Chereads / Love Deep Admirer / Chapter 6 - BAB 5

Chapter 6 - BAB 5

Apa aku akan tetap memperjuangkan permintaan ma'af ini ?

___Love Deep Admirer__

*

****

Maira mengajak Kina untuk berbelanja ke Alfamart di depan kampusnya, tapi. Maira juga dengan diam-diam ingin meminta ma'af pada lelaki itu. tidak baik jika ia akan terus-terusan memendam masalah ini.

"Beli apa ya Kin ?." tanya Maira, Kina menoleh heran pada Maira. "Bukannya lo yang ngajak Ra, terus ini mau beli apa ?."

Maira mengedikkan bahunya, tapi tetap saja melangkahkan kakinya untuk menyebrangi jalan, Kina membuntuti di belakang Maira. "Lu itu aneh deh Ra." Maira masih diam, ia malah menoleh ke kanan. memastikan bahwa tidak ada kendaraan yang menghalanginya untuk menyebrang.

Kina juga mengikuti Maira untuk menyebrang, "Ra, daritadi kenapa sih diem terus ? gak biasanya tau gak. cerita sih sama aku Ra." kali ini Kina juga merubah bicara 'lo-gue' nya pada Maira.

Maira menghembuskan nafasnya kasar. "Apa harus ya na, aku minta ma'af sama dia ?." Kina mengerutkan keningnya bingung. "Ma'af ? sama siapa Ra ?."

"Jadi, kemaren aku kan jatoh di jalan, di depan kampus. nahh_ ada si kakak-kakak yang mau bantuin aku, dia ngulurin tangannya buat ngebantu aku. tapi aku gak nerima uluran tangannya dia, dia nanya aku kenapa, tapi aku gak jawab dia. terus aku ninggalin dia gak bilang makasih juga, dari situ aku ngerasa gak enak Na. gimana dong ?."

Kina berpikir sejenak, "emangnya kamu belum ketemu dia lagi ?."

"Dulu, mungkin seminggu yang lalu Na, aku ketemu sama dia di toko, pas aku beli ice cream. aku minta ma'af sama dia, tapi dia malaha marah. gak mau ma'afin aku. aku harus gimana ?." tanya Maira.

Kina semakin penasaran pada sahabatnya, masalah sepele seperti ini saja membuatnya melamun sepanjang pelajaran mata kuliah berlangsung.

"Tapi kan Ra, lo kan udah minta ma'af sama tuh orang. lagian sih, mungkin dia udah ma'afin lo kali Ra. udah jangan dipikirin, Allah aja maha pema'af masa hambanya nggak sih ?. jahat banget kalo gitu Ra. dan_ gak punya hati." Ucap Kina menggebu-gebu.

Maira mengelak lagi, "tapi kin, ini masalahnya beda. dia acuhin aku pas aku minta ma'af, kan aku juga gak enak kalo kepikiran terus. gimana kalo setelah kejadian ini dia makin benci sama aku. yaa walaupun kita gak kenal."

Kina memutar bola matanya malas. "Yaudah terserah kamu, kalo kamu mau minta ma'af, minta ma'af aja. aku gak mau ngasih pendapat lagi sama kamu."

Maira menghembuskan nafasnya pelan. "Hiks.. harus gimana dong Na. aku bingung, masih kepikiran." ucapnya sambil terisak.

"Ehh, malah nangis nih anak." Kina bingung sendiri dengan sikap sahabatnya, cuma masalah sepele saja, malah membuatnya menangis.

Kina mengelus bahu Maira pelan, "Yaudah gue anter deh ke si kakaknya."

Mata Maira berbinar, "Beneran yaa, gak bohong kan ?." Kina menganggukkan kepalnya. "Aahhh.. seneng deh, yuk kita ke Alfamart." Ucap Maira merangkul bahu Kina.

Kina dibuat geleng-geleng kepala oleh Maira. anak itu selalu saja berubah mood-nya dengan cepat, yang kadang membuat orang di sekitarnya merasa kerepotan dan aneh melihat sikap dirinya.

🍁🍁

🍁🍁

"Mmm.. mbak." Maira memanggil salah seorang wanita pegawai Alfamart. wanita itu menoleh lalu tersenyum, "iya mbak, ada yang bisa saya bantu ?." tanyanya sopan.

