Chereads / Penjaga hati Zara / Chapter 23 - Gadis baik

Chapter 23 - Gadis baik

[Aldi dimana??] sebuah pesan dari Zara

.

[haloo boss besar,,dimana??]

.

[baiklah aku masih menunggu disini...]

.

tiga pesan tak terbaca dan dua panggilan tak terjawab.

Astaga naga Aldi lupa kalau sore ia ada janji dengan Zara untuk melihat contoh undangan mereka sebelum dicetak.

"mau mampir dulu Al?? aku bikin muffin kesukaan mu" Aura menawari Aldi setiba di rumahnya.

"tidak terima kasih... Zara menunggu ku..." tolak Aldi sibuk mencari sesuatu di ponselnya.

jlebbb!! rasa kecewa menyergap.

Aura meraih jemari Aldi hingga pria itu menghentikan kegiatannya melihat ponsel.

"gadis itu penting untukmu...?" suara Aura terbata

Pria bermata elang itu menatap lekat gadis dengan mata berbinar

"kami akan menikah..."

"makanya dia penting untukmu..." potong Aura membuat Aldi tercekat

"seperti dugaan mu"

Aura tertawa menahan getir.

"akhirnya kau bisa jatuh cinta juga.... aku sangat senang.."

ahh..!! kau naif Aura. Jelas-jelas kemarin kau cemburu.

tapi apa cemburu itu bisa diartikan sebagai cinta atau sebagai arti bahwa tidak rela kehilangan perhatian dari seorang sahabat!

"semua karena kau..." balas Aldi dingin.

Diam sesaat.

bip..bip..bip..

ponsel Aldi bersuara memecah keheningan.

"ya Zara .. kau masih disana kan.. aku akan menjemputmu... tidak... tunggulah jangan kemanapun.." perintah Aldi pada suara yang terdengar diseberang.

Roda mobil Aldi menggelinding keluar halaman rumah Aura.

meninggalkan sepotong hati yang kalut.

***

Hari mulai gelap malam pun terasa dingin.

Zara masih menunggu Aldi di Tempat percetakan yang mereka janjikan. Ia memilih duduk di bangku depan ruko dua lantai itu, sambil menunggu Aldi, sebenarnya pemilik sudah mau tutup tapi karena kasihan melihat customer mereka menunggu sejak tadi pemilik bernama Jana pun tak tega.

"maaf... aku terlambat...." Aldi akhirnya sampai. Zara menengadah,, melempar senyum manis kearah pria yang sudah membuatnya menunggu berjam-jam.

"kau sudah lama menunggu??"

Zara menggeleng.. sama sekali tidak keluar Kalimat keluhan dari mulut si anak baik. Padahal terlihat jelas wajah lelahnya.

Didalam ruangan, Aldi melihat dengan seksama tiap kata dalam undangan pernikahannya. Dia menunjukkan beberapa kata yang harus diganti.

"baiklah terimakasih... maaf merepotkan..." Zara berpamitan dengan Jana

"tidak apa-apa mbak... nanti kami selesaikan secepatnya ya..."

Aldi dirundung rasa bersalah pada gadisnya. bagaimana ia bisa lupa,, dan... akh!! sudah berapa lama gadis ini menunggunya.

"kau... jam berapa sampai disana....??" tanya Aldi penasaran saat mereka memasuki mobil

"hmmm... sekitar jam 15 menit sebelum jam 3..." Zara nyengir,. Aldi melihat jam sudah pukul 20.30

"kenapa menunggu begitu lama..." gerutu Aldi semakin merasa bersalah

"aku yakin kau akan datang..." jawab Zara datar.

Aldi tersentak.

Bayangkan kalau dia tak jadi datang!!!

"lain kali jangan menunggu seseorang dengan konyol..."

"aku tidak bisa begitu... aku akan menunggu selama aku mampu...."

Aldi terenyuh bagaimana gadis ini begitu sabar menunggunya...

krucukk..!! krucuk!! suara gendang dari perut Zara membuat gadis itu tersipu malu.

"baiklah karena kau terlambat aku minta makan....!!!" Zara mulai merengek, sejak sore dia belum makan apapun,, cuma minuman dan sedikit cemilan yang diberikan Jana tadi.

"oke aku traktir kau mau makan apa saja.."

"jangan salah kan aku kalau uang di dompet mu habis" tantang Zara bersemangat

"baiklah siapa takut..."

Mobil Aldi meluncur menuju tempat makan yang dipilih Zara ..

Tak terlalu mewah hanya kedai soto Betawi favorit gadis sederhana yang akan jadi pendamping hidupnya beberapa hari kedepan.

.

.