata Catherine.

"Yaelah kalo mau pergi mah pergi aja kali ngeselin banget si lo pada, gue lagi galau bukannya ngehibur tapi malah mau ninggalin gue ke Mall, tega banget sih Lo berdua sama gue!"

"Eh WOY! Lo gobloknya gak ilang-ilang sih, tadikan kita udah ngajak elu, tapi elunya aja yang gak mau jadi bukannya kita ninggalin tapi elunya aja gobs, elu pindah ke kota bukan tambah pinter tapi malah tambah oon yah ternyata," Kesal Cathrine.

"Lagian gue ke jakarta juga kan baru kemarin njir, kok lo pada udah kangen aja sih sama gue pada lebay amat elah," Cibir Avisa.

"Bodo amat!! intinya gue kesel banget sama Lo!!" Kesal Cathrine.

"Lo kayanya minta dikepret deh ah, frustasi lama-lama gue sama lo," Kata Nadia kesal dengan sikap sahabatnya yang satu ini yang benar-benar mempunyai sikap cukup langkah menurutnya.

"Haha, udah ah yuk berangkat sebelum gue berubah pikiran."

Setelah itu akhirnya mereka bertiga pergi bersama untuk menonton film baru di bioskop yang berada di Mall terdekat, tempat mereka menghabiskan waktu bersama-sama sejak dulu, bukan untuk membeli kado untuk Rendy mereka malah sibuk dengan diri mereka sendiri.

Karena sebenarnya alasan membeli kado itu hanyalah sekedar alasan agar Avisa tidak memikirkan lelakinya yang tak jelas itu.

Rendy dia adalah kakak dari Raka Arkana, dan hubungan Rendy dengan Nadia pun tak jelas seperti apa.

Avisa, Cathrine dan Nadia Mereka adalah Sahabat karib sejak SD dan mereka pun satu SMP hingga mereka berpisah satu persatu, entah Cathrine yang ikut ayahnya ke luar negerilah, ataupun Nadia yang pindah ke luar kota untuk ikut dengan sang kakak.

Mereka sibuk dengan kehidupannya masing-masing setelah mereka baru saja naik kelas 3 SMP mereka sudah berpisah, tidak seperti yang lain yang berpisah ketika kelulusan SMP, tapi mereka berpisah karena urusan keluarganya masing-masing. Kecuali Avisa, Ia tetap berada Di Bandung sampai kelas 1 SMA dan setelah itu Ia memutuskan untuk ikut sang Ayah dan Ibunya ke Jakarta.

Untung saja Avisa bukan tipe orang yang mudah putus asa atau sampai frustasi karena Avisa juga cukup dewasa menyikapi semuanya pada saat itu.

Ia juga berfikir untuk masa depan, karena pada saat itu juga Avisa baru mau masuk SMA jadi Avisa pikir perjalanan hidupnya masih panjang.

Dan hubungannya dengan Devano dimulai saat Avisa sudah masuk SMA.

Avisa bertemu dengan Devano pada saat acara olimpiade sekolah dan Avisa mewakili sekolah nya untuk mengikuti lomba olimpiade IPA.

Dan pada  saat itu Olimpiade yang diselenggarakan tepat di SMA Devano yang berada di Jakarta.

Tanpa Avisa sadari ternyata Devano sudah menyukai nya pada saat Avisa sedang menginap di rumah Raka seminggu sebelum Olimpiade diselenggarakan.

Hingga akhirnya mereka berdua dekat, tentu saja melalui perantara Raka.

Sampai suatu hari Devano memilih untuk mengakhiri hubungannya dengan sepihak.

Hingga sekarang Tuhan mempertemukan kembali Avisa dan Devano ditempat ini juga Devano telah menyakitinya kembali.

Harusnya sekarang Avisa tidak lari lagi dari kenyataan ini. Karena kisah yang belum selesai ini haruslah segera mereka selesaikan, bukan dengan cara saling menghindar seperti ini.

Kini sudah waktunya Avisa untuk bangkit..

Hidup tidak akan berhenti hanya karena satu orang.

"Oke Avisa sekarang lo harus bangkit, gak usah peduliin dia yang gak mau peduli sama lo," Kata Avisa menyemangati dirinya sendiri.

"Buat dia sadar Avisa kalo lo gak seburuk itu, sampe seoalah-olah gue yang ngejar dia," Lanjut Avisa.

"Cukup Avisa sudahi semuanya secepat mungkin Avisa," Kata Avisa kembali menyemangatkan dirinya.

"Misi mbak," Sapa seseorang yang tiba-tiba saja memanggilnya dan langsung memecahkan lamunsn Avisa.

"Iyah, siapa?" Tanya Avisa sambil menoleh untuk melihat siapa yang memanggilnya tersebut.

"Selamat sore dengan Mbak Avisa?" Tanya laki-laki itu.

"Iyah benar, Mas nya ini siapa yah?" Tanya Avisa kepada laki-laki yang memakai hoodie warna cokelat tersebut.

"this is for you," Kata laki-laki tersebut sambil menyerahkan sebuket bunga kepada Avisa.

"Hah, for me? Are you seriously?" tanya Avisa sambil menunjuk dirinya.

Setelah itu laki-laki tersebut langsung pergi meninggal Avisa yang kali itu masih diam ditempat sambil memandangi buket bunga yang berada ditangannya.

"Aneh," Gumam Avisa.

Avisa pun tidak mengetahui siapa sosok laki-laki tersebut karena wajahnya yang tertutup oleh hoodie berwarna cokelat yang dikenakannya.

Ada sebuah kertas kecil yang terselip di antara bunga-bunga mawar cantik tersebut.

Sorry tulisan itulah yang terukir indah didalam kertas berwarna pink tersebut

"Dari siapa yah?"

🌿

(Avisa Agustaf Denandra)

(Devano Alexander Miller)

🌿

Siapa ayoo yang udah ngirimin Avisa Bunga?

🌿

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA KISAH AVISA

JANGAN LUPA JUGA BUAT VOTE AND COMMENT NYA

SALAM SAYANG

RAENI 😘