"Mbak tahu gak sama cowok yang kerja di sini ?. mm_ dulu saya lihat dia ada di sini mbak, kerja." ucap Maira, wanita itu berpikir. "Kalo pegawai lelaki di sini ada tiga orang mbak, kalo boleh tahu. namanya siapa ya ?."

Maira dan Kina saling bertatapan. dan Maira menggelengkan kepalanya, "Aku gak kenal mbak, tapi_ perawakaannya itu sih, badannya gak kecil gak gede, juga gak tinggi. matanya bulat, emmh_ mukanya juga bulat mbak, gak oval." Maira mencoba mendeskripsikan Lelaki itu. yang masih hafal muka dan perawakannya.

"Ohh.. saya tahu mbak, itu namanya Kak Irfan, tapi. hari ini dia udah pulang mbak." ucap si mbak kasir.

Maira menunduk lesu, mungkin saat ini belum waktunya untuk meminta ma'af pada dia. semoga saja Tuhan masih bisa memberi waktu untuk meminta ma'af pada dia.

"Yaudah makasih ya mbak," Maira tersenyum kepada kasir itu, dan dibalas senyum pula oleh mbak kasir. lalu setelahnya Kina dan Maira mencari sesuatu untuk dibelinya.

"Terus kapan lo mau minta ma'af lagi, kalo dia udah pulang ?." tanya Kina, Maira mengedikkan bahunya, yang pasti ia sendiri hanya menunghu waktu kapan yang tepat untuk meminta ma'af pada lelaki itu.

Kina mengelus bahu Maira pelan. "yang sabar yah Ra, lo pasti ketemu kok sama dia. cuma lo harus nunggu waktu aja buat ngasih lo bertemu sama dia, lagian kan kalo dia kerja di sini otomatis dia bakalan ketemu terus sama lo. dengan alasan, lo harus kesini." ucap Kina sambil menyengir kuda.

Maira berdecak, "aku anter kamu aja deh kalo mau belanja, lagian kan kesini palingan cuma numpang ngadem doang aku tuh. eheheh," Maira terkekeh geli dengan kelakuannya.

Kina berdehem, dia melirik pada pintu ada seseorang yang masuk. "Ra, lo kenal kan sama kakak tingkat kita itu ?." tunjuk Kina pada seseorang yang baru saja masuk ke dalam toko.

Maira memerhatikan pria itu sebentar lalu kembali mencari barang yang akan dibelinya. "Pernah liat, tapi__ gak tahu namanya, kayanya dia sekelas deh sama kak Wulan." ucap Maira.

"Tapi Ra, perasaan gue pernah liat dia jalan sama kak Wulan." ucap Kina yang sukses membuat Maira membulatkan matanya. "Serius ? jadi mereka itu pacaran Na ?." tanya Maira memastikan.

Kina menggaruk kepalanya yang tak gatal, lalu menampilkan deretan giginya. "Gak tahu juga sih Ra, cuma kemaren gue liat mereka jalan-jalan di Mall, berdua lagi. biasanya kan kaya orang pacaran gitu Ra." ucap Kina, Maira mengangguk menyetujui. "Iya juga sih Na, tapi aku kok ngerasa ada yang ganjal gitu ya sama dia. secara sih, kalo dia udah punya pacar, masa cokelat dari kak Andre diterima aja ya'kan ?."

Kina mengangguk, "Atau mungkin dia mau cokelat gretongan kali Ra, kalo gratis mana mungkin juga nolak coba ?."

Maira mengedikkan bahunya acuh, dia kadang merasa kasihan pada kakaknya yang satu itu. selalu berjuang tapi selalu mendapatkan balasan seperti ini.

"Gue berharap moga aja sih enggak Ra, karena gue kasihan sama kakak lo. udah berbulan-bulan dia ngasih kak Wulan cokelat tapi malah dapet balasan yang kaya gini. kan gue sedih Ra," ucap Kina pura-pura menueka air matanya.

"Aelah, sok baper lu Na. gue sih bodoamat lah kalo dia pacaran, kan kak Andre bisa berfikir dua kali buat ngejar cewek nantinya." ucap Maira.

🍁🍁

🍁🍁

TBC

Vote

Comment

@uyuNuraeni