Chereads / 36 Cara Mengejar Cinta Istri / Chapter 30 - Tidak tahu teknik berciuman?

Chapter 30 - Tidak tahu teknik berciuman?

Kaili sudah sangat lemas. Kakinya pun menggigil. Dia hanya bisa memeluk leher Dexter erat-erat, agar tidak terjatuh. Ciuman Dexter begitu dalam, membuatnya kesulitan bernapas. Seakan semua udara yang ada dalam rongga dadanya disedot habis oleh pria itu tanpa sisa.

Dexter menyadari hal itu, dia pun melembutkan ciumannya dan perlahan melepaskan ciumannya, kemudian beralih mencium tulang selangka Kaili. 

Napas Kaili terengah-engah begitu Dexter melepasnya. Dadanya kembang kempis. Jika dikatakan ciuman, ini lebih mirip seperti penyedot oksigen dalam paru-parunya. Mana ada ciuman yang seperti ini. Lebih tepatnya lagi, Kaili tidak pernah merasakan ciuman yang seperti ini. Ciuman pertamanya saja terjatuh pada Dexter.

Tetapi pria ini begitu ahli, berapa banyak wanita yang sudah diciumnya? Atau apa mungkin melakukannya lebih dari sekedar ciuman?

Tiba-tiba pertanyaan itu muncul dalam benak Kaili. Dengan napas yang masih tersengal-sengal, pikirannya diserang rasa tidak nyaman. Tidak memedulikan Dexter yang masih terus mencium leher jenjangnya dan tulang selangkanya. 

"Apa kau sangat bodoh? Mengambil napas saat berciuman saja tidak bisa?"

Suara itu menarik kembali jiwa Kaili yang sempat melayang. Ia mengerutkan kening. Bahkan sekarang, pria ini malah menyalahkannya tanpa berperasaan!

Kaili sangat marah. Apa pria ini masih tergolong normal? Napasnya masih tersengal-sengal lho. Paru-parunya masih belum terisi oksigen yang cukup, dia masih berusaha untuk mengisinya agar bisa bernapas normal. Tetapi lihatlah pelaku utama yang sudah menyedot semua oksigen dalam dirinya, malah dengan mudah menyalahkannya! 

Heh! Benar-benar keterlaluan.

Baru saja tangan Kaili terangkat ke atas ingin mencakar mulut jahanam yang selalu bossy ini, tetapi dia malah mendahuluinya dengan berkata, "Ya, sudahlah, tidak apa. Hanya perlu diajari beberapa kali lagi harusnya bisa. Aku akan mengajarimu dengan serius. Karena hal ini adalah teknik dasar dari...."

Kaili menatapnya dengan pandangan mencemooh, "Kau sangat tidak normal!"

Huh! 

Dexter menyunggingkan senyum. Sudut bibirnya terangkat ke atas, dan mulutnya melancarkan sebuah kalimat, "Matamu yang mana melihatku tidak normal? Atau kau ingin mencobanya di sini. Tandai dia, apakah normal atau tidak?"

Kaili sudah tidak bisa menyembunyikan rona merah di wajahnya. Dia terlalu malu, tetapi ada hal yang lebih menarik hatinya, pria dingin yang kejam, bisa berbicara omong kosong seperti itu? Siapa yang tidak tercengang mendengarnya? 

Kaili sudah tidak tahan lagi. Jika dibiarkan begitu saja, pasti pria ini akan terus menyerangnya. Akan terus memutarkan lidahnya dengan perkataan konyol. Jadi dia harus menghentikannya.

"Dexter ... kenapa kau sangat tidak tahu malu? Apa kau bahkan tidak mengenal tempat? Otakmu di isi apa?"

"Apa hal ini bisa diartikan kalau kau ingin cepat-cepat mengajakku pulang ke rumah atau perlukah kita menyewa hotel terdekat di sekitar sini?"

Blush! 

