"Mari kita bercerai saja!"
Boom!
Dexter seketika membatu, mencoba mengulang perkataan Kaili di dalam benaknya. Apakah dia salah dengar? Tetapi mengapa terasa nyata? Untuk sesaat jantungnya berhenti berdetak.
Panas, sesak, bercampur di dalam dadanya.
"Aku telah memikirkan hal ini, sebaiknya kita bercerai saja!" imbuh Kaili.
"... ..." Dexter masih belum berbicara, tubuhnya pun masih menegang. Banyak kata yang ingin disampaikan, tetapi terhambat sesuatu yang menimpa dadanya.
"Dexter, kita tidak cocok. Jadi, mari akhiri saja!" Kaili terus mengatakan kata-kata yang begitu menyayat hati Dexter.
Melihat Dexter yang tidak bereaksi sama sekali, Kaili terus menambahkan perkataannya, "Aku telah memikirkan hal ini sejak kemarin."
Kemarin? Mendengar kata ini, Dexter seakan tersadar, "Jadi, maksudmu mengantar makan siang, karena untuk mengatakan hal ini?" Suara Dexter masih terdengar tenang. Tidak terlihat bahwa pria itu sedang menahan amarah yang akan membuncah.