Dexter yang berbicara tanpa berpikir, Kaili yang malu mendengarnya. Ingin sekali rasanya Kaili menggali lubang dan masuk ke dalam. Dexter sudah tidak tertolong lagi. 

"Kau ... siapa yang mengatakan seperti itu? Kenapa kau sangat ahli memutar balikkan fakta?"

Dexter mendekat, Kaili spontan menghindar. Melihat hal itu, Dexter hampir saja meledakkan tawanya. 

Kaili tidak bisa pergi ke mana-mana. Dia sudah menyentuh dinding. Artinya, ini adalah sisi akhir dari ruangan itu. Sementara Dexter terus mendekat, hingga berhenti di telinga Kaili, "Jangan kuat-kuat berbicara, apa kau tidak takut jika mereka yang ada di luar berpikir, bahwa kita melakukan hal yang 'kita inginkan bersama' di sini?" 

Dexter sengaja mengatakan hal yang 'kita inginkan bersama', agar Kaili semakin tersipu malu. Dan memang, wajah wanita itu sudah sangat memerah. Sepertinya seluruh darahnya naik ke pipinya. Benar-benar menggoda. 

Sialnya! Dexter malah selalu saja kalah dengan pesonanya. Dia mana bisa menahan untuk waktu yang lebih lama lagi... 

"Tapi jika kau juga menginginkannya, tentu itu sangat bagus sekali. Mereka juga tidak akan mempermasalahkannya dan mengerti kalau kita ini kan pasangan baru, pastinya masih sedang dalam momen hangat-hangatnya."

Benar, hampir seluruh negara J mengetahui pernikahan putri tunggal keluarga Goh. Banyak media yang meliput hal ini. Selain karena Keluarga Goh tergolong bangsawan, tetapi yang paling membuat berita ini semakin membesar adalah, batalnya pernikahan Kaili dengan putra tunggal keluarga Swan dan digantikan dengan pengantin pria yang entah datang dari mana. Bahkan status yang dimiliki pria itu sangat kecil, hanya dokter saraf. 

Dibandingkan jika dibilang berita yang menguntungkan, ini benar-benar seperti berita yang mencemooh keluarga Goh secara tidak langsung. Apalagi dengan sekejap langsung mengisi headlines berita. 

Namun, yang menariknya, dalam berita itu, tidak menunjukkan sedikitpun foto Dexter. Hanya potongan tubuhnya dari belakang dan tampilan wajahnya yang kabir tertangkap dari samping. 

Namun, selama yang berjalan bersama kaili itu adalah dirinya, dengan mudah orang-orang pasti bisa mengenalinya sebagai suami Kaili yang melarat. Tetapi apakah Dexter akan membiarkan hal itu terjadi?

Sebelumnya, di negara J, terkhusus di kota B ini, Kaili cukup terkenal. Wajahnya beberapa kali diliput media. Selama dia berada di luar, tentu saja banyak orang yang mengenalnya. Dan pertanyaan Dexter tadi sangat masuk akal, mengenal mereka adalah 'pengantin baru', semua orang pasti tahu itu. 

Kaili pun memelototi Dexter, sungguh sangat disayangkan, wajah pria ini begitu tampan tetapi isi pikirannya hanya tentang hal-hal cabul. Melihat sikapnya yang selalu dingin, Kaili tidak menyangka akan menyaksikan perubahan yang sangat cepat dari pria ini.  

Melihat Dexter yang banyak bicara seperti ini membawanya kembali pada kenangan mereka 5 tahun yang lalu. Dexter terlalu banyak bicara. Terlalu sering bercanda. Bahkan semua perkataannya hanya omong kosong. Saat itu Kaili kesal mendengarnya, tetapi tidak bisa dibohongi, dia pun sangat bahagia. 

Momen 5 tahun yang lalu, adalah hal yang tidak akan pernah dilupakannya selama jantungnya menghasilkan denyutan.